RENCANA PELAKSAANAAN PEMBELAJARAN
( RPP ) BAB 6
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi/Pokok Topik
Alokasi Waktu
|
:
:
:
:
:
|
SMP Negeri 2 Pucuk
PPKn
IX / Genap
Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
5 x 3 JP (6 x Pertemuan)
|
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah,
menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. Kompetensi
Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
1.1 Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada
TuhanYME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan pergaulan
antarbangsa
|
1.1.1
Menunjukkan sikap beriman dan bertaqwa
dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
1.1.2
Menunjukkan sikap bersyukur dalam
pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesa
|
2.6. Menghayati semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan
nasional dalam Mengisi dan mempertahankan NKRI
|
2.1.1
Menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran memahami konteks kesejarahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.1.2
Menunjukkan sikap santun dalam
pembelajaran memahami konteks kesejarahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.1.3
Menunjukkan sikap percaya diri dalam
pembelajaran memahami konteks kesejarahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.1.4
Menunjukkan sikap Jujur dalam pembelajaran
memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
|
3.6
Memahami konteks kesejarahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
|
3.1.1
Mendeskripsikan perjuangan
mempertahankan NKRI
3.1.2
Mendeskripsikan ancaman terhadap NKRI
saat ini
3.1.3
Mengidentifikasi semangat dan komitmen
persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan NKRI
|
4.6
Menyaji hasil telaah dinamika
penguatan komitmen mempertahankan NKRI Dalam konteks kesejarahan
|
4.1.1
Menyusun laporan hasil telaah dinamika
penguatan komitmen mempertahankan NKRI dalam konteks kesejarahan
4.1.2
Menyaji hasil telaah dinamika
penguatan komitmen mempertahankan NKRI dalam konteks kesejarahan
|
4.8
Menyaji bentuk-bentuk partisipasi dan
tanggung jawab kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan
nasional
|
4.8.5
Menyajikan praktik kewarganegaraan
mengenai semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi
dan mempertahankan NKRI
|
C. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Kompetensi Sikap
Spiritual dan Sikap Sosial
Setelah mengikuti serangkaian
kegiatan pembelajaran pertemuan pertama sampai dengan pertemuan kelima peserta
didik dapat :
1.
Kopetensi
Sikap Spiritual
1. Berperilaku sikap
beriman dan bertaqwa dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Berperilaku sikap
bersyukur dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara
Kesatuan Republik Indonesa
2.
Kopetensi
sikap sosial
1. Menunjukkan
sikap disiplin dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Menunjukkan
sikap santun dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3.
Menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
4. Menunjukkan sikap
Jujur dalam pembelajaran memahami konteks
kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.
Kopetensi
Pengetahuan dan Ketrampilan
Pertemuan ke 1
Setelah mengikuti proses
pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Mendeskripsikan perjuangan mempertahankan NKRI
2. Menyusun laporan hasil telaah tentang perjuangan
mempertahankan NKRI
3. Menyajikan hasil
telaah tentang perjuangan mempertahankan NKRI
Pertemuan ke 2
Setelah mengikuti proses pembelajaran,
peserta didik mampu :
1. Mengidentifikasi
Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Jalur
Diplomasi
2. Menyusun laporan hasil telaah tentang Perjuangan
Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Jalur Diplomasi
3. Menyajikan hasil
telaah tentang Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia Melalui Jalur Diplomasi
Pertemuan
ke 3
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik
mampu :
1. Mengidentifikasi
Ancaman terhadap NKRI
2. Menyusun laporan
hasil telaah tentang Ancaman terhadap NKRI
3. Menyajikan hasil telaah tentang Ancaman terhadap NKRI
Pertemuan ke 4
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Mengidentifikasi
Ancaman dari luar negeri
terhadap NKRI
2. Menyusun laporan
hasil tentang Ancaman dari luar negeri terhadap NKRI
3. Menyajikan hasil telaah tentang Ancaman dari luar negeri
terhadap NKRI
Pertemuan
ke 5
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Mengidentifikasi semangat dan komitmen persatuan dan
kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan NKRI
2. Menyusun laporan
hasil tentang semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional
dalam mengisi dan mempertahankan NKRI
3. Menyajikan hasil telaah tentang semangat dan komitmen persatuan
dan kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan NKRI
Pertemuan ke 6
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Mengidentifikasi upaya untuk mempertahankan jati diri bangsa dalam era
persaingan dan kompetisi yang semakin mengglobal.
2. Menyusun laporan
hasil tentang upaya untuk mempertahankan jati diri bangsa dalam era
persaingan dan kompetisi yang semakin mengglobal.
3. Menyajikan hasil telaah tentang upaya untuk mempertahankan jati
diri bangsa dalam era persaingan dan kompetisi yang semakin mengglobal.
D. Materi Pembelajaran
D.1 Materi
Pembelajaran Reguler
Pertemuan Pertama
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Perjuangan Fisik Mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
1) Pertempuran Surabaya
Tanggal 10 November 1945 Terjadinya
pertempuran di Surabaya diawali kedatangan atau mendaratnya Brigade 29 dari
Divisi India ke-23 di bawah pinpinan Brigadir Mallaby pada tanggal 25 Oktober
1945. Namun kedatangannya tersebut mengakibatkan terjadinya kerusuhan dengan
pemuda karena adanya penyelewengan kepercayaan oleh pihak Sekutu. Pada tanggal
27 Oktober 1945 pemuda Surabaya berhasil memporakporandakan kekuatan Sekutu,
bahkan hamper menghancurkannya. Kemudian, untuk menyelesaikan insiden tersebut diadakan
perundingan. Namun pada saat perundingan terjadi insiden Jembatan Merah,
Brigadir Mallaby tewas. Tanggal 9 November 1945 tentara Sekutu mengeluarkan
ultimatum yang isinya agar para pemilik senjata menyerahkan senjata kepada
Sekutu sampai tanggal 10 November pukul 06.00 ultimatum itu tidak dihiraukan
oleh rakyat Surabaya. Akibatnya, pecahlah perang di Surabaya pada tanggal 10 November
1945. Pemuda Surabaya melakukan perlawanan dengan menyusun organisasi yang
teratur di bawah komando Sungkono.
2) Perlawanan Terhadap
Agresi Militer Belanda
Agresi Militer I dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 1947,
dengan menguasai daerah-daerah yang dikuasai oleh Republik Indonesia di
Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Indonesia mengadukan agresi
militer ini ke masyarakat Internasional dan akhirnya atas tekanan resolusi PBB
akhirnya tercapai gencatan senjata. Agresi Militer II dilakukan kembali pada
tanggal 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu
kota Indonesia saat itu serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan
beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya
Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin
Prawiranegara.
3) Perang
Gerilya
Perlawanan bangsa Indonesia juga menggunakan strategi perang
gerilya, yaitu perang dengan berpindah-pindah tempat. Sewaktu-waktu menyerang
berbagai posisi tentara Belanda, baik di jalan maupun di markasnya. Salah satu
perang gerilya dipimpin oleh Jenderal Soedirman. Beliau bergerilya dari luar
kota Yogyakarta selama delapan bulan dengan menempuh perjalanan kurang lebih 1.000
km di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tidak jarang Soedirman harus ditandu
atau digendong karena Soedirman dalam keadaan sakit keras. Setelah
berpindah-pindah dari beberapa desa rombongan Soedirman kembali ke Yogyakarta
pada tanggal 10 Juli 1949.
Pertemuan Kedua
Perjuangan Mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Jalur Diplomasi.
1) Perjanjian Linggarjati
Perundingan Linggarjati adalah suatu perundingan antara Indonesia
dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat pada tanggal 10-15 November 1946.
Perundingan ini menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia.
Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada tanggal 15
November 1946 dan ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada tanggal 25
Maret 1947.
Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Sutan
Syahrir, Belanda diwakili oleh tim yang disebut Komisi Jendral dan dipimpin
oleh Wim Schermerhorn dengan anggota H.J. van Mook, Lord Killearn dari Inggris
bertindak sebagai mediator. Hasil perundingan terdiri dari 17 pasal yang antara
lain berisi halhal
berikut.
a) Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa,
Sumatera dan Madura.
b) Belanda harus meninggalkan wilayah RI
paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
c) Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk
negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
d) Dalam
bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam
Commonwealth/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan
mahkota negeri Belanda sebagai kepala Uni.
2) Perjanjian Renville
Dalam perjanjian Renville, Amerika Serikat dipakai sebagai tempat
perundingan antara pemerintah Indonesia dengan pihak Belanda, dan Komisi Tiga
Negara (Amerika Serikat, Belgia dan Australia) sebagai perantaranya. Dalam
perundingan itu, delegasi Indonesia diketuai oleh Perdana Menteri Amir
Syarifuddin dan pihak Belanda menempatkan seorang Indonesia yang bernama
Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketua delegasinya. Penempatan Abdulkadir
Wijoyoatmojo ini merupakan siasat pihak Belanda dengan menyatakan bahwa
pertikaian yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda merupakan masalah dalam
negeri Indonesia dan bukan menjadi masalah intemasional yang perlu adanya
campur tangan negara lain. Isi Perjanjian Renville itu adalah sebagai berikut.
a) Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya
Republik Indonesia Serikat (RIS).
b)
Republik Indonesia sejajar kedudukannya dalam Uni Indonesiaa Belanda.
c) Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk,
Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara.
d) Republik Indonesia menjadi negara bagian
dari Republik Indonesia Serikat.
e) Antara enam bulan sampai satu tahun akan
diselenggarakan pemilihan umum untuk membentuk Konstituante RIS.
f) Tentara Indonesia di daerah pendudukan Belanda
(daerah kantong) harus dipindahkan ke daerah Republik Indonesia.
3) Perundingan Roem-Royen
Pada tanggal April 4 April 1949 dilaksanakan perundingan di Jakarta
di bawah pimpinan Merle Cochran, anggota komisi dari Amerika serikat. Delegasi
Republik Indonesia dipimpin oleh Mr. Mohammad Roem. Dalam perundingan
Roem-Royen, pihak Republik Indonesia tetap berpendirian bahwa pengembalian
pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta merupakan kunci pembuka untuk perundingan
selanjutnya. Sebaliknya, pihak Belanda menuntut penghentian perang gerilya oleh
Republik Indonesia. Akhirnya, pada tanggal 7 Mei 1949 berhasil dicapai
persetujuan antara pihak Belanda dengan pihak Indonesia. Kemudian disepakati kesanggupan
kedua belah pihak untuk melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB tertanggal 28
Januari 1949 dan persetujuan
pada tanggal 23 Maret 1949.
4) Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag
pada 23 Agustus sampai 2 November 1949, berhasil mengakhiri konfrontasi fisik
antara Indonesia dengan Belanda. Hasil konferensi tersebut yang paling utama
adalah ”pengakuan dan penyerahan” kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah
Indonesia yang disepakati akan disusun dalam struktur ketatanegaraan yang
berbentuk negara federal, yaitu negara Republik Indonesia Serikat.
Di samping itu, terdapat empat hal penting lainnya yang
menjadi isi kesepakatan dalam KMB, yaitu:
Pertama, pembentukan Uni Belanda-Republik
Indonesia Serikat yang dipimpin oleh Ratu Belanda secara simbolis;
Kedua, Soekarno
dan Moh. Hatta akan menjabat sebagai presiden dan wakil presiden Republik
Indonesia Serikat untuk periode 1949-1950, dengan Moh. Hatta merangkap sebagai
perdana menteri;
Ketiga, Irian
Barat masih dikuasasi Belanda dan tidak dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat
sampai dilakukan perundingan lebih lanjut;
Keempat, Pemerintah
Indonesia harus menanggung hutang negeri Hindia Belanda sebesar 4,3 miliar
gulden.
Pertemuan Ketiga
Ancaman dari dalam negeri terhadap NKRI
Ancaman terhadap NKRI saat ini Bab 6 bagian B poin 1 ancaman
dari dalam negeri.
Ancaman merupakan usaha-usaha yang membahayakan kedaulatan
negara, keselamatan bangsa dan negara. Potensi ancaman yang dihadapi NKRI dari
dalam negeri, antara lain sebagai berikut.
1) Desintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan
separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan
daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat. Gerakan sparatis ini terjadi di
beberapa daerah antara lain di Papua, Maluku, Aceh, Poso. Separatisme atau
keinginan memisahkan diri dari negara kesatuan Republik Indonesia jika tidak
diketahui akar permasalahannya dan ditangani secepatnya akan membuat keutuhan
negara Republik Indonesia terancam.
2) Keresahan
sosial akibat kesenjangan ekonomi dan ketimpangan kebijakan ekonomi serta
pelanggaran hak azasi manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru
hara/kerusuhan massa.
3) Upaya
penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrim atau tidak sesuai
dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.
4) Makar
atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.
5) Munculnya
pemikiran memperluas daerah otonomi khusus tanpa alasan yang jelas hingga
persoalan-persoalan yang muncul di wilayah perbatasan dengan negara lain.
6) Pemaksaan kehendak golongan tertentu yang
berusaha memaksakan kepentingannya secara tidak konstitusional, terutama ketika
sistem sosial politik tidak berhasil menampung aspirasi yang berkembang dalam
masyarakat.
7) Potensi konflik antarkelompok/golongan baik
perbedaan pendapat dalam masalah politik, konflik akibat pilkada maupun akibat
masalah SARA.
8) Melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme yang
sangat merugikan negara dan bangsa karena akan mengancam dan menghambat
pembangunan nasional.
9) Kesenjangan ekonomi, pemerataan pendapatan yang
tidak adil antarkelompok dan antardaerah.
10) Penyalahgunaan narkoba, pornografi dan
pornoaksi, pergaulan bebas, tawuran, dan lain-lain.
Pertemuan Keempat
Ancaman dari luar negeri
terhadap NKRI
Ancaman dari luar negeri pada saat ini
yang paling perlu diwaspadai adalah ancaman nonmiliter. Namun tidak berarti
ancaman militer tidak terjadi, seperti pelanggaran wilayah oleh pesawat atau
kapal perang negara lain. Potensi ancaman dari luar negeri lebih berbentuk
ancaman nonmiliter yaitu ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, dan
sosial budaya.
Ancaman terhadap ideologi merupakan ancaman terhadap dasar
negara dan ideologi Pancasila. Masuknya ideologi lain seperti liberalisme,
komunisme, dan beberapa dekade terakhir muncul ideologi yang berbasis agama
semakin mudah diterima oleh masyarakat Indonesia di era globalisasi ini.
Nilai-nilai ideologi yang berasal dari luar dapat berbeda, bahkan terkadang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Apabila kita tidak mampu menyaring
nilai-nilai tersebut, dapat mengaburkan nilai-nilai Pancasila. Contoh, sikap
individualis yang merupakan perwujudan liberalisme, menjadi ciri masyarakat
perkotaan saat ini.
Ancaman
lain yang muncul adalah terhadap politik dengan ikut campurnya negara lain dalam urusan dalam negeri
Indonesia seperti hak asasi manusia, masalah-masalah hukum, pemilihan umum, dan
sebagainya. Sistem politik liberal yang mengutamakan kepentingan individu atau
kelompok menjadi ancaman dalam kehidupan demokrasi Pancasila. Bentrokan akibat
tidak menerima hasil pemilihan umum, unjuk rasa yang berlangsung rusuh
merupakan akibat negatif ideology liberal.
Ancaman
terhadap ekonomi dalam
era perdagangan bebas perlu diperhatikan. Seperti semakin bebasnya impor
berbagai produk luar negeri, restoran, investasi asing, perusahaan asing, dan
sebagainya. Ketidakmampuan kita dalam menghadapi globalisasi dan perdagangan
bebas dapat mengakibatkan penjajahan dalam bentuk yang baru. Contoh, sikap yang
lebih menyukai produksi luar negeri, hanya karena gengsi, merupakan bentuk baru
penjajahan bidang ekonomi. Potensi ancaman lainnya adalah dalam bentuk
”penjarahan” sumber daya alam melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak
terkontrol sehingga merusak lingkungan, seperti illegal loging, illegal
fishing,
penguasaan wilayah Indonesia, pencurian kekayaan alam, penyelundupan barang.
Ancaman
terhadap sosial budaya
melalui upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa dengan cara desinformasi,
propaganda, peredaran narkoba, film-film porno atau berbagai kegiatan
kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia, terutama generasi muda, dapat
merusak budaya bangsa.
Adapun,
ancaman terhadap pertahanan dan keamanan antara lain pelanggaran wilayah oleh kapal atau pesawat militer
negara lain, peredaran narkoba internasional, kejahatan internasional, kelompok
luar negeri yang membantu gerakan sparatis, dan sebagainya.
Pertemuan kelima
Makna Nasionalisme dan Patriotisme
Semangat kebangsaan merupakan daya dorong dan motivasi yang berperan
kuat dalam tahap perjuangan mengisi dan mempertahankan kemerdekaan melalui
pembangunan di segala bidang. Dalam perkembangan sejarah bangsa Indonesia,
tidak mustahil bahwa di masa mendatang akan timbul ancaman dan bahaya terhadap
keberadaan NKRI seperti yang pernah dialami di masa lalu.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, diperlukan semangat kebangsaan dengan
intensitas tinggi seperti dalam tahap perjuangan fisik perang kemerdekaan tahun
1945-1949.
Makna Nasionalisme dan Patriotisme
1) Makna Nasionalisme
Sekalipun Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka, bersatu
dan berdaulat, kualitas nasionalisme di antara elemen bangsa ini harus
senantisa dibina dan ditingkatkan. Jika tidak dilakukan proses pembinaan dan
peningkatan, nasionalisme kita akan luntur dan berakibat pada hancurnya bangsa
dan negara Indonesia.
Ada dua
hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia.
Pertama, mengembangkan kesamaan di antara
suku-suku bangsa penghuni Nusantara.
Kedua, mengembangkan
sikap toleransi, Selain dua hal di atas, kita juga mesti menghindari empat hal berikut
ini.
a) Sukuisme, yaitu sikap yang menganggap suku
bangsa sendiri yang paling baik. Akibatnya, orang akan selalu mementingkan suku
bangsa sendiri dan mengabaikan kepentingan suku bangsa lain.
b) Chauvinisme, yaitu sikap yang hanya
mengunggulkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa-bangsa lain.
c) Ekstrimisme, yaitu sikap keras mempertahankan
pendirian dengan berbagai cara walaupun melanggar ketentuan-ketentuan dasar
negara.
d) Provinsialisme, yaitu sikap yang selalu
berkutat dengan kepentingan provinsi (daerah) sendiri tanpa mempedulikan kepentingan
bangsa yang lebih besar.
Apabila sikap-sikap di atas masih terdapat dalam diri setiap
warga negara Indonesia, akan menimbulkan perpecahan yang sangat merugikan
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Akibatnya, nasionalisme Indonesia
akan semakin pudar. Hal inilah yang harus kita hindari.
2) Makna Patriotisme
Jika kita menyimak dengan saksama, alinea pertama Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 itu merupakan sikap
bangsa Indonesia terhadap penjajahan. Bangsa Indonesia bertekad bahwa
penjajahan harus lenyap di muka bumi, tidak hanya dari bumi Indonesia, tetapi
juga seluruh dunia. Sikap seperti itu timbul akibat dari pengalaman pahit yang
dialami bangsa Indonesia selama dijajah oleh berbagai bangsa asing. Bangsa
Indonesia sadar bahwa selama dalam cengkeraman kaum penjajah, tidak dapat
menentukan nasib sendiri. Seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara ditentukan oleh
penjajah. Untuk keluar dari penderitaan tersebut bangsa Indonesia harus
berjuang secara fisik maupun mental, sampai akhirnya menyatakan kemerdekaannya
pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dalam sejarah telah tercatat bagaimana bangsa Indonesia merebut
dan mempertahankan kemerdekaan dengan perjuangan yang gagah berani. Berapa
banyak para pejuang yang gugur, berapa banyak harta yang hancur, tetapi bangsa
indonesia tidak kenal kata menyerah. Bahkan, para pejuang semakin terbakar semangatnya
untuk mengusir penjajah. Para pejuang bangsa Indonesia mati-matian berperang
mengusir penjajah. Mereka berjuang dengan didorong kecintaan terhadap
kemerdekaan, tanah air, bangsa dan negara Indonesia.
Jadi patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan
segalagalanya untuk kejayaan tanah air, bangsa dan negara. Adapun, ciri-ciri
patriotisme diantaranya adalah sebagai berikut.
a)
Cinta tanah air
b) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
c)
Menempatkan persatuan, kesatuan serta keselamatan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
d) Berjiwa pembaharu
e)
Tidak kenal menyerah
Pertemuan kelima ini diawali dengan mengulas isu-isu yang
ada di sekitar peserta didik sambil menyampaikan gambaran umum materi yang akan
di pelajari pada Bab 6 bagian C poin 1 yaitu tentang makna nasionalisme dan
patriotisme.
Pertemuan keenam
Perilaku Nasionalisme /Patriotisme dalam mengisi dan mempertahankan
NKRI
Pada saat ini nilai nasionalisme dan patriotisme tidak
ditampilkan dengan mengikuti perang fisik. Akan tetapi, diwujudkan dalam upaya
untuk mempertahankan jati diri bangsa dalam era persaingan dan kompetisi yang
semakin mengglobal, sehingga bangsa kita dapat terus eksis sebagai bangsa yang
beradab. Salah satu hal yang harus kita laksanakan pada saat ini adalah berjuang
mengeluarkan bangsa dan negara kita dari belenggu kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan.
Nilai-nilai patriotisme dapat kita tampilkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari
baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Berikut ini
contoh prilaku yang menampilkan nilai-nilai patriotisme.
1) Dalam kehidupan keluarga, dapat dilakukan melalui
kegiatan:
a)
menonton film-film perjuangan yang diputar di televisi;
b)
membaca buku-buku yang bertemakan perjuangan;
c)
mengibarkan bendera merah putih di depan rumah pada hari-hari besar nasional
dengan baik dan benar.
2) Dalam kehidupan sekolah, dapat dilakukan melalui
kegiatan:
a)
melaksanakan upacara di lingkungan sekolah secara khidmat;
b)
menghayati dan memahami makna lagu-lagu perjuangan;
c)
mengaitkan setiap materi pembelajaran dengan nilai-nilai kepahlawanan.
3) Dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilakukan melalui kegiatan:
a)
melaksanakan upacara hari-hari besar nasional seperti hari kemerdekaan,
kebangkitan nasional, hari pahlawan dan sebagainya;
b)
mengamalkan sikap kesetiakawanan nasional di lingkungan sekitar;
c)
memelihara kerukunan dengan sesama warga masyarakat.
4) Dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, kita dapat mewujudkan nilai-nilai patriotisme dalam bidang politik, ekonomi,
hukum, sosial-budaya dan hankam. Berikut ini beberapa contoh prilaku yang
menggambarkan perwujudan nilai-nilai patriotisme.
a) Dalam bidang politik, diantaranya sebagai berikut.
• Senantiasa memelihara dan meningkatkan
persatuan dan kesatuan agar bangsa Indonesia menjadi kokoh, kuat dan tangguh.
• Melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
• Mendukung dan melaksanakan kebijakan
pemerintahan.
b) Dalam bidang ekonomi, diantaranya sebagai berikut.
• Mencintai dan memakai produk dalam negeri.
• Mengembangkan koperasi sebagai usaha bersama yang
berasaskan kekekeluargaan untuk kesejahteran bersama.
• Tidak melakukan politik monopoli dan juga penimbunan
barang untuk keuntungan pribadi yang merugikan orang lain.
• Mengembangkan kegiatan usaha produktif.
• Meningkatkan kemampuan manajemen dan kepemimpinan.
c) Dalam bidang hukum, diantaranya sebagai berikut.
• Berusaha mematuhi hukum dan norma-norma lainnya
yang berlaku di masyarakat.
• Menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
• Tidak main hakim sendiri terhadap pelanggar kejahatan.
• Saling menyadarkan apabila ada yang melakukan perbuatan
yang melanggar hukum.
• Berani dan wajib menjadi saksi di pengadilan
demi menjunjung tinggi kebenaran.
• Berani melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila
ada yang bersalah.
• Menghormati dan menjunjung tinggi supremasi hukum.
d) Dalam bidang sosial budaya, diantaranya sebagai berikut.
• Menjaga kelestarian
budaya daerah.
• Membantu dan menolong orang yang terkena musibah.
• Meningkatkan pelayanan umum yang adil dan merata.
• Menjaga kebersihan dan keindahan sarana-sarana
umum.
• Menerima pengaruh budaya asing yang dapat memajukan
dan mengembangkan kebudayaan nasional.
• Menyaring masuknya budaya asing yang tidak jelas
manfaatya bagi kemajuan bangsa.
• Menolak masuknya pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa.
e) Dalam bidang hankam (pertahanan dan keamanan), diantaranya
sebagai berikut.
• Menjaga keamanan lingkungan.
• Membantu aparat dalam menjaga keamanan.
• Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
• Melaporkan hal-hal yang membahayakan
masyarakat kepada kepolisian setempat.
• Menjauhi paham kedaerahan yang sempit.
• Menolak paham
komunisme dan atheisme.
Pertemuan keenam ini diawali dengan mengulas isu-isu yang
ada di sekitar peserta didik sambil menyampaikan gambaran umum materi yang akan
dipelajari pada Bab 6 bagian C poin 2 yaitu tentang perilaku nasionalis dan
patriotik.
D.2. Materi
Pembelajaran Remidial
Dipilih
materi pembelajaran di bawah ini bagi peserta didik yang belum mencapai KKM.
1. Perjuangan
mempertahankan NKRI
2. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia Melalui Jalur Diplomasi
3. Ancaman
dari dalam negeri terhadap NKRI
4. Ancaman dari luar negeri terhadap NKRI
5. Makna
Nasionalisme dan Patriotisme
6. Perilaku
Nasionalisme /Patriotisme dalam mengisi dan mempertahankan NKRI
D.3.
Materi Pengayaan
Peserta didik diberi tugas tambahan untuk mencari
inormasi dari berbagai sumber yang relevan ditulis dalam kertas folio yaitu diberikan tugas tambahan dengan
analisis kasus dari koran atau majalah tentang perjuangan fisik mempertahankan
NKRI, perilaku nasionalisme dan patriotisme, atau upaya menghadapi ancaman dari
luar maupun dari dalam negeri. Kemudian, peserta didik menganalisisnya dengan
menjelaskan latar belakang terjadinya kasus, akibat yang ditimbulkan dari
kasus, norma-norma yang bertentangan dengan kasus, solusi untuk menyelesaikan
kasus.
E. Metode Pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran : Saintifik
Metode pembelajaran :
Pertemuan pertama : Discovery Learning
Pertemuan kedua :
discovery base learning
Pertemuan ketiga :
discovery base learning
Pertemuan keempat :
Discovery Learning
Pertemuan kelima :
Discovery Learning
Pertemuan keenam :
Project based learning
Model pembelajaran :
Diskusi, cerama, Tanya jawab, penuasan, bekerja dalam kelompok
F. Media
Pembelajaran.
1.
Media
·
Gambar tentang peristiwa prpklamasi kemerdekaan
·
Gambar tentang suasana perundingan Renville, Roem Van Royen dan KMB
·
Gambar tentang Illegal Loging,
·
Video
dokumen dari youtube tentang keutuhan NKRI
·
Power
Point materi konsep bela negara dalam konteks tentang keutuhan NKRI
2.
Alat dan bahan
· Lap top, dan LCD Proyector
· Papan tulis, spidol
· Kertas,
lem/isolasi
G. Sumber
Belajar.
1.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. 2014.Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan kelas IX. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. Halaman 123 – 148
2.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. 2014. Buku guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan kelas IX. Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia. Halaman 250 - 289
3.
Internet dan beberapa literatur tentang Keutuhan Negara
Kesatuan RI.
4.
You tube berkaitan tentang harmoni Keutuhan Negara Kesatuan RI.
H. Langkah-langkah
Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
Tahapan
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Pendahuluan (15”)
|
a.
Persiapan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan
berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta
didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b.
Motivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib
nasional Hari Merdeka, permainan, yel-yel,
atau bentuk motivasi yang lain.
c. Apersepsi dengan tanya-jawab mengenai Perjuangan
NKRI yang sudah dipelajari di Kelas VII dan VIII.
d. Peserta
didik menyimak informasi guru tentang
kompetensi dasar dan indicator pembelajaran yang akan dicapai.
e. Peserta
didik menyimak dan bertanya-jawab tentang
manfaat pembelajaran.
f. Peserta
didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
g. Peserta
didik menyimak informasi guru tentang teknik dan bentuk penilaian pembelajaran
yang akan dilakukan.
|
Kegiatan Inti (90”)
Mengamati
|
a. Peserta
didik mengamati lagu Hari Merdeka di
buku teks kemudian menganalisis makna lagu tersebut.
b. Peserta
didik mengamati Gambar 6.1 tentang Peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
c. Peserta
didik menyimak penjelasan singkat dari guru tentang gambar sehingga menumbuhkan
rasa ingin tahu peserta didik.
d. Peserta
didik mencatat hal-hal yang penting dan yang
ingin diketahui dalam gambar tersebut.
e. Dengan
bimbingan guru beberapa peserta didik menceritakan sejarah perjuangan
Kemerdekaan Indonesia.
f. Peserta
didik menyimak buku siswa Bab VI bagian A
poin 1 tentang Perjuangan fisik mempertahankan NKRI.
|
Menanya
|
a. Peserta
didik dibagi dalam 6 kelompok, dengan pembagian permasalahan sebagai berikut.
1) Kelompok
1 : Pertempuran Surabaya
2)
Kelompok 2 : Agresi Militer Belanda
3)
Kelompok 3 : Perang Gerilya
4)
Kelompok 4 : Pertempuran Surabaya
5)
Kelompok 5 : Agresi Militer Belanda
6)
Kelompok 6 : Perang Gerilya
b. Peserta
didik dalam kelompok diarahkan untuk mengidentifikasi
pertanyaan sesuai bidang kajiannya masing-masing dengan menggunakan
rumus 5W1H, misalnya pertanyaan untuk bidang kajian “Pertempuran Surabaya”
adalah sebagai berikut.
1) Apa
yang dimaksud dengan pertempuran Surabaya?
2) Dimana
peristiwa itu terjadi?
3) Kapan
terjadinya pertempuran Surabaya?
4) Siapa
saja pihak yang terlibat dalam pertempuran Surabaya?
5) Mengapa
terjadi pertempuran Surabaya?
6)
Bagaimana proses terjadinya pertempuran Surabaya?
c. Peserta
didik dalam kelompok mengidentifikasi permasalahan
yang berkaitan dengan perjuangan fisik mempertahankan NKRI sesuai bidang
kajian masingmasing.
d. Peserta
didik dalam kelompok merumuskan pertanyaan sesuai bidang kajian masing-masing
dalam selembar kertas yang sudah diberi identitas kelompok.
e.
Kelompok yang mengkaji materi yang sama saling menukar pertanyaan.
f. Peserta
didik diberi motivasi dan penghargaan bagi
kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak
dan sesuai dengan indikator pembelajaran.
g.
Keterampilan serta sikap santun dan gotong royong
peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok dalam menyusun pertanyaan diamati oleh guru.
|
Mengumpulkan Informasi
|
a. Peserta
didik bekerja dalam kelompok untuk mencari informasi
dan mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun oleh kelompok lain dengan bidang
kajian yang sama.
b. Peserta
didik dalam kelompok membaca uraian materi di
buku PPKn Kelas IX Bab 6 bagian A poin 1, juga mencari melalui sumber belajar
lain seperti buku referensi, bertukar pendapat dan internet sesuai dengan
pembagian materi kelompok masing-masing.
c. Peserta
didik mengidentifikasi informasi yang
diperlukan dalam mengkaji permasalahannya masing-masing dalam kelompok.
d. Peserta
didik dalam kelompok mencatat informasi yang
diperlukan dalam memecahkan permasalahan.
e. Peserta
didik secara kelompok juga mencari informasi
sesuai Tugas Kelompok 6.1 melalui membaca buku,
wawancara, pengamatan, membuka Internet, dan sebagainya sesuai dengan tugas
kelompoknya.
|
Mengasosiasi
|
a. Peserta
didik mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh
dengan pertanyaan yang dibuat oleh kelompok lain.
b. Dengan
bimbingan guru, peserta didik secara kelompok menyimpulkan perjuangan fisik
mempertahankan NKRI sesuai bidang kajiannya masingmasing.
|
Mengkomunikasikan
|
a. Dengan
bimbingan guru, peserta didik menyusun laporan
telaah perjuangan fisik mempertahankan NKRI berdasarkan tugas kelompoknya
masing-masing.
b. Secara
bergiliran setiap kelompok yang sama bidang kajiannya berpasangan, dengan
cara mengundi dengan 2 alternatif yaitu kemungkinan pertama sebagai kelompok
yang melakukan presentasi dan kemungkinan kedua sebagai pelengkap informasi
hasil kajiannya.
c.
Kelompok yang melakukan presentasi menyampaikan
hasil diskusinya di depan kelas, kelompok lain yang sama bidang kajiannya
melengkapi hasil laporan dari kelompok yang melakukan presentasi.
d.
Kelompok lain yang berbeda bidang kajian memberikan tanggapan atau pertanyaan.
e. Secara
bergiliran hal ini dilakukan sampai semua bidang kajian dibahas melalui presentasi
dan tanggapan dari kelompok lainnya.
f.
Konfirmasi dan pembenaran dari guru atas hasil kerja kelompok.
g.
Penghargaan terhadap jawaban benar dengan pujian atau tepuk tangan. Masing masing
kelompok menempelkan laporan kerja kelompoknya di majalah dinding.
|
Kegiatan Penutup (15”)
|
a. Bersama
peserta didik, guru menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanyajawab secara klasikal
b.
Melakukan refleksi atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan
tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan perjuangan fisik mempertahankan
NKRI, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
1) Apa
manfaat yang diperoleh dari pengalaman mempelajari perjuangan fisik
mempertahankan NKRI?
2) Apa
sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan?
3) Apa
manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan?
4) Apa
rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
5) Apa
sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru
memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
d. Tindak
lanjut dengan pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengerjakan Tugas
Mandiri 6.1.
|
Pertemuan Kedua
Tahapan
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Pendahuluan (15”)
|
a. Peserta
didik mempersiapkan secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran
peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber
belajar.
b.
Motivasi pada peserta didik dengan menyanyikan lagu
wajib nasional, permainan, yel-yel, atau bentuk motivasi yang lain.
c. Apersepsi melalui tanya-jawab mengenai tugas
kelompok yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya tentang perjuangan
fisik mempertahankan NKRI
d. Peserta
didik menyimak informasi guru tentang
kompetensi dasar dan indicator pembelajaran yang akan dicapai.
e. Peserta
didik dengan bimbingan guru bertanya-jawab
tentang manfaat pembelajaran.
f. Peserta
didik menyimak informasi guru tentang
materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
g. Peserta
didik menyimak informasi guru tentang
teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan dilakukan.
|
Kegiatan Inti (90)
Mengamati
|
a. Peserta
didik mengamati Gambar 6.5 tentang suasana
perjanjian Renville dan Gambar 6.6 tentang perundingan Roem-Royen
b. Peserta
didik menyimak penjelasan guru tentang
materi pokok dan gambar yang telah diamati.
c. Peserta
didik dibagi 4 kelompok secara heterogen, pembagian kelompok berbeda dari
pertemuan sebelumnya.
d. Peserta
didik dalam kelompok menyimak uraian materi dalam buku Bab VI bagian A poin 2
tentang perjuangan mempertahankan NKRI melalui diplomasi, dengan pembagian
tugas kelompok yang berbeda.
1)
Kelompok 1 membahas perundingan Linggarjati
2)
Kelompok 2 membahas perjanjian Renville
3)
Kelompok 3 membahas perundingan Roem-Royen
4)
Kelompok 4 membahas KMB
|
Menanya
|
a. Peserta
didik bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi
permasalahan/pertanyaan berkaitan dengan materi perjuangan
mempertahankan NKRI melalui jalur diplomasi.
b. Peserta
didik dalam kelompok mencatat pertanyaan
yang telah dirumuskan dalam selembar kertas berikut identitas kelompok.
c. Hasil
rumusan pertanyaan dalam selembar kertas disilang/ditukar dengan kelompok
lainnya, misalnya kelompok 1 kepada kelompok 2, kelompok 2 kepada kelompok 3, kelompok 3 kepada
kelompok 4 dan kelompok 4 kepada kelompok 1.
|
Mengumpulkan Informasi
|
a. Peserta
didik dalam kelompok bekerja sama untuk
memecahkan permasalahan/pertanyaan yang telah dirumuskan oleh kelompok
lainnya.
b. Peserta
didik dalam kelompok mencari informasi dari
buku siswa, buku referensi lainnya atau internet untuk melengkapi jawaban
atas permasalahannya.
|
Mengasosiasikan
|
a. Peserta
didik dalam kelompok menghubungkan antara pertanyaan dari kelompok lain
dengan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.
b. Peserta
didik dalam kelompok merumuskan hasil informasi
dengan pertanyaan sebagai jawaban dalam pemecahan masalahnya dalam lembar
kertas pertanyaan dari kelompok lain.
|
Mengkomunikasikan
|
a. Peserta
didik dalam kelompok secara bergiliran menyampaikan
pertanyaan tentang perjuangan mempertahankan NKRI melalui jalur
diplomasi.
b. Peserta
didik dalam kelompok secara bergiliran menjawab pertanyaan dari kelompok
lainnya sesuai urutan nomor presentasi, dengan santun.
c. Peserta
didik dalam kelompok berargumentasi menanggapi komentar dari kelompok lainnya.
d.
Masing-masing kelompok menempelkan displai hasil kerja kelompoknya di dinding
kelas.
|
Kegiatan Penutup (15”)
|
a. Peserta
didik menyimpulkan materi pembelajaran
melalui tanya-jawab secara klasikal di bawah bimbingan guru.
b.
Kegiatan refleksi dengan peserta didik atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan
dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru
memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
d. Peserta
didik diberikan penugasan dengan mengerjakan Tugas Mandiri 6.1 dengan membuat
karangan sebanyak 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) paragraph yang menceritakan
riwayat perjuangan dan keteladanan dari para tokoh bangsa yang berjuang
mempertahankan keutuhan NKRI pada awal kemerdekaan.
e. Peserta
didik menyimak informasi guru tentang rencana
kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk mempelajari
materi berikutnya tentang ancaman terhadap NKRI saat ini.
|
Pertemuan Ketiga
Tahapan
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Pendahuluan (15”)
|
a.
Persiapan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa, guru mengecek kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b.
Motivasi peserta didik dengan bimbingan guru menyanyikan
lagu nasional atau daerah, permainan, yel-yel,
atau bentuk lain.
c.
Apersepsi melalui tanya-jawab berkaitan dengan
tugas mandiri pada pertemuan sebelumnya, beberapa siswa menyampaikan hasil
kerja mandirinya.
d. Peserta
didik mengumpulkan tugas mandirinya yang
sudah dikerjakan sebelum pembelajaran.
e. Peserta
didik menyimak informasi guru tentang
kompetensi dasar dan indicator pembelajaran yang akan dicapai.
f. Peserta
didik dengan bimbingan guru bertanya-jawab tentang manfaat pembelajaran.
g. Peserta
didik menyimak penjelasan guru tentang materi ajar dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
h. Peserta
didik menyimak penjelasan guru tentang teknik dan bentuk penilaian pembelajaran
yang akan dilakukan.
|
Kegiatan Inti (90)
Mengamati
|
a. Pembagian kelompok secara heterogen terdiri dari 4-5
orang yang berbeda dengan pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya.
b. Peserta
didik menyimak uraian materi yang terdapat
pada buku siswa bagian B poin 1 tentang ancaman dari dalam negeri.
c. Peserta
didik menyimak penjelasan guru untuk melengkapi uraian materi bagian B poin
1.
d. Peserta
didik dibiasakan disiplin dengan mencatat hal-hal penting dari penjelasan
singkat guru tentang ancaman dari dalam negeri saat ini.
|
Menanya
|
a. Peserta
didik dalam kelompok mengidentifikasi permasalahan
yang ada dalam wacana dikaitkan dengan kenyataan saat ini yang terjadi di
lingkungan sekitar.
b. Peserta
didik dalam kelompok mencatat daftar pertanyaan
yang ingin diketahui tentang permasalahan, misalnya pertanyaan berikut.
1) Apa saja ancaman yang berasal dari
dalam negeri saat ini?
2) Mengapa terjadi ancaman tersebut
tersebut?
3) Bagaimana akibatnya dari ancaman
itu?
4) Bagaimana solusinya untuk
menyelesaikan masalah itu?
c.
Kelompok yang merumuskan pertanyaan terbanyak
diberi penghargaan dan motivasi.
d.
Keterampilan peserta didik dalam menyusun pertanyaan
secara perorangan dan kelompok diamati oleh
guru.
|
Mengumpulkan Informasi
|
a. Peserta
didik bekerja dalam kelompok mengumpulkan
informasi untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan.
b. Peserta
didik difasilitasi guru mencari informasi
dari berbagai sumber belajar lain seperti buku penunjang atau internet.
c.
Guru juga dapat menjadi narasumber atas pertanyaan peserta didik di kelompok.
|
Mengasosiasikan
|
a. Peserta
didik dibimbing oleh guru mendiskusikan
hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti
hubungan antara wacana dan jawaban atas permasalahan yang sudah dibahas.
b. Peserta
didik secara kelompok mendeskripsikan
secara tertulis tentang hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh
sebelumnya, dengan jawaban atas permasalahan yang dibahas.
|
Mengkomunikasikan
|
a. Peserta
didik dibimbing guru menyusun laporan tertulis
hasil telaah tentang ancaman dari dalam negeri saat ini.
b. Peserta
didik menyusun laporan hasil kerja kelompok dengan lengkap, kemudian dikumpulkan.
c. Dengan
dibimbing guru peserta didik dalam kelompok melaksanakan kuis sebagai hasil pembahasan dari
kerja kelompok sesuai dengan pokok-pokok materi yang telah dibahas.
d. Peserta didik dalam kelompok menyimak butir-butir
pertanyaan yang dilontarkan guru secara klasikal.
e. Peserta
didik yang mengetahui jawabannya mengangkat tangan, setelah dipersilahkan
guru baru menjawabnya.
f.
Pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan guru secara klasikal dilakukan sampai
materi terbahas secara menyeluruh.
g. Peserta
didik yang menjawab pertanyaan dicatat dan diberi nilai, kemudian diakumulasikan
dengan skor kelompok. Kelompok mana yang memperoleh skor tertinggi dengan
jumlah peserta didik terbanyak yang menjawab pertanyaannya dengan benar.
h.
Klarifikasi dan pembenaran dari guru tentang kuis yang telah dilaksanakan.
|
Kegiatan Penutup (15”)
|
a. Peserta
didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya-jawab secara klasikal.
b. Refleksi
dengan peserta didik atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan. Guru meminta peserta didik menjawab
pertanyaan berikut.
1) Apa
sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan?
2) Apa
manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan?
3) Apa
rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
4) Apa
sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru
memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil laporan kelompok.
d. Tes lisan
dapat dilaksanakan pada saat kuis.
e. Guru
menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya yakni membahas ancaman dari
luar negeri.
|
Pertemuan keempat
Tahapan
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Pendahuluan (15”)
|
a.
Mempersiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa, guru mengecek kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b.
Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu
nasional atau daerah, permainan, yel-yel, atau bentuk lain.
c.
Melakukan apersepsi melalui tanya-jawab
mengenai materi ancaman dari dalam negeri dan luar negeri.
d.
Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
e. Guru
membimbing peserta didik melalui tanya-jawab
tentang manfaat pembelajaran.
f. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
|
Kegiatan Inti (90)
Mengamati
|
a. Peserta
didik mengamati Gambar 6.8 atau guru dapat
mempersiapkan gambar dan atau video tentang ancaman terhadap NKRI yang datang
dari luar.
b. Guru
dapat menambahkan penjelasan tentang gambar tersebut dengan informasi awal
tentang ancaman terhadap NKRI tersebut.
c.
Peserta didik mengamati wacana pada kegiatan
Tugas Mandiri 6.2.
|
Menanya
|
a. Dengan
bimbingan guru, peserta didik mengidentifikasi dan
merumuskan pertanyaan berkaitan dengan terjadinya ancaman terhadap
NKRI.
b. Tiap
peserta didik diberi nilai sesuai banyaknya pertanyaan yang dibuat.
c.
Peserta didik dengan pertanyaan lebih banyak mendapat nilai lebih besar.
|
Mengumpulkan Informasi
|
a. Dengan
bimbingan guru, peserta didik mencari informasi
untuk menjawab pertanyaan yang sudah disusun dan mengerjakan Tugas Mandiri
6.2.
b. Peserta
didik mencari informasi dari berbagai sumber
dengan difasilitasi oleh guru.
c.
Guru juga dapat menjadi narasumber atas pertanyaan peserta didik di kelompok.
|
Mengasosiasikan
|
a. Peserta
didik mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya dengan bahasan materi ancaman dari
luar.
b.
Peserta didik menyimpulkan berbagai ancaman
terhadap NKRI.
|
Mengkomunikasikan
|
a. Dengan
bimbingan guru, peserta didik menyusun laporan hasil
telaah tentang ancaman dari luar NKRI.
b. Dengan
bimbingan guru, setiap peserta didik menyajikan
hasil telaah di depan kelas secara bergantian, peserta didik lain
dipersilahkan untuk mengomentari presentasi temannya.
c. Guru
dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk
kegiatan mengomunikasikan bervariasi dengan pertemuan sebelumnya agar peserta
didik tidak bosan.
|
Kegiatan Penutup (15”)
|
a. Dengan
bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya-jawab secara klasikal.
b. Guru
melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat pembelajaran yang telah
dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan materi
ancaman dari luar terhadap NKRI.
c. Guru
meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
1) Apa
manfaat yang diperoleh dari mempelajari ancaman dari luar terhadap NKRI?
2) Apa
sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan?
3) Apa
manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan?
d. Guru
memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil laporan individu.
e. Guru
menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta
didik untuk mempelajari buku PPKn Kelas IX Bab 6 bagian C tentang semangat
kebangsaan dalam mempertahankan dan mengisi.
|
Pertemuan kelima
Tahapan
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Pendahuluan (15”)
|
a.
Mempersiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran
dengan berdoa, guru mengecek kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b.
Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu
nasional atau daerah, permainan, yel-yel, atau bentuk lain.
c. Melakukan apersepsi melalui tanya-jawab mengenai
materi ancaman dari dalam negeri dan luar negeri.
d.
Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e. Guru
membimbing peserta didik melalui tanya-jawab tentang
manfaat pembelajaran.
f. Guru
menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan peserta didik.
|
Kegiatan Inti (90)
Mengamati
|
a. Kelas dibentuk menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah
anggota tiap kelompok 3 – 5 orang.
b. Peserta
didik membaca materi Bab 6 bagian C poin 1 dengan bimbingan dan fasilitasi
guru.
|
Menanya
|
a. Dengan
bimbingan guru, peserta didik secara kelompok
mengidentifikasi dan merumuskan pertanyaan
berkaitan dengan semangat kebangsaan dalam mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan NKRI.
b. Guru
memberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang menyusun
pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Guru mengamati keterampilan peserta didik secara
perorangan dan kelompok dalam menyusun pertanyaan.
|
Mengumpulkan Informasi
|
a. Peserta
didik secara kelompok mencari informasi untuk
menjawab pertanyaan yang sudah disusun dan mengerjakan Tugas Kelompok 6.2.
b. Guru memfasilitasi
peserta didik dengan sumber belajar lain seperti buku penunjang atau
internet.
c. Guru
juga dapat menjadi narasumber atas pertanyaan peserta didik di kelompok.
|
Mengasosiasikan
|
a. Peserta
didik mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya dengan bahasan materi nasionalisme
dan patriotisme.
b. Peserta
didik menyimpulkan makna nasionalisme dan
patriotisme.
c. Guru
membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan
makna nasionalisme dan patriotisme.
|
Mengkomunikasikan
|
a. Guru
membimbing peserta didik menyusun laporan hasil
telaah tentang makna nasionalisme dan patriotisme. Laporan dapat berupa
displai, bahan tayang, maupun dalam selembar kertas.
a. Guru
membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil
telaah di kelompoknya masing-masing terhadap kelompok tamu yang berkunjung.
Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk
kegiatan mengomunikasikan bervariasi dengan pertemuan sebelumnya agar peserta
didik tidak bosan.
b. Setelah
semua kelompok saling berkunjung, kelompok tamu kembali ke kelompok asalnya
masing-masing.
c. Secara
bergiliran setiap kelompok menyampaikan pertanyaan
dari kelompok tamu berikut pembahasannya.
d. Hasil
kerja kelompok berupa displai atau tayangan portofolio ditempelkan di dinding
kelas.
|
Kegiatan Penutup (15”)
|
a. Guru
membimbing peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya-jawab secara klasikal.
b. Guru
melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat pembelajaran yang telah
dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan makna
nasionalisme dan patriotisme. Guru meminta peserta didik menjawab pertanyaan
berikut.
1) Apa
manfaat yang diperoleh dari mempelajari nasionalisme dan patriotisme?
2) Apa
sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan
3) Apa
manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan?
c. Guru
memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil laporan kelompok.
d. Guru
menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya untuk melakukan Proyek
Kewarganegaraan dan membuat laporan makalah sesuai dengan Proyek Kewarganegaraan
di buku siswa dengan langkah-langkah berikut.
1) Mengamati berbagai
peristiwa tentang perwujudan upaya mempertahankan NKRI di berbagai
lingkungan.
2) Memilih
salah satu tema untuk menjadi tema kajian kelompok.
3) Mengumpulkan
berbagai berita atau peristiwa yang terjadi yang sesuai tema kelompok.
Berita dapat juga diperoleh dari berbagai media cetak, radio, dan televisi.
4) Menyusun pertanyaan
tentang tema yang dipilih sesuai materi pembejaran, seperti apa,
mengapa, bagaimana, kapan, dan di mana peristiwa tersebut terjadi. Apa akibat
dari peristiwa tersebut. Kembangkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis.
5) Mencari informasi melalui pengamatan, wawancara
atau membaca berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang disusun.
6) Mendiskusikan dengan kelompok hubungan berbagai
informasi yang kalian peroleh, seperti persamaan dan perbedaan faktor
penyebab, akibat yang ditimbulkan.
7) Membuat kesimpulan
tentang tema kelompok.
8) Menyusun hasil
pengamatan dan hasil telaah dalam bentuk laporan tertulis dan/atau
displai tayangan portofolio, bahan tayangan dapat menggunakan barang-barang
bekas sesuai dengan kondisi sekolah.
|
Pertemuan keenam
Tahapan
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Pendahuluan (15”)
|
a. Peserta
didik mempersiapkan secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta
didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b.
Motivasi pada peserta didik dengan menyanyikan lagu
wajib nasional, permainan, yel-yel, atau bentuk motivasi yang lain.
c. Apersepsi melalui tanya-jawab mengenai tugas
kelompok tentang laporan telaah perilaku nasionalis dan patriotik.
d. Peserta
didik menyimak informasi guru tentang
kompetensi dasar dan indicator pembelajaran yang akan dicapai.
e. Peserta
didik dengan bimbingan guru bertanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta
didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan.
g. Peserta
didik menyimak informasi guru tentang teknik dan bentuk penilaian pembelajaran
yang akan dilakukan
|
Kegiatan Inti (90)
Mengamati
|
a. Peserta
didik duduk secara berkelompok, masing-masing
kelompok mengamati hasil telaah laporan kerja
kelompok berupa displai atau tayangan portofolio tentang topik yang dibahas.
b. Setiap
kelompok menganalisis kekurangan dan kelebihan dari hasil telaah laporan
kerja kelompok berupa displai atau tayangan portofolio tentang topic yang
dibahas.
c. Peserta
didik dalam setiap kelompok dibagi dua, satu kelompok kecil untuk berkunjung
ke kelompok lainnya (sebagai tamu), dan satu kelompok kecil lainnya tetap
duduk di kelompoknya (sebagai tuan rumah).
d.
Perwakilan peserta didik dalam kelompok yang bertugas sebagai tamu mengunjungi
kelompok lainnya secara bergiliran, dan mengamati hasil laporan telaah kerja
kelompok yang dikunjungi.
|
Menanya
|
a.
Perwakilan peserta didik kelompok tamu merumuskan pertanyaan untuk diajukan
kepada kelompok tuan rumah yang berkaitan dengan laporan hasil telaah.
b.
Perwakilan peserta didik kelompok tamu menyampaikan pertanyaan untuk diajukan
kepada kelompok tuan rumah yang berkaitan dengan laporan hasil telaah.
c. Peserta
didik dari kelompok tuan rumah mencatat hal-hal penting yang ditanyakan
kelompok lainnya.
|
Mengumpulkan Informasi
|
a. Peserta
didik kelompok tuan rumah mencari informasi
dari laporan telaahnya untuk menjawab pertanyaan dari kelompok lain, atau
bahan-bahan dari berbagai sumber tentang laporan telaahnya dengan gotong royong.
|
Mengasosiasikan
|
a. Peserta
didik kelompok tuan rumah menghubungkan antara pertanyaan dari kelompok tamu
dengan jawaban yang diperoleh dari hasil kerja kelompok laporan telaah.
b. Peserta
didik kelompok tuan rumah menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok tamu.
|
Mengkomunikasikan
|
a. Guru
membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil
telaah di kelompoknya masing-masing terhadap kelompok tamu yang
berkunjung. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi
sekolah. Usahakan bentuk kegiatan mengomunikasikan bervariasi dengan
pertemuan sebelumnya agar peserta didik tidak bosan.
b. Setelah
semua kelompok saling berkunjung, kelompok tamu kembali ke kelompok asalnya
masing-masing.
c. Secara
bergiliran setiap kelompok menyampaikan pertanyaan dari kelompok tamu berikut
pembahasannya.
d. Hasil
kerja kelompok berupa displai atau tayangan portofolio ditempelkan di dinding
kelas.
|
Kegiatan Penutup (15”)
|
a. Peserta
didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya-jawab secara klasikal.
b.
Refleksi dengan peserta didik atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan. Guru meminta peserta didik menjawab
pertanyaan berikut.
1) Apa
sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan?
2) Apa
manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan?
3) Apa
rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
4) Apa
sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c.
Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil laporan kelompok.
|
I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan
1.
Sikap spiritual
No.
|
Teknik
|
Bentuk
Intrumen
|
Contoh
Butir Instrumen
|
Waktu
Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Observasi
|
Jurnal
|
Lihat
kisi-kisi
|
Saat pembelajaran
berlangsung
|
Penilaian untuk dan
pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)
|
KISI-KISI PERKEMBANGAN SIKAP SPIRITUAL
No
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik Penilaian
|
1
|
Menghayati
perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berakhlak mulia dalam
kehidupan di lingkungan pergaulan antarbangsa.
|
Keutuhan NKRI
|
Siswa menujukkan perilaku beriman dalam memahami konteks kesejarahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Menunjukkan perilaku bersyukur dalam memahami
konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
|
Observasi (Jurnal)
|
Format Observasi
Jurnal Perkembangan Sikap Spritual
Nama Sekolah : SMP
…………………
Kelas/Semester :
VII/Semester II
Tahun pelajaran : 2017/2018
N O.
|
Waktu
|
Nama Peserta didik
|
Catatan
Perilaku
|
Butir sikap
|
Tindak
lanjut
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
Dst.
|
1. Sikap
sosial
No.
|
Teknik
|
Bentuk
Intrumen
|
Contoh
Butir Instrumen
|
Waktu
Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Observasi
|
Jurnal
|
Lihat kisi-kisi
|
Saat pembelajaran
berlangsung
|
Penilaian untuk dan
pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)
|
KISI-KISI PERKEMBANGAN SIKAP SOSIAL
No
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik Penilaian
|
1
|
Menghayati
semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam Mengisi dan
mempertahankan NKRI
|
Keutuhan NegaraKesatuan RI
|
Peserta didik Berperilaku disiplin,
santun, percaya diri dan sikap jujur dalam memahami kesejarahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
|
Observasi
|
Format Observasi
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMP
……………………………..
Kelas/Semester :
VII/Semester II
Tahun pelajaran : 2017/2018
N O.
|
Waktu
|
Nama Peserta didik
|
Catatan
Perilaku
|
Butir sikap
|
Tindak
lanjut
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
3.
Pengetahuan
Penilaian Aspek Pengetahuan dilakukan
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Tertulis
|
Pertanyaan berbentuk uraian
obyektif
|
Lihat kisi-kisi
|
Setelah pembelajaran
Usai
|
Penilaian pencapaian pembelajaran (assessment of
learning)
|
2
|
Lesan
|
Pertanyaan lesan
dengan jawaban terbuka
|
Lihat kisi-kisi
|
Saat pembelajaran
berlangsung
|
Penilaian
untuk pembelajaran (assessment for learning)
|
3
|
Penugasan
|
Pemberian tugas mengerjakan Uji Kompetensi
|
Setelah pembelajaran
Usai
|
Penilaian
untuk pembelajaran (assessment for learning) dan sebagai pembelajaran
(assessment as learning)
|
KISI-KISI TES TERTULIS
No.
|
Kompetensi dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
Bentuk soal
|
No. Soal
|
1
|
Memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
|
Perjuangan
mempertahankan NKRI
|
Siswa dapat menjelaskan awal terjadinya pertempuran di Surabaya
tanggal 10 Nopember 1945
|
Uraian
|
1
|
Siswa dapat menjelaskan pengertian perang gerilya
|
Uraian
|
2
|
|||
Siswa dapat Jalur
diplomasi untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
|
Uraian
|
3
|
|||
Siswa dapat menjelaskan alas an Belanda ingin menguasai Indonesia
kembali
|
4
|
||||
Ancaman
terhadap NKRI saat ini
|
Siswa dapat menjelaskan ancaman dalam negeri
|
Uraian
|
5
|
||
Siswa dapat memberikan contoh ancaman terhadap sosial budaya.
|
Uraian
|
6
|
|||
Semangat
dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan
NKRI
|
Siswa dapat menjelaskan makna nasionalisme
|
Uraian
|
7
|
||
Siswa dapat menjelaskan makna patriotisme
|
Uraian
|
8
|
|||
Siswa dapat memberikan
contoh perilaku yang menampilkan nilai-nilai patriotism dalam lingkungan
sekolah
|
Uraian
|
9
|
|||
Siswa dapat
|
Uraian
|
SOAL TES TERTULIS
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan awal terjadinya pertempuran di
Surabaya tanggal 10 Nopember 1945!
2. Jelaskan pengertian perang gerilya!
3. Sebutkan
3 (tiga) contoh Jalur diplomasi
untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia!
4. Mengapa Indonesia melakukan perlawanan terhadap
Belanda yang ingin kembali menguasai menjajah Indonesia?
5. Jelaskan pengertian
ancaman dalam negeri!
6. Sebutkan 4 (empat) conto ancaman terhadap sosial budaya yang dapat
menhancurkan moral dan budaya bangsa Idonesia!
7. Jelaskan makna Nasionalisme!
8. Jelaskan makna Patriotisme!
9. Berikan 3
(tiga) contoh perilaku yang menampilkan nilai-nilai patriotisme dalam
lingkungan sekolah!
10. Sebutkan
3 (tiga) contoh perilaku yang
menggambarkan nilai-nilai patriotisme dalam bidang sosial budaya!
KUNCI JAWABAN DAN
PEDOMAN PENSKORAN :
No
|
Kunci Jawaban
|
Skor
|
1
|
Terjadinya
pertempuran di Surabaya diawali kedatangan atau mendaratnya Brigade 29 dari
Divisi India ke-23 di bawah pinpinan Brigadir Mallaby pada tanggal 25 Oktober
1945
|
1: jika hanya mencoba menjawab saja
2: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
cukup sesuai
3: jawaban yang terkait dengan pertanyaan baik
4: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan sangat baik
|
2
|
perang gerilya, yaitu perang dengan berpindah-pindah
tempat.
|
1:
jika hanya mencoba menjawab saja
2: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
cukup sesuai
3: jawaban yang terkait dengan pertanyaan baik
4:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
3
|
3 (tiga) contoh jalur
diplomasi untuk mempertahankan NKRI :
a) Perjajian Linggarjati
b) Perjanjian Renville
c) Perjanjian Roem Royen
d) KMB
|
1: jika hanya mencoba menjawab saja atau hanya
menyebutkan satu jawaban benar
2: hanya menyebutkan dua jawaban benar
3: hanya menyebutkan tiga jawaban benar
|
4
|
Karena
Bangsa Indonesia tidak ingin Belanda merampas kemerdekaan Indonesia kembali.
|
1: jika hanya mencoba menjawab saja
2: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
cukup sesuai
3: jawaban yang terkait dengan pertanyaan baik
4:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
5
|
Ancaman dari luar negeri
; ancaman yang berasal dari luar negeri yang dapat memecah belah persatuan
bangsa.
|
1: jika hanya mencoba menjawab saja
2: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
cukup sesuai
3: jawaban yang terkait dengan pertanyaan baik
4:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
6
|
4 (empat) conto ancaman terhadap sosial budaya,
yaitu :
desinformasi,
propaganda,
peredaran
narkoba,
film-film
porno atau
berbagai
kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia, terutama
generasi muda
|
1: hanya mencoba menjawab saja atau hanya
menyebutkan satu jawaban benar
2: hanya menyebutkan dua jawaban benar
3: hanya menyebutkan tiga jawaban benar
4. Menyebutkan 4 jawaban benar.
|
7
|
Nasionalisme merupakan sikap Cinta
kepada bangsa dan negara dalam bentuk mengembangkan kesamaan di antara suku-suku bangsa
penghuni Nusantara dan mengembangkan sikap toleransi
|
1: jika hanya mencoba menjawab saja
2: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
cukup sesuai
3: jawaban yang terkait dengan pertanyaan baik
4:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
8
|
Patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan segala- galanya untuk
kejayaan tanah air, bangsa dan negara
|
1: jika hanya mencoba menjawab saja
2: jawaban yang terkait dengan pertanyaan
cukup sesuai
3: jawaban yang terkait dengan pertanyaan baik
4:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
9
|
3 (tiga) contoh perilaku yang
menampilkan nilai-nilai patriotisme dalam lingkungan sekolah :
a) melaksanakan upacara di lingkungan
sekolah secara khidmat;
b)
menghayati dan memahami makna lagu-lagu perjuangan;
c) mengaitkan setiap materi
pembelajaran dengan nilai-nilai kepahlawanan.
|
1: hanya mencoba menjawab saja atau hanya menyebutkan
satu jawaban benar
2: hanya menyebutkan dua jawaban benar
3: hanya menyebutkan tiga jawaban benar
|
10
|
3 (tiga) contoh perilaku yang
menggambarkan nilai-nilai patriotisme dalam bidang sosial budaya :
• Menjaga kelestarian budaya daerah.
• Membantu
dan menolong orang yang terkena musibah.
• Meningkatkan
pelayanan umum yang adil dan merata.
• Menjaga kebersihan dan keindahan
sarana-sarana umum, dll.
|
1: hanya mencoba menjawab saja atau hanya
menyebutkan satu jawaban benar
2: hanya menyebutkan dua jawaban benar
3: hanya menyebutkan tiga jawaban benar
|
Jumlah maksimal
|
38
|
Nilai = 100
Kisi-kisi penilaian tes lesan untuk
aspek pengetahuan
No.
|
Kompetensi dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
1
|
Memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
|
Keutuhan Negara Republik Indonesia
|
Pertanyaan tes lesan
diberikan pada saat pembelajaran berlangsung dengan jawaban terbuka tentang semangat kebangkitan nasional
tahun 1908
|
PEDOMAN PENILAIAN TES LESAN
No.
|
Pedoman penilaian
|
Skor
|
1
|
jawaban
yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
92 - 100
|
2
|
jawaban
yang terkait dengan pertanyaan baik
|
82 - 91
|
3
|
jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup
sesuai
|
71 - 81
|
4
|
jika hanya mencoba menjawab saja
|
< 71
|
a. Kisi-kisi
penilaian penugasan untuk
aspek pengetahuan
No.
|
Kompetensi dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
1
|
Memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
|
Keutuhan Negara Republik Indonesia
|
-
Peserta didik mengerjakan UK bab 6
-
Buatlah laporan hasil catatan kalian tersebut.
|
PEDOMAN PENILAIAN PENUGASAN
No.
|
Pedoman penilaian
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Kelengkapan komponen, (judul, kesimpulan)
|
||||
2
|
Penyajian
data (kesesuaian materi, kerapian)
|
||||
3
|
Menyerahkan laporan :
Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
|
4. Ketrampilan
Penilaian
keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran,
serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang keutuhan
negara Kesatuan RI.
Instrumen
Penilaian Ketrampilan
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Proyek
|
Lembar
Penilaian Penyajian dan Laporan Hasil Telaah
|
Lihat kisi-kisi
|
Saat pembelajaran berlangsung (Presentasi)
|
Penilaian untuk, sebagai,
dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment for, as, and of learning)
|
Kisi-kisi
Penilaian Ketrampilan proyek
No
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik Penilaian
|
1
|
Menyaji
hasil telaah dinamika penguatan komitmen mempertahankan NKRI Dalam konteks
kesejarahan
|
mempertahankan NKRI Dalam konteks kesejarahan
|
Siswa mendiskusikan dalam
kelompok :
mempertahankan NKRI Dalam konteks
kesejarahan
Siswa menyajikan laporan hasil diskusi
didepan kelas.
|
Praktik
|
Format
Penilaian Ketrampilan Proyek
NO
|
Nama Peserta Didik/Kelompok
|
Penyajian
|
Laporan
|
||||
Menanya/menjawab
|
Argumentasi
|
Bahan tayang/display
|
Isi laporan
|
Penggunaan bahasa
|
Estetika
|
||
1
|
|||||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
Dst.
|
Pedoman Penskoran (Rubrik)
NO
|
Aspek
|
Penskoran
|
A
|
Penyajian
|
|
1
|
Menanya/menjawab
|
Skor 4, apabila selalu
menjawab/menanya
Skor 3, apabila sering
menjawab/menanya
Skor 2, apabila kadang-kadang
menjawab/menanya
Skor 1, apabila
tidak pernah menjawab/menanya
|
2
|
Argumentasi
|
Skor 4, apabila materi/jawaban
benar, rasional, dan jelas.
Skor 3, apabila materi/jawaban
benar, rasional, tetapi tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban
benar, tidak rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban
tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas
|
3
|
Bahan
tayang/display
|
Skor 4, apabila sistematis,
kreatif, menarik
Skor 3, apabila sistematis,
kreatif, tidak menarik
Skor 2, apabila sistematis, tidak
kreatif, tidak menarik
Skor 1, apabila tidak sistematis,
tidak kreatif, tidak menarik
|
B
|
Laporan
|
|
4
|
Isi laporan
|
Skor 4, apabila isi laporan benar,
rasional, dan sistematika lengkap
Skor 3, apabila isi laporan benar,
rasional, dan sistematika tidak lengkap
Skor 2, apabila isi laporan benar,
tidak rasional, dan sistematika tidak lengkap
Skor 1, apabila isi laporan tidak
benar, tidak rasional, dan sistematika tidak lengkap
|
5
|
Penggunaan
bahasa
|
Skor 4, apabila menggunakan bahasa
dan penulisan sesuai EYD, serta mudah dipahami
Skor 3, apabila menggunakan bahasa
dan penulisan sesuai EYD, namun tidak mudah dipahami
Skor 2, apabila menggunakan bahasa
seuai EYD, namun penulisan tidak sesuai EYD dan tidak mudah dipahami
Skor 1, apabila menggunakan bahasa
dan penulisan tidak sesuai EYD dan tidak mudah dipahami
|
6
|
Estetika
|
Skor 4, apabila kreatif, rapi, dan menarik
Skor 3, apabila kreatif, rapi, dan kurang menarik
Skor 2, apabila kreatif, kurang rapi, dan kurang menarik
Skor 1, apabila kurang kreatif, kurang rapi, dan kurang menarik
|
J. PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
·
PEMBELAJARAN REMIDIAL
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu
memahami materi ketuhan Negara Kesatuan RI. Kegiatan remedial
dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas dibawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas
lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan dengan :
(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik
yang belum tuntas,
(2) Memberikan penugasan
kepada peserta didik yang belum
tuntas,
(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
· PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Kegiatanpem belajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi
dan secara pribadi sudah mampu memahami Keutuhan
Negara
Kesatuan RI. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antara lain sebagai berikut.
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai
sumber dan mencatat hal-hal penting.
Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
2. Pesertadidik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 2 Pucuk
NURHADI, S.Pd.,M.E.
NIP.
19660706 198803 1 020
|
Lamongan , …. Januari 2018
Guru Mata
Pelajaran,
ASTO, S.Pd
NIP. 19650804
200003 1 005
|