RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3.6
(RPP
BAB 6)
Satuan Pendidikan
|
:
|
SMP NEGERI 2 PUCUK
|
Mata Pelajaran
|
:
|
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
|
Kelas/Semester
|
:
|
VII / Genap
|
Materi Pokok
|
:
|
Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia
|
Alokasi Waktu
|
:
|
6 x 3 Jam Pelajaran (6 x pertemuan)
|
A. Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai
dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan procedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba,mengolah, menyaji, dan menalar
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat ) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
yang sama dalam sudut
pandang/teori
B .Kompetensi Dasar dan
Indikator Pencapaian Kompetensi.
NO
|
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR
|
1.
|
1.6 Menghargai karakteristik daerah tempat
tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa.
|
1.6.1 Bersyukur
terhadap daerahnya sebagai bagian dari NKRI.
1.6.2 Bangga terhadap
daerah dalam kerangka NKRI.
|
2.
|
2.6 Bersikap antusias terhadap persatuan dan
kesatuan dengan mempertimbangkan karakteristik daerah tempat tinggalnya.
|
2.6.1 Menghargai
karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia. (santun dan Percaya diri)
|
3.
|
3.
6 Mengasosiasikan karakteristik daerah
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
|
3.6.1
Mendeskripsikan perjuangan menuju NKRI.
3.6.2
Menganalisis peran pejuang di daerah dalam
membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.6.3 Mendeskripsikan
makna proklamasi kemerdekaan Indonesia.
3.6.4 Mendeskripsikan peran daerah tempat tinggalnya
dalam kerangka NKRI.
3.6.5 Menganalisis masalah
berkaitan dengan peran daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI.
|
4.
|
4.6 Melaksanakan penelitian sederhana
untuk mengilustrasikan karakteristik
daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan rancangan yang telah dibuat.
|
4.6.1 Menunjukkan keterampilan
mengamati tentang karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam
kerangka NKRI.
4.6.2 Menyusun
laporan hasil pengamatan tentang karakteristik daerah tempat
tinggalnya dalam kerangka NKRI.
4.6.3 Menyajikan
laporan hasil pengamatan tentang karakteristik daerah tempat
tinggalnya dalam kerangka NKRI.
|
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Setelah mengikuti serangkaian
kegiatan pembelajaran pertemuan pertama sampai dengan pertemuan kelima peserta
didik dapat :
1.
Kopetensi
Sikap Spiritual
1.6.1.1 Menunjukkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, terhadap
daerahnya sebagai bagian dari NKRI.
1.6.2.1 Menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan YME dan rasa bangga terhadap daerahnya sebagai sebagai
bagian dari NKRI.
2.
Kopetensi
sikap sosial
2.6.1.1 Menunjukkan sikap santun atas karakteristik
daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.6.1.1 Menunjukkan sikap percaya diri atas
karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3.
Kopetensi
Pengetahuan dan Ketrampilan
Pertemuan ke 1
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
3.6.1.1 Mendeskripsikan perjuangan
menuju NKRI.
4.6.1.1 Menunjukkan keterampilan mengamati tentang perjuangan NKRI.
4.6.2.1 Menyusun
laporan hasil telaah tentang perjuangan NKRI.
4.6.3.1 Menyajikan
laporan hasil telaah tentang perjuangan NKRI.
Pertemuan ke 2
Setelah mengikuti proses pembelajaran,
peserta didik mampu :
3.6.2.1 Menganalisis peran
pejuang di daerah dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.6.2.2 Menyusun
laporan hasil telaah tentang peran pejuang
di daerah dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.6.3.2 Menyajikan
laporan hasil telaah tentang peran pejuang
di daerah dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pertemuan ke 3
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta
didik mampu :
3.6.3.1 Mendeskripsikan
makna proklamasi kemerdekaan Indonesia.
4.6.2.3 Menyusun
laporan hasil telaah tentang makna proklamasi kemerdekaan Indonesia.
4.6.3.3 Menyajikan
laporan hasil telaah tentang makna proklamasi kemerdekaan Indonesia
Pertemuan ke 4
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
3.6.4.1 Mendeskripsikan
peran daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI.
4.6.2.4 Menyusun
laporan hasil telaah tentang peran daerah tempat tinggalnya dalam
kerangka NKRI.
4.6.3.4 Menyajikan
laporan hasil telaah tentang peran daerah tempat tinggalnya dalam
kerangka NKRI
Pertemuan ke 5
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
3.6.5.1 Menganalisis
masalah berkaitan dengan peran daerah tempat tinggalnya dalam kerangka
NKRI
3.6.4.1 Mendeskripsikan
peran daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI.
4.6.2.4 Menyusun
laporan hasil telaah tentang peran daerah tempat tinggalnya dalam
kerangka NKRI.
4.6.3.4 Menyajikan
laporan hasil telaah tentang peran daerah tempat tinggalnya dalam
kerangka NKRI
Pertemuan ke 6
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
3.6.5.2 Menganalisis
masalah berkaitan dengan peran daerah tempat tinggalnya dalam kerangka
NKRI
4.6.2.5 Menyusun
laporan hasil telaah tentang peran daerah tempat tinggalnya dalam
kerangka NKRI.
4.6.3.5 Menyajikan
laporan hasil telaah tentang peran daerah tempat tinggalnya dalam
kerangka NKRI
D. Materi Pembelajaran.
a. Materi reguler
Pertemuan ke-1
A. Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia
1. Perjuangan
Menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia
Perjuangan berarti usaha secara sungguh-sungguh
untuk mencapai sesuatu. Bagi bangsa Indonesia, perjuangan dalam mendirikan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dimulai sejak terjadinya penjajahan di Indonesia
Sejarah tentang lahirnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia semakin menguat setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Peristiwa tersebut mendorong para pemuda dengan jiwa muda dan semangatnya bergerak
mendesak ”golongan tua” untuk secepatnya memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia.
Kesepakatan pemuda di Jalan Pegangsaan Timur,
Jakarta, adalah memproklamasikan kemerdekaan oleh kekuatan bangsa Indonesia
sendiri.” Tekad para pemuda tersebut akhirnya mendorong terjadinya peristiwa
Rengasdengklok.
Saat itu, suasana di Rengasdengklok menjadi tegang.
Ir. Soekarno oleh golongan pemuda diminta agar memenuhi keinginan rakyat
Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan dengan kekuatan bangsa Indonesia sendiri.
Setelah berdebat panjang, desakan para pemuda akhirnya disanggupi oleh Ir.
Soekarno yang akan segera memproklamasikan kemerdekaan, tetapi dilakukan di
Jakarta. Tentu saja jawaban tersebut disambut gembira oleh para pemuda dan
prajurit PETA yang menjaga Ir. Soekarno.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 rombongan dari
Rengasdengklok tiba di Jakarta. Dengan mempertimbangkan berbagai tempat yang
aman untuk membahas proklamasi, kemudian Ir. Soekarno dengan para penyusun teks
proklamasi lainya menjadikan rumah Laksamana Muda Maeda sebagai tempat menyusun
naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Di kediaman Laksamana Muda
Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta, teks proklamasi dirumuskan.
Meskipun tidak mendapat persetujuan dari Jepang,
Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta segera merumuskan teks proklamasi dengan
tulisan tangan sendiri. Kalimat pertama berbunyi ”Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”,
kemudian diubah menjadi ”Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia” yang berasal dari Achmad Subardjo.
Kalimat kedua
oleh Soekarno berbunyi ”Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan
lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya”. Kedua kalimat itu kemudian digabung dan
disempurnakan oleh Drs. Moh. Hatta sehingga berbunyi seperti teks proklamasi
yang kita miliki sekarang
Ir. Soekarno kemudian meminta semua yang hadir
menandatangani naskah proklamasi itu selaku wakil-wakil bangsa Indonesia.
Namun, Sukarni, selaku salah satu pimpinan golongan pemuda, mengusulkan agar Soekarno-Hatta
menandatangani atas nama bangsa Indonesia. Selanjutnya, Ir. Soekarno meminta
Sayuti Melik untuk mengetik naskah tersebut dengan beberapa perubahan yang
telah disetujui. Ada tiga perubahan redaksi atas teks proklamasi, yaitu : a.
kata tempoh diganti dengan kata tempo; b. wakil bangsa Indonesia diganti dengan
atas nama bangsa Indonesia; dan c. cara menuliskan tanggal Djakarta, 17-8-05
diganti menjadi Djakarta, hari 17, boelan 08, tahoen 05.
Selanjutnya, setelah diketik oleh Sayuti Melik,
teks proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta.Pada
tanggal 17 Agustus 1945, hari Jumat, pukul 10.00 WIB, di depan rumah Ir.
Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, Ir. Soekarno dengan didampingi
Drs. Moh. Hatta membacakan teks proklamasi dengan disaksikan lebih kurang 1.000
orang.
Setelah teks proklamasi dibacakan, dikibarkanlah
sang Saka Merah Putih oleh Suhud dan Latief Hendradiningrat dan secara spontan
peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya sehingga sampai sekarang setiap pengibaran
bendera dalam upacara bendera selalu diiringi dengan lagu kebangsaan Indonesia,
Indonesia Raya. Berita proklamasi menyebar dengan cepat ke seluruh Indonesia,
bahkan sampai ke luar negeri. Berita kemerdekaan Indonesia disebarkan para
pemuda dengan selebaran kertas ataupun tulisan tangan di berbagai tempat.
Rakyat melakukan doa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan bagi bangsa
Indonesia memiliki makna yang dapat kita
telaah dari berbagai aspek sebagai berikut.
a.
Aspek Hukum
Proklamasi merupakan pernyataan keputusan politik
tertinggi bangsa Indonesia untuk menghapuskan hukum kolonial dan diganti dengan
hukum nasional, yaitu lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
b.
Aspek Historis
Proklamasi
merupakan titik akhir sejarah penjajahan di bumi Indonesia sekaligus menjadi
titik awal Indonesia sebagai negara yang merdeka bebas dari penjajahan bangsa
lain.
c.
Aspek Sosiologis
Proklamasi
menjadikan perubahan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka.
Proklamasi memberikan rasa bebas dan merdeka dari belenggu penjajahan.
d.
Aspek Kultural
Proklamasi
membangun peradaban baru dari bangsa yang digolongkan pribumi (pada masa
penjajahan Belanda) menjadi bangsa yang mengakui persamaan harkat, derajat, dan
martabat manusia yang sama.
e. Aspek
Politis
Proklamasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang berdaulat dan mempunyai kedudukan sejajar dengan
bangsa-bangsa lain di dunia.
f. Aspek
Spiritual
Proklamasi yang diperoleh merupakan berkat rahmat
Tuhan Yang Maha Esa yang meridai perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah. Kemerdekaan
bangsa Indonesia tidak terlepas dari doa seluruh rakyat Indonesia kepada Yang
Maha Kuasa untuk segera terlepas dari penjajahan.
Pertemuan ke-2
2.
Pengertian Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
Proklamasi
kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Negara Indonesia yang diproklamasikan oleh para pendiri
negara adalah negara kesatuan. Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
republik”.
Para
pendiri negara telah mewariskan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam
Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur persatuan dan kesatuan dalam beberapa
ketentuan, yaitu sebagai berikut.
a. Sila
ke-3 Pancasila, ”Persatuan Indonesia”;
b. Pembukaan
UUD 1945 alinea IV, ”… Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada … persatuan Indonesia ...”; serta
c. Pasal
1 ayat (1) UUD 1945, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
Republik”.
Pemikiran
tentang daerah negara Indonesia merdeka dari pendiri negara dapat dijumpai
dalam sidang BPUPKI.
Soepomo
sebagai Ketua Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar dalam sidang BPUPKI
tanggal 15 Juli 1945
Berdasarkan
pemikiran dari dua orang tokoh pendiri negara perancang UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, maka dapat disimpulkan bahwa susunan daerah pembagiannya terdiri dari
daerah besar, daerah-daerah istimewa, dan daerah-daerah kecil desa atau sebutan
lain (nagari, dusun, marga, huta, kuria, gampong, meunasah).
Pembagian
susunan daerah itu tidak membuat negara Indonesia terpecah-pecah, akan tetapi
tetap dalam satu ikatan, yaitu negara Indonesia.
Terdapat
lima daerah di Indonesia yang menyandang status otonomi khusus atau istimewa, yaitu
:
a.
Pemerintahan Aceh
b.
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta
c.
Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta
d.
Provinsi Papua
e.
Provinsi Papua Barat
Dalam
perkembangannya, mengingat luasnya wilayah negara, urusan pemerintahan yang
semakin kompleks, dan jumlah warga negara yang makin banyak dan heterogen maka
dilaksanakan azas otonomi dan tugas perbantuan. Pasal 18, 18A, dan 18B UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah negara kesatuan dengan sistem pemerintahan daerah yang
berasaskan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Majelis
Permusyawartan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menyatakan bahwa ada tujuh
prinsip yang menjadi paradigma dan arah politik yang mendasari pasal-pasal 18,
18A, dan 18B, yaitu sebagai berikut.
a. Prinsip
daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan.
b. Prinsip
menjalankan otonomi seluas-luasnya.
c. Prinisp
kekhususan dan keragaman daerah.
d. Prinsip
mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya.
e. Prinisip
mengakui dan menghormati pemerintahan daerah yang bersifat khusus dan istimewa.
f. Prinsip
badan perwakilan dipilih langsung dalam suatu pemilihan umum.
g. Prinsip
hubungan pusat dan daerah dilaksanakan secara selaras dan adil (Rusdianto
Sesung,2013 :46).
Proklamasi
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna sebagai berikut.
•
Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
•
Berlakunya hukum nasional Indonesia, tidak berlaku hokum kolonial.
•
Puncak perjuangan pergerakan kemerdekaan.
•
Titik tolak pelaksanaan amanat penderitaan rakyat (pembangunan).
Pertemuan ke-3
B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
1. Peran Daerah dalam Perjuangan Kemerdekaan
Kemerdekaan bangsa Indonesia
merupakan hasil perjuangan rakyat di seluruh wilayah Indonesia. Seluruh rakyat
berjuang bersama untuk merebut hak bangsa yang diambil oleh penjajah. Semenjak
kedatangan bangsa Barat berawal dengan
melakukan perdagangan di Indonesia.
Namun dengan perubahan sikap bangsa Barat yang
ingin menguasai dan menjajah Indonesia, maka semenjak itu perjuangan bangsa
Indonesia untuk mempertahankan hak tidak pernah kunjung padam.
Kedatangan bangsa Portugis, Belanda, dan Jepang di
wilayah Indonesia yang diteruskan dengan penjajahan, mendapat perlawanan dari
bangsa Indonesia di berbagai daerah.
Perlawanan selama penjajahan Portugis antara lain perlawanan rakyat Maluku dipimpin oleh
Sultan Harun, perlawanan rakyat Demak menyerang Malaka dipimpin oleh Pati unus
dan menyerang Sunda Kelapa dipimpin oleh Falatehan.
Selama penjajahan Belanda banyak perlawanan antara lain perlawanan rakyat
Aceh dipimpin oleh Tjut Nyak Dien, Teuku Umar, Panglima Polem, dan yang lain.
Perlawanan rakyat di Sumatra Utara dipimpin oleh Raja Sisingamangaraja XII.
Perlawanan di daerah Jawa dengan tokohnya seperti Sultan Ageng Tirtayasa,
Sultan Agung, dan Pangeran Diponegoro. Di Kalimantan rakyat melawan penjajahan dipimpin
oleh Pangeran Antasari, perlawanan rakyat Sulawesi dengan tokoh Sultan
Hasanudin dan Maluku dipimpin oleh Pattimura,serta perlawanan rakyat Bali
dipimpin oleh I Gusti Ketut Jelantik.
Perjuangan merebut kemerdekaan mengalami perubahan
strategi setelah kebangkitan nasional 1908. Perjuangan yang sebelumnya bersifat
fisik dan kedaerahan, menjadi perjuangan dengan mengutamakan organisasi dan bersifat
nasional.
Pada saat perjuangan ini berdirilah organisasi
perjuangan di beberapa daerah seperti Jong Minahasa, Jong Islamiten Bond, Jong
Ambon, Budi Utomo, Sarekat Islam, Partai Nasional Indonesia, dan sebagainya.
Juga muncul tokoh asal daerah di Indonesia yang menjadi tokoh nasional seperti Soekarno,
Mohammad Husni Thamrin, Muhammad Hatta, Liem Koen Hian, Andi Pettarani, A.A
Maramis, Latuharhary, dan tokoh nasional yang lain.
Perjuangan ini terus berlanjut setelah kemerdekaan
untuk mempertahankan kemerdekaaan dari keinginan Belanda untuk menjajah kembali
Indonesia. Berbagai peristiwa sejarah mencatat kegigihan para pejuang Indonesia
mempertahankan kemerdekaan. Seperti peristiwa pertempuran Ambarawa, peristiwa
Bandung Lautan Api, perang gerilya Jenderal Soedirman, pertempuran 10 November
1945 di Surabaya, dan peristiwa perjuangan yang lainnya. Buatlah sosiodrama
tentang perjuangan setiap daerah di Indonesia dalam mengusir penjajah. Mintalah
teman kalian untuk memberikan masukan guna perbaikan yang akan datang.
Keterikatan daerah terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia ditegaskan dengan disepakati bentuk negara kesatuan yang
menghendaki bersatunya seluruh wilayah Indonesia dalam satu negara. Wilayah
Indonesia yang sebelum kemerdekaan terdiri atas beberapa kerajaan atau bentuk
lain, menyatu menjadi satu kesatuan negara. Peristiwa ketika Sri Sultan
Hamengku Buwono IX menyatakan bahwa wilayah kerajaannya merupakan bagian dari NKRI
merupakan contoh keteguhan akan bentuk negara kesatuan. Tekad bentuk negara
kesatuan yang telah disepakati oleh para pendiri negara ini harus terus
dipahami dan dilestarikan oleh seluruh bangsa
Kemerdekaan bukanlah hasil perjuangan satu atau
beberapa daerah saja, namun seluruh rakyat dan daerah di Indonesia. Nilai
perjuangan kebersamaan dan persatuan ini yang harus kita pahami dan lestarikan.
Pertemuan ke-4
2. Peran Daerah dalam
Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Saat Ini
Indonesia
merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas. Sebagai negara kepulauan maka
wilayah lautan lebih luas dibandingkan luas daratan. Tanah kita dikenal dengan
tanah yang subur. Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh subur di Indonesia yang
memberikan kemakmuran bagi rakyat Indonesia, juga memberikan penghidupan bagi
berbagai satwa.
Kekayaan
alam dan potensi yang dimiliki setiap daerah di Indonesia sesungguhnya
merupakan kekayaan dan potensi seluruh bangsa Indonesia sehingga tidak hanya
miliki daerah yang bersangkutan. Pasal 33 ayat (3) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa , ”Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
Peran
daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Mempertahankan
bentuk dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana ketentuan
pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi,
”Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan”.
b. Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pendapatan
masyarakat.
c. Memajukan
bangsa melalui inovasi dan kreativitas aparatur sipil negara di daerah.
d. Melaksanakan
pembangunan nasional untuk meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, kesempatan dan kualitas pelayanan publik,
dan daya saing daerah.
e. Mengembangkan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis.
Pertemuan ke-5
C.
Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bentuk
negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia pernah terjadi upaya untuk
menggantikan bentuk negara. Misalnya, menggantikan bentuk negara kesatuan
menjadi negara serikat. Hal ini terjadi pada tahun 1949 sampai dengan tahun
1950 dengan dibentuknya Republik Indonesia Serikat. Akan tetapi, upaya untuk
menggantikan bentuk negara itu tidak bertahan lama. Indonesia kembali kepada
negara kesatuan. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap dipertahankan.
Sejarah
perjuangan bangsa dan peran daerah dalam perjuangan berdiri NKRI mengandung
nilai-nilai yang sangat penting diwarisi oleh generasi muda, antara lain
sebagai berikut.
1. Perjuangan
melawan penjajah oleh daerah memiliki arah tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan
Indonesia.
2. Tokoh
pejuang daerah merupakan tokoh pejuang bangsa Indonesia.
3. Persatuan
dan kesatuan telah terbukti menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
4. Bangsa
Indonesia telah sepakat membentuk negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
pilihan yang tepat.
5. Mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
6. Sikap
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
Sedangkan
pemahaman peran daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia saat
ini menunjukkan pentingnya kesadaran nilai-nilai, seperti berikut ini.
1. Kemajuan
daerah akan lebih cepat tercapai apabila bangsa Indonesia memiliki nilai
persatuan dan kesatuan.
2. Kemakmuran
bersama merupakan tujuan masyarakat Indonesia, bukan kemakmuran bagi perorangan
atau kelompok atau daerah.
3. Kekayaan
alam merupakan milik bersama seluruh rakyat Indonesia, dan dipergunakan
sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
4. Pengembangan
kemajuan dan kemakmuran daerah diarahkan pada kemajuan dan kemakmuran bagi
seluruh rakyat Indonesia.
5. Setiap
warga negara memiliki kedudukan yang sama tanpa membedabedakan asal daerah.
Pertemuan ke-6
Kebanggaan terhadap daerah masing-masing perlu
terus ditanamkan dan ditumbuhkembangkan dalam masyarakat. Keberagaman daerah
tetap terus dipelihara baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Namun pengembangannya tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal ini mengandung makna kebanggaan dan kemandirian tidak mengakibatkan proses
perpecahan bangsa dan negara. Kewenangan mengurus urusan pemerintahan sendiri
tetaplah untuk mentaati peraturan pemerintah pusat, apalagi mengarah pada
pemisahan daerah dari negara kesatuan.
Sikap etnosentrisme yang mengandung makna sikap
yang menganggap budaya daerahnya sebagai budaya yang tertinggi secara
berlebihan dan budaya daerah lain dianggap lebih rendah. Sikap ini dalam
kehidupan nampak antara lain sikap mengutamakan kelompok daerahnya, memilih pemimpin
atas dasar asal daerah, memaksakan budaya daerah kepada orang lain, dan
sebagainya. Beberapa kerusuhan dalam masyarakat terkadang dapat dipengaruhi
oleh faktor kedaerahan, seperti kerusuhan antarpenonton sepakbola, antarwarga dalam
masyarakat, dan sebagainya. Oleh karena itu sikap etnosentrisme yang sempit
harus dihindari.
Upaya bela negara dan pertahanan keamanan negara
ditujukan untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa
dan negara. Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun
luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa. Setiap warga negara, tanpa kecuali sesuai dengan
kedudukannya masing-masing memiliki hak dan kewajiban untuk turut serta dalam
upaya bela negara, pertahanan, dan keamanan negara. Kalian sebagai pelajar dan
generasi muda berkewajiban mewujudkan nilai-nilai perjuangan daerah dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam berbagai lingkungan kehidupan
secara nyata.
b. Materi Pengayaan.
Meteri pengayaan yang
diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai
materi karakteristik daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yaitu mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan
mencatat hal-hal penting. hasilnya dibacakan di depan kelas.
c. Materi Remidial .
Kegiatan remedial yang diberikan kepada peserta didik adalah
materi yang belum mencapai kompetensinya, seperti :
1. Perjuangan Menuju Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Pengertian Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3. Peran Daerah dalam Perjuangan Kemerdekaan
4. Peran Daerah dalam
Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Saat Ini
5. Mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : Pertemuan
1 : Discovery Learning
Pertemuan 2 : Discovery Learning
Pertemuan 3 : Discovery Learning
Pertemuan 4 : mengamati, menanya,
mencari Informasi, mengasosiasikan, mengkomunikasikan.
Pertemuan 5 : Projek
Base Learning
Metode :
Diskusi, penugasan, ceramah, tanya jawab
F. MEDIA
1.
Media
Pertemuan ke 1 : Gambar keberagaman masyarakat
Indonesia
Power point tentang keberagaman masyarakat
Indonesia
2. Alat
dan bahan
·
LCD
· Laptop
· Alat
tulis
· Lembar Kerja Siswa
G. SUMBER PEMBELAJARAN
·
Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI. 2016 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan kelas VII Revisi. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan RI. Halaman 137 - 168
·
Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI. 2016. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta
: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan
RI, halaman 189 - 216
·
UUD Negera RI Tahun 1945.
·
Internet
·
Koran dan Majalah yang
relevan dengan pembelajaran
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan
1
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Pendahuluan
(10 menit)
|
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan
berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas,
kesiapan buku tulis, serta sumber belajar. Secara khusus meminta peserta
didik membuka Buku PPKn Kelas VII materi Bab 6.
2. Guru memberi
motivasi melalui bernyanyi lagu nasional ”Hari
Kemerdekaan”, bermain, atau bentuk lain sesuai kondisi sekolah
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
Proklamasi Kemerdekaan
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
5. Guru membimbing
peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan materi pokok dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
|
Mengamati
1. Guru membentuk
kelas menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah anggota empat sampai dengan
lima peserta didik.
2. Guru meminta
peserta didik mengamati gambar 6.1 tentang
peta Indonesia, gambar 6.2 tentang perjuangan rakyat Surabaya.
3. Guru dapat menambahkan penjelasan tentang gambar tersebut
dengan berbagai fakta terbaru yang berhubungan proklamasi kemerdekaan.
Menanya
4. Guru meminta
peserta didik secara kelompok mengidentifikasi
pertanyaan yang ingin diketahui oleh anggota tentang proklamasi
kemerdekaan.
5. Guru dapat
membimbing peserta didik dalam menyusun
pertanyaan, agar mengarah pada indikator pencapaian kompetensi.
Mengumpulkan
informasi
6. Guru membimbing
peserta didik secara kelompok untuk mencari
informasi dari dokumen historis tentang perjuangan menuju NKRI dari
berbagi sumber belajar lain (buku atau internet)
Mengasosiasikan
7. Peserta didik
berdiskusi dalam kelompok untuk menghubungkan informasi yang diperoleh untuk menyimpulkan tentang proklamasi kemerdekaan.
(melengkapi tabel 6.1 dan 6.2)
8. Guru membimbing
kelompok dalam langkah ini, seperti membantu mengambil
kesimpulan berdasarkan informasi.
9. Guru membimbing
peserta didik menyusun laporan hasil
telaah tentang proklamasi kemerdekaan makna kedaulatan rakyat secara
tertulis. Laporan dapat berupa display, bahan tayang, maupun dalam
bentuk kertas lembaran.
Mengkomunikasikan
10. Guru membimbing
setiap kelompok untuk menyajikan hasil
telaah di kelas. Kegiatan penyajian dapat setiap kelompok secara bergantian
di depan kelas. Atau melalui memajang hasil telaah (display) di
dinding kelas dan kelompok lain saling mengunjungi dan memberikan komentar
atas hasil telaah kelompok lain. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian
sesuai kondisi sekolah.
|
Penutup
20
menit
|
1. Guru membimbing
peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran
2. Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui berbagai
cara seperi tanya jawab tentang apa yang sudah dipelajari, apa manfaat
pembelajaran, apa perubahan sikap yang perlu dilakukan.
3. Guru melakukan tes secara tertulis atau lisan untuk
menilai pengetahuan peserta didik.
4. Guru menjelaskan
kegiatan pertemuan berikutnya.
|
Pertemuan
2
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Pendahuluan
(10
menit)
|
1. Guru mempersiapkan
secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis, serta sumber belajar. Secara khusus meminta
peserta didik membuka Buku PPKn Kelas VII Bab 6, bagian A sub 1 tentang
perjuangan menuju NKRI dan daerah dalam kerangka NKRI.
2. Guru memberi
motivasi melalui bernyanyi lagu nasional, bermain, atau bentuk lain
sesuai kondisi sekolah.
3. Guru melakukan
apersepsi melalui tanya jawab mengenai makna proklamasi kemerdekaan dan
NKRI.
4. Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
5. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan
materi pokok dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
|
mengamati
1. Guru menyampaikan
materi yang akan disajikan.
2. Guru membentuk kelas menjadi beberapa
kelompok, dengan jumlah anggota empat sampai dengan lima peserta didik.
3. Ketua kelompok mendapatkan penjelasan tentang
materi makna proklamasi kemerdekaan.
4. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya, kemudian menyampaikan materi yang dijelskan oleh guru kepada
teman-temannya.
Menanya
5. Peserta didik masing-masing menuliskan satu pertanyaan menyangkut materi yang
dibuat oleh ketua kelompok.
6. Kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat
seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa ke siswa lainnya selama beberapa
menit.
7. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan,
siswa dipersilakan menjawabnya secara bergantian.
Mengumpulkan informasi
8. Guru memfasilitasi peserta didik dengan sumber
belajar lain seperti buku penunjang lain atau internet.
9. Guru membimbing kelompok untuk menghubungkan informasi yang diperoleh untuk
menyimpulkan tentang makna proklamasi kemerdekaan dan NKRI. Guru membimbing
kelompok dalam langkah ini, seperti membantu mengambil kesimpulan berdasarkan
informasi.
Mengasosiasikan
10. Guru membimbing peserta didik menyusun
laporan hasil telaah tentang makna proklamasi kemerdekaan dan NKRI secara
tertulis. Laporan dapat berupa display, bahan tayang, maupun dalam
bentuk kertas lembaran.
11. Guru membimbing setiap kelompok untuk
menyajikan hasil telaah di kelas. Kegiatan penyajian dapat setiap kelompok
secara bergantian di depan kelas. Atau melalui memajang hasil telaah (display)
di dinding kelas dan kelompok lain saling mengunjungi dan memberikan komentar
atas hasil telaah kelompok lain. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian
sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk kegiatan mengomunikasikan bervariasi
dengan pertemuan sebelumnya agar peserta didik tidak bosan.
|
Penutup
20
menit
|
1. Guru
membimbing peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran.
2. Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui
berbagai cara seperi tanya jawab tentang apa yang sudah dipelajari, apa
manfaat pembelajaran, apa perubahan sikap yang perlu dilakukan.
3. Guru melaukan tes secara tertulis atau lisan
untuk menilai pengetahuan peserta didik. Guru dapat menggunakan soal Uji
Kompetensi atau membuat soal sesuai indikator pencapaian kompetensi.
4. Guru menjelaskan kegiatan minggu berikutnya
dan memberikan tugas mempelajari materi tentang peran daerah dalam perjuangan
kemerdekaan.
|
Pertemuan
3
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Pendahuluan
(10
menit)
|
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis, serta
sumber belajar. Secara khusus meminta peserta didik membuka Buku PPKn Kelas VII
Bab 6, tentang daerah dalam kerangka NKRI.
2. Guru memberi motivasi melalui bernyanyi lagu nasional, bermain, atau bentuk lain sesuai kondisi
sekolah.
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
peran daerah tempat tinggalnya dalam perjuangan kemerdekaan.
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
5. Guru membimbing
peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan
materi pokok dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
|
Mengamati
1. Guru membentuk
kelas menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah anggota empat sampai dengan
lima peserta didik. Upayakan anggota kelompok berbeda dengan pertemuan
sebelumnya.
2. Guru meminta
peserta didik mengamati gambar monumen perjuangan dan gambar tentang perlawanan
rakyat di daerah.
3. Kemudian guru
dapat menambahkan penjelasan tentang
gambar tersebut dengan berbagai peristiwa sejarah dan monumen perjuangan di
sekitar peserta didik.
Menanya
4. Guru meminta
peserta didik secara kelompok mengidentifikasi pertanyaan yang ingin diketahui
oleh anggota tentang peran daerah tempat tinggalnya dalam perjuangan
kemerdekaan.
5. Guru dapat
membimbing peserta didik dalam menyusun
pertanyaan, agar mengarah pada indikator pencapaian kompetensi.
Mengumpulkan
informasi
6. Guru membimbing
peserta didik secara kelompok untuk mencari informasi untuk menjawab pertanyaan
Aktivitas 6.3 dengan mengisi Tabel 6.2, dengan membaca uraian materi Bab 6
dan sumber belajar yang lain.
7. Guru membimbing
kelompok untuk menghubungkan informasi
yang diperoleh untuk menyimpulkan tentang makna peran daerah tempat
tinggalnya dalam perjuangan kemerdekaan.
Mengasosiasikan
8. Guru membimbing
kelompok dalam langkah ini, seperti membantu mengambil
kesimpulan berdasarkan informasi.
9. Guru membimbing
peserta didik menyusun laporan hasil
pengamatan tentang makna peran daerah tempat tinggalnya dalam perjuangan
kemerdekaan secara tertulis. Laporan dapat berupa display, bahan
tayang, maupun dalam bentuk kertas lembaran.
Mengkomunikasikan
10. Guru membimbing
setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah
di kelas. Kegiatan penyajian dapat setiap kelompok secara bergantian di depan
kelas. Atau melalui memajang hasil telaah (display) di dinding kelas
dan kelompok lain saling mengunjungi dan memberikan komentar atas hasil
telaah kelompok lain. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai
kondisi sekolah. Usahakan bentuk kegiatan mengomunikasikan bervariasi dengan
pertemuan sebelumnya agar peserta didik tidak bosan.
|
Penutup
20
menit
|
1. Guru membimbing
peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran
2. Guru melakukan
refleksi pembelajaran melalui berbagai cara seperi tanya jawab tentang apa
yang sudah dipelajari, apa manfaat pembelajaran, apa perubahan sikap yang
perlu dilakukan.
3. Guru melakukan
memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan tugas kelompok.
4. Guru menjelaskan
kegiatan minggu berikutnya dan memberikan tugas mempelajari materi tentang
peran daerah tempat tinggal dalam kerangka NKRI saat ini.
|
Pertemuan
4
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Pendahuluan
(10
menit)
|
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan
psikis peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa,
mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis,
serta sumber belajar. Secara khusus meminta peserta didik membuka Buku PPKn
Kelas VII Bab 6, bagian B sub 2 tentang peran daerah dalam kerangka NKRI.
2. Guru
memberi motivasi melalui bernyanyi
lagu nasional,
bermain, atau bentuk lain sesuai kondisi sekolah.
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai peran
daerah tempat tinggalnya kerangka NKRI saat ini.
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi yang
akan dicapai.
5. Guru
membimbing peserta didik melalui
tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan materi pokok dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
|
Mengamati
1. Guru
membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah anggota empat sampai
dengan lima peserta didik. Upayakan anggota kelompok berbeda dengan pertemuan
sebelumnya.
2. Guru
meminta peserta didik mengkaji
pengertian daerah menurut UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
3.
Kemudian guru dapat menambahkan penjelasan tentang gambar tersebut dengan berbagai potensi daerah sekitar tempat tinggal peserta
didik.
Menanya
4. Guru
meminta peserta didik secara kelompok mengidentifikasi pertanyaan peran daerah dalam memperkuat NKRI.
5. Guru
dapat membimbing peserta didik dalam menyusun pertanyaan,
agar mengarah pada indikator pencapaian kompetensi.
Mengumpulkan
Informasi
6. Guru
membimbing peserta didik secara kelompok untuk mencari informasi untuk menjawab pertanyaan yang disusun oleh kelompok.
7. Guru
membimbing kelompok untuk mencari
informasi dari berbagai sumber belajar,
seperti UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah, buku penunjang,
dan internet.
Mengasosiasikan
8. Guru
membimbing kelompok untuk menghubungkan
informasi yang diperoleh untuk
menyimpulkan tentang makna pentingnya daerah dalam kerangka kerangka NKRI.
9. Guru membimbing kelompok
dalam langkah ini, seperti membantu mengambil
kesimpulan berdasarkan informasi.
10. Guru
membimbing peserta didik menyusun
laporan hasil pengamatan tentang makna
peran daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI saat ini secara tertulis.
Laporan dapat berupa display, bahan tayang, maupun dalam bentuk kertas
lembaran.
Mengkomunikasikan
11. Guru
membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil
pengamatan dan telaah di kelas. Kegiatan penyajian dapat setiap kelompok
secara bergantian di depan kelas. Atau melalui memajang hasil telaah (display)
di dinding kelas dan kelompok lain saling mengunjungi dan memberikan komentar
atas hasil telaah kelompok lain. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian
sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk kegiatan mengomunikasikan bervariasi
dengan pertemuan sebelumnya agar peserta didik tidak bosan.
|
Penutup
20
menit
|
1. Guru
membimbing peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran.
2. Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui berbagai cara
seperi tanya jawab tentang apa yang sudah dipelajari, apa manfaat
pembelajaran, apa perubahan sikap yang perlu dilakukan.
3. Guru
melakukan memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan tugas kelompok.
4. Guru
melakukan tes tertulis dengan uji kompetensi dengan soal disusun guru sendiri.
5. Guru
menjelaskan kegiatan minggu berikutnya.
|
Pertemuan
5
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Pendahuluan
(10
menit)
|
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis, serta
sumber belajar. Secara khusus meminta peserta didik membuka Buku PPKn Kelas
Bab 6, bagian B sub 2 tentang peran daerah tempat tinggalnya dalam kerangka
NKRI saat ini.
2. Guru memberi motivasi melalui bernyanyi lagu nasional, bermain,
atau bentuk lain sesuai kondisi sekolah.
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai peran
daerah tempat tinggalnya kerangka NKRI saat ini.
4. Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
5. Guru membimbing
peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan
materi pokok dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
|
Mengamati
1. Guru membentuk kelas menjadi beberapa
kelompok, dengan jumlah anggota empat sampai dengan lima peserta didik.
Upayakan anggota kelompok berbeda dengan pertemuan sebelumnya.
2. Guru meminta
peserta didik mengamati gambar 6.7 tentang
kekayaan sumber daya alam Indonesia.
3. Kemudian guru
dapat menambahkan penjelasan tentang
gambar tersebut dengan berbagai potensi daerah sekitar tempat tinggal peserta
didik.
Menanya
4. Guru meminta
peserta didik secara kelompok mengidentifikasi
pertanyaan yang ingin diketahui oleh anggota tentang peran daerah
tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI saat ini.
5. Guru dapat
membimbing peserta didik dalam menyusun
pertanyaan, agar mengarah pada indikator pencapaian kompetensi.
Mengumpulkan
Informasi
6. Guru membimbing
peserta didik secara kelompok untuk mencari
informasi untuk menjawab pertanyaan Tabel 6.4 (Aktivitas 6.6) , dengan
membaca berbagai sumber dan mengamati daerah tempat tinggalnya.
Mengasosiasi
7. Guru membimbing
kelompok untuk menghubungkan informasi yang diperoleh untuk menyimpulkan
tentang makna peran daerah tempat tinggalnya kerangka NKRI saat ini.
8. Guru membimbing
kelompok dalam langkah ini, seperti membantu mengambil
kesimpulan berdasarkan informasi.
9. Guru membimbing
peserta didik menyusun laporan hasil
pengamatan tentang makna peran daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI
saat ini secara tertulis. Laporan dapat berupa display, bahan tayang,
maupun dalam bentuk kertas lembaran.
Mengkomunikasikan
10. Guru membimbing
setiap kelompok untuk menyajikan hasil pengamatan
dan telaah di kelas. Kegiatan penyajian dapat setiap kelompok secara
bergantian di depan kelas. Atau melalui memajang hasil telaah (display)
di dinding kelas dan kelompok lain saling mengunjungi dan memberikan komentar
atas hasil telaah kelompok lain. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian
sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk kegiatan mengomunikasikan bervariasi
dengan pertemuan sebelumnya agar peserta didik tidak bosan.
|
Penutup
20
menit
|
1. Guru membimbing
peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran
2. Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui berbagai
cara seperi tanya jawab tentang apa yang sudah dipelajari, apa manfaat
pembelajaran, apa perubahan sikap yang perlu dilakukan.
3. Guru melakukan
memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan tugas kelompok.
4. Guru melakukan tes tertulis dengan Uji Kompetensi 6.2 atau soal
yang disusun guru sendiri.
5. Guru menjelaskan
kegiatan minggu berikutnya dan memberikan Aktivitas 6.7.
|
Pertemuan
6
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Pendahuluan
(10
menit)
|
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis, serta
sumber belajar. Secara khusus meminta peserta didik membuka Buku PPKn Kelas
VII Bab 6, bagian C tentang mempertahankan negara kesatuan Republik
Indonesia.
2. Guru memberi
motivasi melalui bernyanyi lagu nasional ”Maju
Tak Gentar”.
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
sikap positif dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
5. Guru membimbing
peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan
materi pokok dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
|
Mengamati
1. Guru membagi
peserta didik menjadi beberapa kelompok beranggotakan 5 – 6 orang.
2. Guru membimbing
peserta didik mengamati gambar 6.8.
3. Guru membagikan
materi berita berbagai contoh kasus sikap terhadap pemerintahan, seperti
unjuk rasa terhadap kebijakan pemerintah, kasus sengketa pemilu, dan
sebagainya. Atau guru dapat meminta peserta didik untuk menceritakan berbagai
peristiwa yang diketahui berkaitan dengan masalah peran daerah.
Menanya
4. Guru membimbing
peserta didik untuk menyusun pertanyaan
berkaitan dengan sikap yang tepat apabila terdapat masalah berkaitan dengan
masalah peran daerah dalam kerangka NKRI
5. Guru dapat
membimbing peserta didik dalam menyusun
pertanyaan agar terarah sesuai indikator pencapaian kompetensi.
6. Guru membimbing
peserta didik untuk mengidentifikasi sikap positif
terhadap peran daerah dalam kerangka NKRI , dengan mengerjakan Aktivitas 6.7.
7. Guru membimbing
peserta didik untuk mengamati perwujudan
nilai-nilai peran daerah dalam kerangka
NKRI di bagian C secara individu.
8. Guru menugaskan
peserta didik untuk secara kelompok mengerjakan tugas 6.8.
Mengumpulkan
informasi
9. Guru membimbing
peserta didik untuk menghubungkan berbagai informasi yang diperoleh untuk mengambil kesimpulan sikap yang tepat.
Mengasosiasikan
10. Guru membimbing
kelompok dalam langkah ini, seperti membantu mengambil
kesimpulan berdasarkan informasi.
11. Guru membimbing
setiap peserta didik untuk menyajikan hasil telaah di depan kelas.
12. Guru memberi
kesempatan peserta didik untuk saling bertanya jawab dalam penyajian.
Mengkomunikasikan
13. Guru membimbing
kelompok untuk menyajikan hasil pengamatan
dan telaah tentang masalah yang timbul.
14. Guru memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik
baik meluruskan jawaban yang kurang tepat, maupun penghargaan atas jawaban
yang benar.
|
Penutup
20
menit
|
1. Guru membimbing
peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran
2. Guru melakukan
refleksi pembelajaran melalui berbagai cara seperi tanya jawab tentang apa
yang sudah dipelajari, apa manfaat pembelajaran, apa perubahan sikap yang
perlu dilakukan.
3. Guru melakukan
umpan balik dan penilaian terhadap proses pembelajaran
|
PENILAIAN
HASIL PEMBELAJARAN
1.
Sikap
spiritual
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Observasi
|
Jurnal
|
Lihat kisi-kisi
|
Saat pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk dan
pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)
|
KISI-KISI
PERKEMBANGAN SIKAP SPIRITUAL
No
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik Penilaian
|
1
|
Menghargai
karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
|
Peran daerah dalam kerangkah negara RI
|
Siswa memiliki sikap beriman dalam Peran daerah
dalam kerangkah negara RI
Memiliki sikap syukur atas Peran daerah dalam kerangkah negara RI
|
Observasi (Jurnal)
|
Format Observasi
Jurnal Perkembangan Sikap Spritual
Nama
Sekolah : SMP …………………
Kelas/Semester : VII/Semester II
Tahun pelajaran : 2017/2018
N O.
|
Waktu
|
Nama Peserta didik
|
Catatan
Perilaku
|
Butir sikap
|
Tindak
lanjut
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
Dst.
|
2.
Sikap sosial
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Observasi
|
Jurnal
|
Lihat kisi-kisi
|
Saat pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk dan
pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)
|
KISI-KISI
PERKEMBANGAN SIKAP SOSIAL
No
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik Penilaian
|
1
|
Bersikap antusias terhadap persatuan dan kesatuan dengan
mempertimbangkan karakteristik daerah tempat tinggalnya
|
Peran daerah dalam kerangkah negara RI
|
Peserta didik
Berperilaku santun dalam Peran daerah dalam kerangkah negara RI
|
Observasi
|
Berperilaku percaya diri dalam Peran daerah
dalam kerangkah negara RI
|
Format Observasi
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama
Sekolah : SMP ……………………………..
Kelas/Semester : VII/Semester II
Tahun pelajaran : 2017/2018
N O.
|
Waktu
|
Nama Peserta didik
|
Catatan
Perilaku
|
Butir sikap
|
Tindak
lanjut
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
3. Pengetahuan
Penilaian
Aspek Pengetahuan dilakukan
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Tertulis
|
Pertanyaan dan/atau tugas tertulis berbentuk esei,
pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian, dan/atau lainnya
|
Lihat kisi-kisi
|
Setelah pembelajaran
Usai
|
Penilaian pencapaian pembelajaran (assessment of
learning)
|
2
|
Lesan
|
Pertanyaan lesan dengan
jawaban terbuka
|
Lihat kisi-kisi
|
Saat pembelajaran
berlangsung
|
Penilaian
untuk pembelajaran (assessment for learning)
|
3
|
Penugasan
|
Pemberian tugas mengamati peran daerah dalam kerangkah NKRI
|
Setelah pembelajaran
Usai
|
Penilaian
untuk pembelajaran (assessment for learning) dan sebagai pembelajaran
(assessment as learning)
|
KISI-KISI TES TERTULIS
No.
|
Kompetensi dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
Bentuk soal
|
No. Soal
|
1
|
Mengasosiasikan karakteristik daerah
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
|
Peran daerah dalam kerangkah negara RI
|
Siswa dapat menjelaskan latar belakang
kemerdekaan RI
|
Uraian
|
1
|
Siswa dapat menjelaskan makna proklamasi
kemerdekaan berdasar kan aspek historis
|
Uraian
|
2
|
|||
Siswa dapat menjelaskan makna proklamasi
kemerdekaan berdasar kan aspek spiritual
|
Uraian
|
3
|
|||
Siswa dapat menyebutkan pasal 1 ayat (1) UUD
Negara RI tahun 1945.
|
Uraian
|
4
|
|||
Siswa dapat menyebutkan aturan dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur
persatuan dan kesatuan
|
Uraian
|
5
|
|||
Siswa dapat pengertian otonomi daerah.
|
Uraian
|
6
|
|||
Siswa dapat menyebutkan peran daerah dalam
mempertahankan NKRI
|
Uraian
|
7
|
SOAL TES TERTULIS
Jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan latar belakang
kemerdekaan RI!
2. Jelaskan
makna proklamasi kemerdekaan berdasarkan aspek historis!
3. Jelaskan
makna proklamasi kemerdekaan berdasarkan aspek spritual!
4. Jelaskan bunyi pasal 1 ayat (1) UUD Negara RI tahun 1945!
5. Persatuan dan kesatuan negara RI diatur dalam Pancasila dan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 , Sebutkan aturan tentang persatuan dan kesatuan negara RI
dalam Pancasila dan UUD Negara RI tahun 1945!
6. Jelaskan pengertian otonomi daerah!
7. Sebutkan 2 (dua) peran daerah dalam mempertahankan NKRI!
8. Sebutkan 2 (dua) Tujuan otonomi
daerah!
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN :
No
|
Kunci Jawaban
|
Skor
|
1
|
latar
belakang kemerdekaan RI yaitu setelah
Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, Peristiwa tersebut mendorong para
pemuda dengan jiwa muda mendesak ”golongan tua” untuk secepatnya
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja
2: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan cukup sesuai
3: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan baik
4:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
2
|
Makna proklamasi
kemerdekaan berdasarkan aspek historis yaitu Proklamasi merupakan titik akhir sejarah penjajahan di bumi Indonesia
sekaligus menjadi titik awal Indonesia sebagai negara yang merdeka bebas dari
penjajahan bangsa lain.
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja
2: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan cukup sesuai
3: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
3
|
Makna proklamasi kemerdekaan berdasarkan aspek
spiritual yaitu Proklamasi yang
diperoleh merupakan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang meridai perjuangan
rakyat Indonesia melawan penjajah. Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak
terlepas dari doa seluruh rakyat Indonesia kepada Yang Maha Kuasa untuk
segera terlepas dari penjajahan.
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja
2: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan cukup sesuai
3: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
4
|
Bunyi pasal 1 ayat (1) UUD
Negara RI tahun 1945 yaitu Negara
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja
2: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan cukup sesuai
3: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
5
|
aturan tentang persatuan dan kesatuan negara RI dalam Pancasila
dan Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yaitu :
1. Dalam
Pancasila sila ke tiga “Persatuan Indonesia”
2. Pembukaan UUD 1945 alinea IV, ”… Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada … persatuan
Indonesia
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja
2: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan cukup sesuai
3: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
6
|
otonomi daerah! Adalah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja
2: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan cukup sesuai
3: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
7
|
2 (dua) peran daerah dalam mempertahankan NKRI :
a.
Mempertahankan bnetuk dan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia
b. Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
c.
Memajukan bangsa melalui inovasi dan kreativitas
d.
Melaksanakan pembangunan nasional di daerah
e. Mengembangkan kehidupan yang demokratis
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja
2: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan cukup sesuai
3: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
8
|
2 (dua) Tujuan
otonomi daerah, antara lain sebagai berikut.
a.
Meningkatkan pelayanan publik agar semakin baik
b.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah
c.
Mengembangkan kehidupan yang demokratis di daerah
d. Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan
masyarakat
|
|
Jumlah maksimal
|
40
|
Nilai =100
Kisi-kisi penilaian tes lesan untuk
aspek pengetahuan
No.
|
Kompetensi dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
1
|
Mengasosiasikan karakteristik daerah
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
|
Peran daerah dalam kerangkah negara RI
|
Pertanyaan tes lesan diberikan pada saat pembelajaran
berlangsung dengan jawaban terbuka tentang Peran daerah dalam kerangkah negara RI
|
PEDOMAN PENILAIAN TES LESAN
No.
|
Pedoman penilaian
|
Skor
|
1
|
Mendefinisikan dan penjelasan logis
|
92 - 100
|
2
|
Mendefinisikan dan sedikit uraian
|
82 - 91
|
3
|
Mendefisikan
|
71 - 81
|
4
|
jika hanya mencoba menjawab
saja
|
< 71
|
a. Kisi-kisi
penilaian penugasan untuk
aspek pengetahuan
No.
|
Kompetensi dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
1
|
Mengasosiasikan karakteristik daerah
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
|
Peran daerah dalam kerangkah negara RI
|
-
Peserta didik mengamati peran daerah dalam
kerangkah NKRI
-
Peserta didik mencatat peran daerah di
Kab. Lamongan atau di lingkungan Kecamatannya
-
Buatlah laporan hasil catatan kalian
tersebut.
|
PEDOMAN PENILAIAN PENUGASAN
No.
|
Pedoman penilaian
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Kelengkapan komponen, (judul, kesimpulan)
|
||||
2
|
Penyajian data (kesesuaian
materi, kerapian)
|
||||
3
|
Menyerahkan laporan :
Sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
|
4. Ketrampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta
didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran,
serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
untuk mewujudkan keadilan.
Instrumen
Penilaian Ketrampilan
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Praktik
|
Tugas
Ketrampilan
|
Lihat
kisi-kisi
|
Saat pembelajaran
berlangsung atau usai
|
Penilaian untuk, sebagai, dan/atau
pencapaian pembelajaran (assessment for, as, and of learning)
|
Kisi-kisi Penilaian Ketrampilan
No
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik Penilaian
|
1
|
Melaksanakan penelitian sederhana untuk mengilustrasikan karakteristik daerah
tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan rancangan yang telah dibuat.
|
Peran daerah dalam kerangkah negara RI
|
Siswa dapat menyajikan laporan hasil telaah Peran daerah dalam
kerangkah negara RI
|
Praktik
|
Format Penilaian Ketrampilan
NO
|
Nama Peserta Didik
|
Kemampuan
Bertanya
|
Kemampuan
Menjawab/
Berargumentasi
|
Memberi
Masukan/
Saran
|
Mengapresiasi
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
Dst.
|
Pedoman
Penskoran (Rubrik)
NO
|
Aspek
|
Penskoran
|
1
|
Kemampuan Bertanya
|
Skor 4 apabila selalu bertanya.
Skor 3 apabila sering
bertanya.
Skor 2 apabila
kadang-kadang bertanya.
Skor
1 apabila tidak pernah bertanya
|
2
|
KemampuanMenjawab
/Argumentasi
|
Skor
4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor
3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Skor
2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,dan tidak jelas.
Skor
1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
|
3
|
Kemampuan Memberi
Masukan
|
Skor 4 apabila selalu
memberi masukan.
Skor 3 apabila sering
memberi masukan.
Skor 2 apabila
kadang-kadang memberi masukan.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi masukan.
|
4
|
Mengapresiasi
|
Skor 4 apabila selalu
memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering
memberikan pujian.
Skor 2 apabila
kadang-kadang memberi pujian.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi pujian.
|
J. PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
·
PEMBELAJARAN REMIDIAL
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu
memahami Peran daerah dalam kerangkah negara RI Kegiatan
remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas dibawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas
lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan dengan :
(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik
yang belum tuntas,
(2) Memberikan penugasan
kepada peserta didik yang belum
tuntas,
(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
·
PEMBELAJARAN
PENGAYAAN
Kegiatanpem belajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan
secara pribadi sudah mampu memahami Peran daerah dalam kerangkah negara RI
Bentuk pengayaan dapat dilakukan
dengan antara lain sebagai berikut.
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan
mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan
dalam bentuk laporan tertulis atau
membacakan di depan kelas.
2. Pesertadidik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.
Mengetahui
Kepala SMP
Negeri 2 Pucuk
NURHADI, S.Pd.,M.E.
NIP. 19660706 198803 1 020
|
Lamongan , …. Januari 2018
Guru Mata Pelajaran,
ASTO, S.Pd
NIP. 19650804 200003 1
005
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar