RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BAB
V
Nama Sekolah : SMP Negeri
2 Pucuk
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Semester : VII / Genap
Materi
Pokok : Sumpah
Pemuda dalam Bingkai BhinnekaTunggal Ika
Alokasi waktu : 5 x pertemuan ( 5 x 120 menit )
A. Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai
dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan procedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba,mengolah, menyaji,
dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat ) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber yang sama
dalam sudut pandang/teori
B .Kompetensi
Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR
|
||
1.5
|
Menjalankan perilaku
orang beriman sesuai nilai dan semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
|
1.5.1
1.5.2
|
Bersyukur atas
peristiwa nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
Menyadari nilai dan semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
|
2.5
|
Mengembangkan sikap
toleransi sesuai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
2.5.1
2.5.2
2.5.3
2.5.4
|
Berperilaku peduli di
masyarakat sebagai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
Berperilaku santun terhadap
martabat manusia di masyarakat sebagai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun
1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Berperilaku patriotik di
masyarakat sebagai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
Berperilaku demokratis di
masyarakat sebagai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
|
3.5
|
Memproyeksikan nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun
1928 dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
3.5.1
3.5.2
3.5.3
|
Menjelaskan Arti dan Makna Sumpah
Pemuda dalam
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Menguraikan secara rinci
Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menjelaskan wujud Nilai
Memaknai Nilai Kejuangan Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam Bingkai Bhineka
Tunggal Ika.
|
4.5
|
Mengaitkan hasil proyeksi nilai-nilai dan
semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928 dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dengan
kehidupan sehari-hari.
|
4.5.1
4.5.2
4.5.3
|
Mengaplikasikan nilai-nilai Kejuangan Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Melaksanakan nilai-nilai Kejuangan Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Meneladani peran nilai-nilai Kejuangan Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam Bingkai
Bhineka Tunggal Ika.
|
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi
Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Setelah mengikuti
serangkaian kegiatan pembelajaran pertemuan pertama sampai dengan pertemuan
kelima peserta didik dapat :
1.
Kopetensi
Sikap Spiritual
1. Menunjukkan
perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME atas peristiwa nilai dan semangat
Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2. Menunjukkan perilaku
bersyukur atas peristiwa semangat Sumpah Pemuda tahun 1928
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Kopetensi
sikap sosial
1. Berperilaku
peduli di masyarakat sebagai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2. Berperilaku
santun martabat manusia di masyarakat sebagai
nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
3. Berperilaku
patriotik di masyarakat sebagai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun
1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4. Berperilaku demokratis di masyarakat sebagai nilai dan
semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
3.
Kopetensi
Pengetahuan dan Ketrampilan
Pertemuan ke 1
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Menjelaskan Arti dan Makna
Sumpah Pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Menyusun laporan hasil telaah
Arti dan Makna Sumpah Pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
3. Menyajikan laporan hasil telaah
Arti dan Makna Sumpah Pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Pertemuan ke 2
Setelah mengikuti proses pembelajaran,
peserta didik mampu :
1. Mengidentifikasi
Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia
2. Menyusun
laporan hasil telaah Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan
Republik Indonesia
3. Menyajikan
laporan hasil telaah Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan
Republik Indonesia
Pertemuan
ke 3
Setelah mengikuti proses pembelajaran,
peserta didik mampu :
1. Mengidentifikasi Nilai semangat Sumpah Pemuda Masa
Sekarang
2. Menyusun
laporan hasil telaah Nilai semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang
3. Menyajikan
laporan hasil telaah Nilai semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang
Pertemuan
ke 4
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Mengidentifikasi Nilai Semangat Sumpah Pemuda Masa
Sekarang
2. Menyusun
laporan hasil telaah Nilai Semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang
3. Menyajikan
laporan hasil telaah Nilai Semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang
Pertemuan ke 5
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1.
Mengidentifikasi Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
2. Menyusun laporan hasil telaah Mengidentifikasi
Kebanggaan
sebagai bangsa Indonesia.
3. Menyajikan laporan hasil telaah Mengidentifikasi
Kebanggaan
sebagai bangsa Indonesia.
D. Materi Pembelajaran.
a.
Materi reguler
Pertemuan ke-1
Arti dan
Makna Sumpah Pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Peristiwa
sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari
Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu
bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari
Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini
setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Sumpah
Pemuda merupakan babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia karena perjuangan
yang bersifat lokal kedaerahan berubah menjadi perjuangan yang bersifat
nasional. Para pemuda sadar bahwa perjuangan yang bersifat lokal adalah sia-sia.
Mereka juga sadar bahwa hanya dengan persatuan dan kesatuan cita-cita kemerdekaan
dapat diraih.
Pada
tahun 1908, bangsa Indonesia mulai bangkit. Di bab sebelumnya, kita sudah membahas
bahwa kebangkitan bangsa Indonesia ini ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo
(Budi Utomo). Berdirinya Budi Utomo mendorong bermunculannya organisasi Pemuda,
seperti berikut.
1) Trikoro Dharmo (TK)
2) Jong Sumateranen Bond
3) Jong
Ambon,
4) Jong
Minahasa,
5) Jong
Celebes
6) Sekar
Rukun (1919),
7) Jong Betawi (1927), dan
8) Jong Bataks Bond (1925).
Semua organisasi di atas nantinya
mendorong lahirnya Sumpah Pemuda.
Pada tahun 1926, berbagai
organisasi kepemudaan menyelenggarakan Kongres Pemuda I di Yogyakarta. Kongres
Pemuda I, telah menunjukkan adanya kekuatan untuk membangun persatuan dari
seluruh organisasi pemuda yang ada di Indonesia. Kongres Pemuda I berhasil
merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama. Kesepakatan itu meliputi dua hal
berikut.
a. cita-cita Indonesia merdeka
menjadi cita-cita semua pemuda Indonesia, dan
b. semua perkumpulan pemuda
berdaya upaya menggalang persatuan organisasi pemuda dalam satu wadah.
Kongres Pemuda II, atau dikenal
sebagai Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, dilaksanakan dalam tiga sesi di tiga
tempat berbeda oleh penggagasnya, organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar
Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.
Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan, yaitu:
1. Jong Java,
2. Jong Batak,
3. Jong Celebes, 4. Jong Sumateranen Bond,
4. Jong Islamieten Bond,
5. Jong Ambon, dan lainnya serta pengamat dari
pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang,
dan Tjoi Djien Kwie.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB)
Waterlooplein dulu Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Ketua PPPI Sugondo
Djojopoespito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam
sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang
bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah,
bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung
Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara,
Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus
mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan
di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di Gedung Indonesische
Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya
nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Ramelan mengemukakan,
gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan
kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang
dibutuhkan dalam perjuangan. Adapun panitia Kongres Pemuda sebagai berikut.
Rumusan Sumpah Pemuda
ditulis oleh Moehammad Yamin pada selembar kertas ketika Mr. Sunario, sebagai
utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut
awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan secara panjang lebar
oleh Muh. Yamin.
Isi dari Sumpah Pemuda Hasil
Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut:
Dalam peristiwa Sumpah Pemuda
yang bersejarah tersebut, diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang
pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya
dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin
Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu
kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda,
tetapi para pemuda terus menyanyikannya.
Arti dan Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan epublik
Indonesia
Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928 bukan hanya menggerakkan para pemuda untuk meraih kemerdekaan,
tetapi juga mempertegas jati diri bangsa Indonesia sebagai sebuah negara.
Sumpah Pemuda telah menjadi jiwa dan semangat yang terus terpatri dalam hati
sanubari para pemuda
Semangat Sumpah
Pemuda mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 ketika Soekarno-Hatta
atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Sejak itu, Indonesia
yang terdiri atas berbagai etnis, agama, dan golongan menjadi bangsa yang
merdeka dan bersatu. Kemerdekaan memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia
untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur
Semangat Sumpah Pemuda dapat
dijabarkan dalam nilai-nilai berikut ini:
a. Kami Putra
dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia.
Tanah Indonesia adalah seluruh wilayah Indonesia baik di darat dan di
laut. Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki luas wilayah daratan dan
lautan sebesar 5.180.053 km². Wilayah yang luas ini menempatkan Indonesia
sebagai negara terluas ke-7 di dunia setelah Rusia, Kanada, Amerika Serikat,
Cina, Brasil, dan Australia.
Menurut letak astronomi, Indonesia terletak pada 6° LU (Lintang Utara) –
11° LS (Lintang Selatan) dan antara 95° BT (Bujur Timur) – 141° BT (Bujur
Timur). Indonesia disebut juga Nusantara, Nusantara berarti kepulauan yang
terpisahkan oleh lautan. Jumlah kepulauan yang dimiliki Indonesia sebanyak
13.466 pulau.
Tanah Indonesia sangat indah dan kaya. Bangsa lain menyebut Indonesia
sebagai Zamrud Khatulistiwa. Sebagai warga negara, kita sepatutnya bangga
terhadap tanah air Indonesia. Kita hidup di negeri yang sangat indah. Bangsa
lain yang hidup di tanah yang kering dan gersang pun rindu akan tanah airnya.
Janganlah kita rindu dan cinta tanah air karena kita berada di negara orang
lain. Kita bangun kecintaan dan kebanggaan terhadap tanah air Indonesia
sekarang ini dengan aksi nyata seperti menjaga dan memperhatikan lingkungan
sekitar kita.
b. Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
Berbangsa yang Satu, Bangsa Indonesia.
Pengakuan kita sebagai bangsa Indonesia merupakan bentuk dari paham
kebangsaan. Paham kebangsaan disebut juga kesadaran berbangsa. Rasa kebangsaan Indonesia
tumbuh dari sejarah panjang bangsa. Berawal dari hasrat ingin bersatu penduduk
yang mempunyai latar belakang yang sangat majemuk, kemudian berkembang menjadi
keyakinan untuk menjadi satu bangsa yang akhirnya dideklarasikan oleh sejumlah
pemuda pada saat Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Kita sebagai generasi penerus mempunyai kewajiban untuk melestarikannya.
Pelestarian rasa kebangsaan Indonesia merupakan salah satu usaha untuk tetap
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai bangsa, kita tetap harus
optimis, karena masih banyak potensi bangsa ini yang dapat dikembangkan demi
tetap terpeliharanya rasa kebangsaan dan dapat dijadikan pijakan untuk
usaha-usaha memelihara dan meningkatkan rasa kebangsaan Indonesia itu sendiri.
c. Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung
Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda menegaskan bahwa bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat menentukan dalam perkembangan
kehidupan bangsa Indonesia. Dalam masa perjuangan kemerdekaan, bahasa Indonesia
berhasil menjadi alat komunikasi untuk membangkitkan dan menggalang semangat
kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan. Kenyataan sejarah itu berarti bahwa bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan telah berfungsi secara efektif sebagai alat komunikasi
antarsuku, antardaerah, dan bahkan antarbudaya.
Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara. Bahasa Indonesia
menjadi alat komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Bahasa Indonesia tidak hanya digunakan sebagai bahasa resmi dalam
penyelenggaraan kehidupan negara dan pemerintahan, tetapi juga sebagai bahasa
pengantar pada jenis dan jenjang pendidikan, sebagai bahasa perhubungan
nasional (terutama dalam kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional), sebagai arana pembinaan dan pengembangan kebudayaan
nasional.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
masih harus terus dimantapkan. Kalian semua tentunya sudah terampil
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia. Hanya seringkali seorang
siswa tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Penggunaan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar mempertegas jati diri kita sebagai
bangsa.
Arti dan Makna Sumpah Pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia wal
dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak
VOC berdiri, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat
Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam berbagai segi
kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan dengan melaksanakan
politik devide et impera (adu domba), yaitu mengadu domba antara kerajaan
yang satu dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu
sendiri.
|
Pertemuan ke-2
Memaknai
Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia
Dalam
sejarah perjuangan bangsa Indonesia, para pemuda telah mampu memanfaatkan fase
gejolak kepemudaan untuk diarahkan menjadi daya dorong dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat organisasi pergerakan nasional pertama,
yaitu Boedi Oetomo, didirikan oleh mahasiswa Stovia di Batavia. Mahasiswa
tentunya termasuk dalam golongan pemuda. Gelora untuk berjuang juga diwujudkan
dalam bentuk organisasi pemuda lainnya seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong
Sumateranen Bond, dan lain-lain.
Sejarah mencatat beberapa pejuang nasional yang berjuang dan meninggal
di usia muda. Para pahlawan tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Wage Rudolf Supratman
Wage Rudolf Supratman
Lahir pada tanggal 19 Maret 1903, di Purworejo, dan Wafat pada tanggal 17
Agustus 1938 ketika berusia 35 tahun.
Wage Rudolf Supratman
adalah Pencipta Lagu Indonesia yang diperdengarkan pada penutupan Konggres
Pemuda II Gedung Indonesische Clubhuis melalui gesekan biola. Semua peserta
kongres yang hadir menyambut dengan luar biasa serta memberikan ucapan selamat.
Hingga saat ini, lagu ciptaan Supratman berjudul ”Indonesia Raya” menjadi lagu
kebangsaan negara Indonesia. Sebelum Indonesia merdeka, sangat sulit untuk
menyanyikan lagu kebangsaannya sendiri.
Pada saat ini, lagu
Indonesia Raya terus dipatri dalam jiwa para pemuda karena setiap pagi
dinyanyikan sebelum belajar. Mudah-mudahan semangat lagu Indonesia Raya dapat
membangun jiwa dan badan bangsa Indonesia untuk menuju kehidupan yang lebih
baik.
2. Chairil
Anwar
Chairil Anwar adalah
penyair Angkatan ‘45 yang terkenal dengan puisinya yang berjudul ”Aku”. Berkat
puisinya itu, ia memiliki julukan ‘Si Binatang Jalang’. Chairil lahir di Medan,
26 Juli 1922. Ia adalah putra mantan Bupati Indragiri, Riau, dan masih memiliki
ikatan keluarga dengan Perdana Menteri Pertama Indonesia, Sutan Sjahrir. Ia
bersekolah di Hollandsch- Inlandsche School (HIS) yang kemudian dilanjutkan di
MULO, tetapi tidak sampai tamat. Walaupun latar belakang pendidikannya
terbatas, Chairil menguasai tiga bahasa, yaitu Inggris, Belanda, dan Jerman.
Ia mulai mengenal
dunia sastra di usia 19 tahun. Namanya mulai dikenal ketika tulisannya dimuat
di Majalah Nisan pada Tahun 1942. Sebagai seorang penyair, kondisi sosial dan perjuangan
bangsa Indonesia mengilhami pembuatan puisinya. Chairil Anwar menciptakan karya
yang sangat terkenal bahkan sampai saat ini seperti ”Krawang Bekasi” dan ”Aku”.
Belum genap 27 tahun,
Chairil meninggal dunia. Walaupun hidupnya di dunia sangat singkat, Chairil
Anwar dan karya-karyanya sangat melekat pada dunia sastra Indonesia.
Karya-karya Chairil juga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara
lain bahasa Inggris, Jerman, dan Spanyol. Sebagai tanda penghormatan, dibangun
patung dada Chairil Anwar di Jakarta.
3. Wolter
Monginsidi
Wolter Monginsidi merupakan
Pahlawan Nasional Indonesia yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Beliau lahir di Manado, pada 14 Februari 1925 dan wafat di usia 24 tahun pada 5
September 1949. Semangat Juang Wolter Muda muncul karena melihat penjajahan di
Bumi Pertiwi yang tiada berkesudahan dan makin menjadi-jadi. Banyak perlawanan
terhadap penjajah yang dipimpin oleh Wolter muda ini. Pada tanggal 28 Februari
1947, ia ditangkap oleh bala tentara Belanda di Sekolah SMP Nasional Makassar.
Wolter Monginsidi kemudian dipenjara. Kakinya dirantai, dan dikurung di balik
terali besi.
Sebagai pemuda yang pantang
menyerah dan memiliki semangat juang tinggi, ia tak lantas putus asa dan
menyerah begitu saja. Tanggal 17 Oktober tahun 1948, bersama dengan Abdullah
Hadade, HM Yoseph, dan Lewang Daeng Matari, Wolter berhasil melarikan diri dari
penjara melalui cerobong asap dapur. Sayang sekali, Wolter hanya bisa menghirup
udara kebebasannya selama sepuluh hari. Wolter divonis hukuman mati pada
tanggal 26 Maret 1949.
4. I
Gusti Ngurah Rai
I Gusti Ngurah Rai
lahir di Badung, 30 Januari 1917. I Gusti Ngurah Rai merupakan anak dari
seorang camat Petang, I Gusti Ngurah Palung. Tertarik dengan dunia militer
sejak kecil, Ngurah Rai bergabung dengan HIS Denpasar, lalu melanjutkan dengan
MULO yang ada di Malang. Tak cukup sampai di sana, ia kemudian bergabung dengan
sekolah
kader militer, Prayodha Bali, Gianyar. Pada tahun 1940, Ngurah Rai dilantik sebagai
Letnan II yang kemudian melanjutkan pendidikan di Corps Opleiding Voor Reserve
Officieren (CORO), Magelang dan pendidikan Artileri, Malang.
Setelah Indonesia merdeka pada
tahun 1945, I Gusti Ngurah Rai diangkat menjadi Komandan Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) Sunda Kecil. Sebagai Komandan TKR Sunda Kecil, Ngurah Rai merasa
perlu untuk melakukan konsolidasi dengan pimpinan TKR pusat di mana saat itu
bermarkas di Yogjakarta. Sampai di Yogjakarta, Ngurah Rai dilantik menjadi
Komandan Resimen Sunda Kecil berpangkat letnan kolonel.
Kembali dari Yogjakarta dengan
bantuan persenjataan, Ngurah Rai mendapati bahwa Belanda telah menduduki Bali
dengan memengaruhi raja-raja Bali. Bersama Ciung Wanara, pasukan kecil Ngurah
Rai, pada tanggal 18 November 1946, menyerang Tabanan yang menghasilkan satu
datasemen Belanda dengan persenjataan lengkap menyerah. Hal ini memicu Belanda
untuk menyerang Ngurah Rai dan pasukannya. Pertahanan demi pertahanan yang
dibentuk Ngurah Rai hancur hingga sampai pada pertahanan terakhir Ciung Wanara,
Desa Margarana, Ngurah Rai dan pasukannya meninggal semua. Perang tersebut
dikenal dengan perang Puputan Margarana karena sebelum gugur, Ngurah Rai sempat
meneriakkan kata puputan yang berarti perang habis-habisan. Peristiwa
tersebut terjadi pada tanggal 20 November 1946.
Pertemuan ke-3
Nilai
semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang
Adapun nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda adalah sebagai
berikut.
1. Cinta Bangsa dan Tanah Air
Sumpah Pemuda berisi ikrar satu
tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Inilah wujud
dari rasa cinta bangsa dan tanah air (nasionalisme) yang dinyatakan para pemuda
di tahun 1928. Cinta terhadap bangsa dan tanah air artinya kita setia dan
bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia.
2. Persatuan
Sumpah Pemuda dirumuskan dan
diikrarkan oleh pemuda dari daerah, suku, agama, dan golongan yang berbeda.
Perbedaan tidak menjadi penghalang bagi para pemuda untuk bersatu dalam satu
wadah, yakni satu bangsa Indonesia. Ikrar ini kemudian dilanjutkan dalam bentuk
bersatu padu untuk berjuang melawan penjajah demi mendapatkan kemerdekaan. Para
pemuda benar-benar sadar jika berjuang tanpa persatuan, tak akan menang dan
berhasil. Penjajahan tak mungkin berakhir jika rasa persatuan tidak tercipta
antarpemuda dan pemudi di seluruh tanah air Indonesia. ”Bersatu Kita Teguh,
Bercerai Kita Runtuh” itulah gambaran pentingnya persatuan bagi bangsa
Indonesia.
3. Sikap Rela Berkorban
Rela berkorban artinya kesediaan
dengan ikhlas untuk memberikan segala sesuatu yang dimilikinya, sekalipun
menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Rela berkorban untuk kepentingan
banyak orang terlebih untuk kepentingan bangsa dan negara akan memperkuat
persatuan dan kesatuan. Begitu juga yang dilakukan oleh para pemuda dalam
peristiwa Sumpah Pemuda maupun dalam perjuangan merebut kemerdekaan, para
pemuda dengan ikhlas berkorban untuk bangsa dan negara tanpa mengharapkan
imbalan meski telah mengorbankan banyak tenaga dan pikiran demi kemerdekaan
bangsa.
4. Mengutamakan Kepentingan
Bangsa
Sumpah Pemuda dan perjuangan
pemuda merebut kemerdekaan menunjukkan bahwa para pemuda tak mementingkan
daerah atau golongannya masing-masing. Pemuda hanya memikirkan bagaimana bangsa
Indonesia dapat bersatu padu untuk mengusir penjajah dan mencapai kemerdekaan.
5. Dapat Menerima dan Menghargai
Perbedaan
Perbedaan latar belakang daerah,
suku, dan agama peserta Kongres Pemuda tidak menyurutkan tekad pemuda untuk
bersatu. Berbagai perbedaan bukan untuk dipermasalahkan melainkan untuk
diterima dan dihargai sebagai sebuah kekayaan bangsa Indonesia. Pemuda menerima
dan menghargai perbedaan demi terwujudnya satu bangsa, yaitu Indonesia.
6. Semangat Persaudaraan
Semangat persaudaraan dilandasi
oleh semangat kekeluargaan. Kekeluargaan didasarkan saling menyayangi dan
bertanggung jawab dalam mempertahankan nilai-nilai keluarga. Sikap kekeluargaan
dalam masyarakat Indonesia bukan hanya didasarkan oleh ikatan darah. Sebagai
sebuah bangsa, bangsa Indonesia adalah bersaudara sehingga harus saling
menghormati dan tolong-menolong dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang.
Dengan tingginya semangat kekeluargaan tersebut, pemuda dan pemudi Indonesia
berikrar mengantarkan bangsa Indonesia untuk berbangsa dan bertanah air yang
satu.
7. Meningkatkan Semangat Gotong Royong atau Kerja Sama
Gotong royong berarti bekerja
bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Gotong royong
merupakan budaya bangsa Indonesia. Gotong royong merupakan suatu usaha atau
pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga
menurut batas kemampuannya masing-masing. Gotong royong juga memiliki nilai
kerja sama. Para pemuda telah bergotong royong secara sukarela menurut
kemampuannya masing-masing. Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan bukti nyata
dari gotong royong dan kerja sama yang dilakukan bangsa Indonesia.
pengertian ”Persatuan Indonesia”
adalah sebagai faktor kunci, yaitu sebagai sumber semangat, motivasi dan
penggerak perjuangan Indonesia. Hal itu tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
yang berbunyi sebagai berikut: ” Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah
sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur ”.
|
Pertemuan ke-4
Nilai semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang
Ir. Soekarno
mengatakan ”Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya.
Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Maksud dari 10 bukanlah
jumlah sepuluh pemuda melainkan penggambaran betapa dahsyat apa yang bisa
dilakukan pemuda dalam melakukan perubahan.
- Pemuda adalah mereka yang memiliki keinginan kuat, semangat tinggi,
citacita yang digantungkan di bintang, memiliki semangat yang terus berkobar.
- Pemuda adalah mereka yang berjuang dengan semangat menggapai nilai-nilai
luhur bangsa dan agamanya.
- Pemuda adalah mereka yang mempunyai cita-cita dan bersungguh sungguh
untuk mewujudkannya.
- Pemuda adalah mereka yang terus melakukan perubahan, mulai dari
perubahan diri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan agama.
- Pemuda merupakan generasi penerus, generasi pengganti dan generasi
pembaharu pendahulu mereka.
Pemudalah yang akan
menjadi tonggak perubahan suatu bangsa. Baik buruknya suatu bangsa dapat
dilihat dari pemudanya. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2009,
tentang Kepemudaan mendefinisikan pemuda adalah warga negara Indonesia yang
memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam
belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Kemudian, Pasal 1 (2) menyebutkan
Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab,
hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda.
Menurut undang-undang, pemuda itu
usianya 30 tahun ke bawah. Apabila berusia 31 tahun ke atas, tidak lagi disebut
pemuda. Kalaupun ada yang usianya antara 40-50 tahun menganggap diri mereka
masih muda, itu mungkin mendefinisikan pemuda tidak dibatasi usia. Selama masih
memiliki semangat muda, berapa pun usianya, masih bisa dianggap sebagai pemuda.
Kalian siswa kelas 8 berusia di antara 13 dan 14 tahun, belum dapat dinyatakan
sebagai pemuda, tetapi semangat, potensi, karakter, dan cita-cita haruslah
dipupuk dan ditetapkan mulai dari sekarang.
Terjadinya Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928 itu sendiri menunjukkan bahwa pemuda Indonesia memiliki
hal-hal berikut.
a.
Potensi
Pemuda merupakan bagian
terpenting dari masyarakat yang memiliki potensi untuk melakukan perubahan
karena pemuda memiliki keinginan kuat untuk belajar dan berubah menjadi lebih
baik.
b. Tanggung Jawab
Tanggung jawab muncul dari
kesadaran, dan pendorong untuk melakukan perubahan adalah keberanian. Apabila pemuda
memiliki kesadaran dan keberanian, perubahan akan dilakukan dan ini terbukti
dalam masa penjajahan di mana peran pemuda pemuda sebagai penanggung jawab
perubahan dilaksanakan.
c. Hak
Sebagai warga negara, pemuda juga
memiliki hak. Hak itu sendiri diikuti dengan kewajiban. Bahkan tidaklah baik
apabila menuntut hak sedangkan kewajibannya dikesampingkan. Pemuda di tahun
1928 lebih mendahulukan kewajiban berjuang demi bangsa dan negara daripada
menuntut hak pribadinya.
d.
Karakter
Pemuda yang melakukan perubahan
adalah pemuda yang memiliki karakter berani, menyukai tantangan, kreatif,
pekerja keras, dan inovatif.
e.
Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri adalah ketepatan
seseorang di dalam menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuan yang ada di
dalam dirinya. Pemuda di tahun 1928 telah mampu mengaktualisasikan dirinya
dengan baik. Aktualisasi diri tersebut bukan untuk hasrat dan kepentingan
pribadi melainkan untuk kepentingan bangsa dan negara
f.
Cita-Cita
Pemuda haruslah memiliki
cita-cita yang besar. Cita-citalah yang akan melangkah seseorang meraih masa
depan yang lebih baik. Pemuda akan memiliki cita-cita yang tinggi karena memang
pemuda hidup di dunia gagasan. Jangan takut bermimpi. Takutlah kalau tidak
punya mimpi.
Pertemuan ke-5
Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
Bangga sebagai bangsa dan
bertanah air Indonesia terwujud dalam bentuk merasa besar hati atau merasa
bahagia atau merasa gagah menjadi bangsa Indonesia. Sudah sewajarnya kita
bangga bertanah air Indonesia.
b.
Materi Pengayaan.
Meteri pengayaan
yang diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pembelajaran, yaitu materi Bab 5. Pada Bab ini Peserta didik diberikan bahan bacaan yang relevan dengan materi seperti
persoalan-persoalan Nilai dan Semangat Sumpah Pemuda dalam Bingkai NKRI.
c.
Materi Remidial .
Kegiatan remedial yang diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi pelajaran dan belum mencapai
kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik
secara terencana mempelajari buku teks PPKn Kelas VIII pada Bab 5
kompetensi
yang belum dikuasainya, dan kemudian mengadakan uji kompetensi kembali pada materi yang belum dikuasai peserta didik
yang bersangkutan, materinya pelajaran
seperti :
1. Arti dan Makna Sumpah Pemuda dalam
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia
2.
Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan
Republik Indonesia
3.
Nilai Kejuangan Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam Bingkai
Bhineka Tunggal Ika.
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : Pertemuan
1 : Discovery Learning
Pertemuan 2 : Discovery Learning
Pertemuan 3 : Discovery Learning
Pertemuan 4 : Discovery Learning
Pertemuan 5 : Inquiry learning
Metode :
Diskusi, penugasan, ceramah, tanya jawab
F. MEDIA
1.
Media
Gambar Musium Sumpa Pemuda, putusan
Sumpa Pemuda, dll.
Gambar Tokoh Sumpah
Pemuda (M.
Yamin, Wr. Supratman, Chairil anwar, I Gusti Ngura Rai)
Powerpoint
tentang Sumpa Pemuda
Video
tentang Sumpah Pemuda
2. Alat dan bahan
·
LCD
· Laptop
·
Alat tulis
G. SUMBER
PEMBELAJARAN
·
Kementerian pendidikan dan kebudayaan
RI. 2016
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VII Revisi.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI. Halaman 95 - 126
·
Kementerian pendidikan dan kebudayaan
RI. 2016.
Buku Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI, halaman 157 - 221
·
Internet manado.tribunnews.com,
ublik.id
·
Koran dan
Majalah yang relevan dengan pembelajaran
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Pendahuluan
(10
menit)
|
a. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan
berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas,
kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Guru memberi motivasi
dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu nasional yang membangkitkan
semangat kepemudaan.
c. Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d. Guru membimbing peserta didik untuk menguak Arti
dan Makna Sumpah Pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia
melalui berbagai kepustakaan.
e. Guru menjelaskan
materi ajar tentang Arti dan Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsangan
|
a. Guru membagi peserta didik dalam menjadi
beberapa kelompok beranggotakan 4 orang.
b. Guru meminta tiap kelompok untuk mengamati sebuah gambar 5.1 dari buku teks kelas
VIII.
c. Guru meminta siswa untuk mencatatkan situasi pada gambar dengan
mengasumsikan apa yang terjadi ketika peristiwa tersebut berlangsung.
|
Problem
statement
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
|
a. Guru dapat membimbing peserta didik merumuskan beberapa pertanyaan yang berkenaan Arti
dan Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
b.
Pertanyaan dapat diarahkan pada persoalan-persoalan, seperti:
•
kebersamaan dan persaudaraan,
•
toleransi,
•
tanggungjawab dan disiplin,
• wawasan
(pengetahuan)
•
nasionalisme.
c. Guru meminta peserta
didik secara kelompok mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan
mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan
pertanyaan secara mendalam tentang sesuatu.
|
Data
Collection
(pengumpulan
data) dengan
menggunakan
model Kajian
Dokumen
Historis
|
a. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan
yang sudah disusun dengan membaca uraian materi di Buku PPKn Kelas VIII Bab 5
bagian A, mencari melalui sumber belajar lain seperti buku referensi lain dan
internet tentang sejarah perjuangan pemuda tahun 1928.
b. Peran guru dalam langkah tahap ini adalah:
1) Menyediakan berbagai sumber belajar seperti Buku
PPKn Kelas VIII dan buku referensi lain.
2) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta didik
dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik, atau menjelaskan jawaban
pertanyaan kelompok.
3) Guru dapat juga menunjukkan buku atau sumber
belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan.
c. Guru membimbing Peserta didik dan
memfasilitasi pengetahuan, untuk mencari/menggunakan
dokumen historis ke-indonesia-an sebagai wahana pemahaman konteks
lahirnya suatu gagasan/ketentuan/peristiwa sejarah, dan sebagainya menumbuhkan
kesadaran akan masa lalu terkait masa kini.
|
Data
processing
(pengolahan
data)
|
a. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang
sudah diperoleh sebelumnya, seperti:
1)
Siapakah para pemuda pejuang pada tahun 1928?
2)
Bagaimana perjuangan pemuda dalam organisai masyarakat?
3)
Bagaimana fungsi organisasi kepemudaan pada era tahun 1928-an?
b. Guru
membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan tentang Nilai dan
Semangat Sumpah Pemuda tahun 1928.
|
Verification
(Pembuktian)
melalui model
penyajian/
presentasi
gagasan
|
a. Guru menjelaskan dan membimbing tugas kelompok
untuk menyusun laporan hasil telaah Nilai dan
Semangat Sumpah Pemuda tahun 1928. Laporan dapat berupa displai, bahan
tayang, maupun dalam bentuk kertas lembaran.
b. Guru menjelaskan tata cara penyajian kelompok,
mendiskusikan dan membuat kesepakatan tentang
tata tertib selama penyajian materi oleh kelompok.
c. Guru menjelaskan pedoman penilaian selama
penyajian materi.
|
Penutup
20
menit
|
a. Guru
membimbing peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran melaluitanya jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan
refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang
telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan
kedudukan dan fungsi Pancasila, dengan meminta peserta didik menjawab
pertanyaan berikut:
• Apa
manfaat yang diperoleh dari mempelajari Nilai dan Semangat Sumpah Pemuda
tahun 1928 bagi kalian?
• Apa
sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa
manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa
rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
• Apa
sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru memberikan
umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu.
d. Guru memberikan tugas peserta didik untuk
mempersiapkan simulasi Nasionalisme Pemuda teks wacana pada Bab 5 bagian A 1.
e. Guru memberi tugas aktivitas 5.1 dilaksanakan
secara perorangan untuk penilaian kompetensi pengetahuan.
f. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan
berikutnya akan mempelajari Nasionalisme Pemuda.
|
Pertemuan 2
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Pendahuluan
(10
menit)
|
a. Guru memberi motivasi dengan membimbing
peserta didik menyanyikan lagu nasional atau bentuk
lain.
b. Guru melakukan apersepsi
melalui tanya jawab mengenai materi Memaknai Semangat Kejuangan Pemuda
dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
c. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
d. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsangan
|
a. Guru meminta peserta didik untuk mengamati materi Memaknai Semangat Kejuangan
Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, peserta didik diminta
untuk mencatatkan berbagai informasi yang telah dipahaminya.
|
Problem statement
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
|
a. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk mengidentifikasi
pertanyaan dari wacana yang berkaitan dengan pahlawan yang meninggal
diusia muda.
b. Guru dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan menemukan karakter dari
tokoh tersebut seperti:
•
Bagaimana karakter Pemuda tahun 1928?
•
Bagaimana karakter Pemuda ketika ingin mempersatukan Indonesia?
• Dan
seterusnya.
|
Data
Collection
(pengumpulan
data)
|
Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas
pertanyaan yang sudah disusun dengan membaca
uraian materi di Buku PPKn Kelas VIII Bab 5bagian B.
|
Data
processing
(pengolahan data)
melalui
|
a. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang
sudah diperoleh sebelumnya, seperti:
•
Bagaimana Nasionalisme Pemuda pada masa 1928?
•
Bagaimana para Pemuda pada masa kini?
•
Bagaimana Nasionalisme Pemuda diterapkan di Indonesia?
b. Guru membimbing
peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan tentang Semangat
Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
|
Verification
(Pembuktian)
melalui model
bermain peran/
simulasi
|
a. Guru menentukan tema/bentuk
permainan/simulasi, yakni Nasionalisme Pemuda.
b. Peserta didik difasilitasi untuk
bermain/bersimulasi terkait pesan nilai dan/atau moral dari dialog para
pemuda tahun 1928, yang diakhiri dengan refleksi penguatan nilai dan/atau
moral peristiwa tersebut.
|
Penutup
20
menit
|
a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya
jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik
atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan
yang akan dilakukan berkaitan dengan Semangat Kejuangan Pemuda dalam
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan meminta peserta didik
menjawab pertanyaan berikut:
• Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari Semangat
Kejuangan Pemuda bagi kalian?
• Apa sikap yang kalian peroleh dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa manfaat yang diperoleh melalui proses
pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian
lakukan?
• Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru
menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan memberi tugas
mempelajari Nilai semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang.
|
Pertemuan 3
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Pendahuluan
(10
menit)
|
a. Guru melakukan apersepsi
melalui tanya jawab mengenai materi Nilai semangat Sumpah Pemuda Masa
Sekarang.
b. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
c. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsangan
|
Guru
meminta peserta didik untuk mengamati materi
Nilai Semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang, peserta didik diminta untuk
mencatatkan berbagai informasi yang telah dipahaminya dalam bentuk peta
konsep.
|
Problem
statement
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
|
a. Guru membimbing peserta didik secara kelompok
untuk mengidentifikasi pertanyaan dari
materi nilai semangat pemuda.
b. Guru dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan menemukan karakter dari
tokoh tersebut seperti:
• Bagaimana
karakter Pemuda masa sekarang?
• Bagaimana
karakter Pemuda yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia lebih baik?
• Dan
seterusnya
|
Verification
(Pembuktian) melalui
model Kajian Karakter
ketokohan
|
Guru meminta Peserta didik
difasilitasi mencari dan memilih satu tokoh dalam masyarakat dalam bidang apa
saja; menemukan karakter dari tokoh
tersebut; menjelaskan mengapa tokoh tersebut itu menjadi
idolanya.
|
Penutup
20
menit
|
a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya
jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik
atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan
yang akan dilakukan erkaitan dengan Nilai semangat Sumpah Pemuda Masa
Sekarang, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut:
• Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari
Nilai semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang bagi kalian?
• Apa
sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa
manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa
rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
• Apa
sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan
berikutnya dan memberi tugas mempelajari Mewujudkan
Persatuan dan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia.
|
Pertemuan 4
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Pendahuluan
(10
menit)
|
a. Guru
membagi kelas menjadi dua kelompok.
b. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai
materi Nilai Semangat Sumpah Pemuda Masa
Sekarang.
c. Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d. Guru menjelaskan
materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsangan)
|
a. Guru meminta peserta didik untuk mengamati lambang negara pemersatu bangsa.
b. Beberapa peserta didik membacakan perundang-undangan tentang lambang negara tersebut
di depan kelas.
c. Peserta didik yang lain diminta untuk menginterpretasikan isi penggunaan bendera, bahasa
dan lambang negara tersebut dalam contoh ketaatan dan pelanggarannya.
d. Peserta didik dan guru mengklasifikasi pelanggaran
terhadap penggunaan lambang negara.
e. Peserta
didik diminta untuk mencatatkan berbagai
informasi yang telah dipahaminya tentang Bendera bahasa dan Lambang
Negara (hal 114).
|
Problem
statement
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
|
a. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk mengidentifikasi
pertanyaan Perundang-undangan tentang bendera, bahasa dan lambang
negara.
b. Guru dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan seperti:
• Apa
manfaat mempelajari lambang negara?
• Mengapa
kita harus menghormati lambing Negara?
• Mengapa masih terjadi penyalahgunaan penggunaan
lambang negara?
c. Guru
meminta peserta didik secara kelompok meminta
siswa untuk menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan sebagai Bangsa
Indonesia, yakni:
• Apa
manfaat memahami konsep bendera, bahasa, dan lambang negara?
• Apa
akibat menghormati bendera, bahasa, dan
lambang negara?
• Apa
kesimpulan yang dapat kalian rumuskan tentang arti penting Menghormati
bendera, bahasa dan lambang negara?
|
Data
Collection
(pengumpulan
data)
|
a. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan mendiskusikan
jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun dengan membaca uraian
materi di Buku PPKn Kelas VIII Bab 5 bagian C.
|
Data processing
Pengolahan data)
melalui melalui
model debat pro
kontra.
|
a. Guru membimbing peserta didik untuk
melaksanakan debat pro kontra.
b. Guru membimbing peserta didik untuk
memperdebatkan isu isu sebagai berikut:
•
Penggunaan bendera (bendera Indonesia atau bendera negara lain) di
Mobil masyarakat umum.
•
Penggunaan bahasa Indonesia yang ”gaul” dalam kehidupan sehari hari
termasuk disekolah.
•
Penggunaan Lambang Negara Garuda Pancasila dalam kehidupan sehari
hari.
c. Guru membimbing peserta didik melaksanakan
debat pro kontra setelah kelas dibagi dua antara yang pro dan kontra.
d. Guru meminta peserta didik untuk mencari
solusi dengan cara mengkaji sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
|
Verification
(Pembuktian)
|
a. Guru menjelaskan tata cara debat pro kontra.
b. Guru menjelaskan pedoman penilaian selama
debat pro kontra.
c. Guru membimbing sebagai moderator kegiatan
debat pro kontra.
d. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban
peserta didik dalam diskusi, dengan meluruskan jawaban yang kurang tepat dan
memberikan penghargaan bila jawaban benar dengan pujian atau tepuk tangan
bersama.
|
Penutup
20
menit
|
a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya
jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik
atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan
yang akan dilakukan berkaitan dengan Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan
sebagai Bangsa Indonesia, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan
berikut:
• Apa
manfaat yang diperoleh dari mempelajari bendera, bahasa dan lambing Negara?
• Apa sikap
yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa
manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa
rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
• Apa
sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil laporan kelompok.
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan
berikutnya, yaitu melaksanakan proyek kewarganegaraan.
|
Pertemuan 5
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Pendahuluan
(10
menit)
|
a. Guru menyampaikan ulasan materi dari pertemuan
1-4.
b. Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c. Guru membimbing peserta didik untuk
mempersiapkan model Partisipasi Kewarganegaraan dalam materi Nilai Semangat
Sumpah Pemuda Masa Sekarang.
|
Keg.
Inti
(90menit)
Data
processing
(Pengolahan
data)
|
a. Guru meminta setiap peserta didik mengerjakan
Aktivitas 5.2 (hal 117).
b. Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan hasil tentang nilai nilai
kepemudaan yang ada pada diri masing masing.
c. Peserta didik ditugaskan untuk melaksanakan
proyek kewarganegaraan (hal 125), yaitu membuat tekad kelas untuk membuat
pribadi dan kelas menjadi lebih baik.
d. Lingkungan yang digunakan adalah sekolah dan
sekitarnya dengan waktu yang disesuaikan.
|
Verification
(Pembuktian)
melalui model
penyajian/
presentasi
Gagasan
|
a. Guru menjelaskan dan membimbing
kelompok melaksanakan proyek kewarganegaraan (hal 125).
b. Guru menjelaskan tata cara pembacaan ikrar
kelas yang telah disusun disusun sebelumnya.
c. Guru memberikan
konfirmasi terhadap ikrar kelas yang dilakukan, dengan meluruskan
ikrar yang kurang tepat dan memberikan penghargaan bila ikrar yang dibuat
dipahami dan menjadi tekad bersama kelas, berikan pujian atau tepuk tangan
bersama.
|
Penutup
20
menit
|
a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya
jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan
refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang
telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan Nilai
Semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang, dengan meminta peserta didik menjawab
pertanyaan berikut:
• Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari
Nilai Semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang bagi kalian?
• Apa sikap yang kalian peroleh dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa manfaat yang diperoleh melalui proses
pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian
lakukan?
• Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil laporan kelompok.
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan
berikutnya akan mempelajari Bab 6 Memperkuat Komitmen Kebangsaan.
|
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1.
Sikap spiritual
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Observasi
|
Jurnal
|
Lihat
kisi-kisi
|
Saat
pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (assessment
for and of learning)
|
KISI-KISI PERKEMBANGAN SIKAP
SPIRITUAL
No
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik
Penilaian
|
1
|
Menjalankan perilaku
orang beriman sesuai nilai dan semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
|
Sumpah
Pemuda dalam Bingkai BhinnekaTunggal Ika
|
Siswa memiliki sikap beriman dan bersyukur atas
peristiwa nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
|
Observasi (Jurnal)
|
Format Observasi Jurnal Perkembangan Sikap Spritual
Nama Sekolah : SMP
…………………
Kelas/Semester : VII/Semester II
Tahun pelajaran : 2017/2018
N O.
|
Waktu
|
Nama Peserta didik
|
Catatan Perilaku
|
Butir sikap
|
Tindak lanjut
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
Dst.
|
2.
Sikap sosial
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Observasi
|
Jurnal
|
Lihat
kisi-kisi
|
Saat
pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (assessment
for and of learning)
|
KISI-KISI PERKEMBANGAN SIKAP SOSIAL
No
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik
Penilaian
|
1
|
Mengembangkan sikap toleransi sesuai nilai dan
semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
Sumpah Pemuda dalam Bingkai
BhinnekaTunggal Ika
|
Peserta didik
Berperilaku peduli
di masyarakat sebagai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
Observasi
|
Berperilaku santun terhadap martabat
manusia di masyarakat sebagai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
|
Observasi
|
Format Observasi Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMP
……………………………..
Kelas/Semester : VII/Semester II
Tahun pelajaran : 2017/2018
N O.
|
Waktu
|
Nama Peserta didik
|
Catatan Perilaku
|
Butir sikap
|
Tindak
lanjut
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
3. Pengetahuan
Penilaian
Aspek Pengetahuan dilakukan
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Tertulis
|
Pertanyaan dan/atau tugas tertulis berbentuk esei
|
Lihat
kisi-kisi
|
Setelah
pembelajaran Usai
|
Penilaian pencapaian pembelajaran (assessment
of learning)
|
2
|
Lesan
|
Pertanyaan
lesan dengan jawaban terbuka
|
Lihat
kisi-kisi
|
Saat
pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk pembelajaran (assessment for
learning)
|
3
|
Penugasan
|
Pemberian tugas mengerjakan UK5
|
Setelah
pembelajaran Usai
|
Penilaian untuk pembelajaran (assessment for
learning) dan sebagai pembelajaran (assessment as learning)
|
KISI-KISI TES TERTULIS
No.
|
Kompetensi
dasar
|
Materi
|
Indikator
Soal
|
Bentuk
soal
|
No.
Soal
|
1
|
Memproyeksikan nilai dan
semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
Arti
dan Makna Sumpah Pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
|
Siswa
dapat menjelaskan Sumpah Pemuda
|
Uraian
|
1
|
Siswa
dapat mengidentifikasi organisasi
Pemuda yang muncul setelah berdirinya Budi Utomo
|
Uraian
|
2
|
|||
Siswa
dapat menyebutkan factor pendapat M. Yamin tentang yang bisa memperkuat persatuan Indonesia
|
Uraian
|
3
|
|||
Semangat
Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia
Nilai
Memaknai Nilai Kejuangan Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam Bingkai Bhineka
Tunggal Ika.
|
Siswa
dapat menjelaskan tentang tokoh sumpah Pemuda.
|
Uraian
|
4
|
||
Siswa
dapat mengidentifikasi tokoh Sumpah Pemuda
|
Uraian
|
5
|
|||
Siswa
dapat mengidentifikasi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah
Pemuda
|
Uraian
|
6
|
|||
Siswa
dapat menjelaskan sikap rela berkorban
|
Uraian
|
7
|
|||
Siswa
dapat menjelaskan hal-hal yang dimiliki oleh pemuda
Indonesia sehingga terjadi Sumpa Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
|
Uraian
|
8
|
|||
Siswa
dapat menjelaskan pengertian Pemuda
|
Uraian
|
9
|
|||
Siswa
dapat menjelaskan simbol-simbol negara menurut Undang-Undang No. 24
Tahun 2009
|
Uraian
|
10
|
SOAL TES TERTULIS
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan Sumpah Pemuda!
2. Sebutkan 3 (tiga) organisasi
Pemuda yang muncul setelah berdirinya Budi Utomo!
3. Sebutkan 4 (empat) factor pendapat M. Yamin
yang bisa memperkuat persatuan Indonesia!
4. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang tokoh
sumpah Pemuda “Wage Rudolf Supratman”!
5. Sebutkan 3 (tiga) tokoh Sumpah Pemuda yang
kamu ketahui!
6. Sebutkan
4 (empat) nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam Sumpah Pemuda!
7. Apa yang
dimaksud sikap rela berkorban !
8. Sebutkan
4 (empat) hal yang dimiliki oleh pemuda Indonesia
sehingga terjadi Sumpa Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928!
9. Jelaskan
pengertian Pemuda!
10. Sebutkan 4 (empat)
simbol-simbol
negara menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2009!
KUNCI JAWABAN
DAN PEDOMAN PENSKORAN :
No
|
Kunci
Jawaban
|
Skor
|
1
|
Sumpah Pemuda
yaitu merupakan
suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah
air, satu bangsa dan satu bahasa, yang dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928
pada Kongres Pemuda II Indonesia
|
1:
jika hanya mencoba menjawab saja
2:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
3:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan
baik
4: jawaban yang terkait dengan
pertanyaan sangat baik
|
2
|
3 (tiga) organisasi
Pemuda yang muncul setelah berdirinya Budi Utomo:
1) Trikoro Dharmo (TK)
2) Jong Sumateranen Bond
3) Jong
Ambon,
4) Jong
Minahasa,
5) Jong
Celebes
6) Sekar
Rukun (1919),
7) Jong Betawi (1927), dan
8) Jong Bataks Bond (1925).
|
1:
jika hanya mencoba menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban benar
2:
hanya menyebutkan dua jawaban benar
3:
hanya menyebutkan tiga jawaban benar
|
3
|
Sebutkan 4 (empat) factor pendapat M.
Yamin yang bisa memperkuat persatuan Indonesia :
-
sejarah,
-
bahasa,
-
hukum adat,
-
pendidikan, dan
-
kemauan.
|
1:
jika hanya mencoba menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2:
hanya menyebutkan dua jawaban benar
3:
hanya menyebutkan tiga jawaban benar
4:
Dapat menyebutkan empat jawaban benar
|
4
|
Wage Rudolf Supratman adalah :
- Lahir pada tanggal 19 Maret
1903, di Purworejo, dan
- Wafat pada tanggal 17 Agustus
1938 ketika berusia 35 tahun.
- Pencipta Lagu Indonesia yang
diperdengarkan pada penutupan Konggres Pemuda II Gedung Indonesische Clubhuis
|
1:
jika hanya mencoba menjawab saja
2:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
3:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan
baik
4: jawaban yang terkait dengan
pertanyaan sangat baik
|
5
|
3 (tiga) tokoh Sumpah Pemuda yang kamu ketahui:
-
Soegondo Djojopoespito
-
R.M. Djoko Marsaid
-
Moehammad Yamin
-
Amir Sjarifuddin
-
Wage Rudolf Supratman
-
Chairil Anwar
-
Wolter Monginsidi
-
I Gusti Ngurah Rai
-
Djohan Mohammad
Tjai
-
R. Katja Soengkana
-
Senduk
-
Johanes Leimena
-
Rochjani Soe’oed
|
1:
jika hanya mencoba menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2:
hanya menyebutkan dua jawaban benar
3:
hanya menyebutkan tiga jawaban benar
|
6
|
4
(empat) nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda :
1. Cinta Bangsa dan Tanah Air
2. Persatuan
3. Sikap Rela Berkorban
4. Mengutamakan Kepentingan Bangsa
5. Dapat Menerima dan Menghargai Perbedaan
6. Semangat
Persaudaraan
7. Meningkatkan
Semangat Gotong Royong atau Kerja Sama
|
1:
jika hanya mencoba menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2:
hanya menyebutkan dua jawaban benar
3:
hanya menyebutkan tiga jawaban benar
4:
Dapat menyebutkan empat jawaban benar
|
7
|
Sikap Rela
berkorban artinya kesediaan dengan ikhlas untuk memberikan segala sesuatu yang
dimilikinya, sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri
|
1:
jika hanya mencoba menjawab saja
2:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
3:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan
baik
4: jawaban yang terkait dengan
pertanyaan sangat baik
|
8
|
4 (empat) hal yang dimiliki oleh pemuda Indonesia
sehingga terjadi Sumpa Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 :
a. Potensi
b. Tanggung Jawab
c. Hak
d. Karakter
e. Aktualisasi Diri
f. Cita-Cita
|
1:
jika hanya mencoba menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2:
hanya menyebutkan dua jawaban benar
3:
hanya menyebutkan tiga jawaban benar
4:
Dapat menyebutkan empat jawaban benar
|
9
|
Pemuda adalah warga negara Indonesia yang
memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam
belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
|
1:
jika hanya mencoba menjawab saja
2:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
3:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan
baik
4: jawaban yang terkait dengan
pertanyaan sangat baik
|
10
|
Simbol-simbol
negara menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 :
-
Bendera,
-
Bahasa, dan
-
Lambang Negara, serta
-
Lagu Kebangsaan
|
1:
jika hanya mencoba menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2:
hanya menyebutkan dua jawaban benar
3:
hanya menyebutkan tiga jawaban benar
4:
Dapat menyebutkan empat jawaban benar
|
Jumlah maksimal
|
40
|
Nilai =100
Kisi-kisi penilaian tes lesan untuk
aspek pengetahuan
No.
|
Kompetensi
dasar
|
Materi
|
Indikator
Soal
|
1
|
Memproyeksikan nilai dan
semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
Sumpah Pemuda dalam Bingkai
BhinnekaTunggal Ika
|
Pertanyaan tes lesan
diberikan pada saat pembelajaran berlangsung dengan jawaban terbuka tentang Sumpah Pemuda
|
PEDOMAN PENILAIAN TES LESAN
No.
|
Pedoman penilaian
|
Skor
|
1
|
jawaban yang terkait dengan
pertanyaan sangat baik
|
92 - 100
|
2
|
jawaban yang terkait dengan
pertanyaan baik
|
82 - 91
|
3
|
jawaban
yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
|
71 - 81
|
4
|
jika
hanya mencoba menjawab saja
|
< 71
|
a.
Kisi-kisi penilaian penugasan untuk aspek pengetahuan
No.
|
Kompetensi dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
1
|
Memproyeksikan nilai dan
semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
Sumpah Pemuda dalam Bingkai
BhinnekaTunggal Ika
|
-
Peserta didik membaca wacana pada
Uji Kompetensi 5
-
Peserta didik menjawab soal-soal
pada Uji Kompetensi 5
|
PEDOMAN PENILAIAN PENUGASAN
No.
|
Pedoman penilaian
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Kelengkapan komponen, (judul, kesimpulan)
|
||||
2
|
Penyajian
data (kesesuaian materi, kerapian)
|
||||
3
|
Menyerahkan
laporan :
Sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
|
4. Ketrampilan
Penilaian
keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran,
serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
untuk mewujudkan keadilan.
Instrumen Penilaian Ketrampilan
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Praktik
|
Tugas
Ketrampilan
|
Lihat
kisi-kisi
|
Saat
pembelajaran berlangsung atau usai
|
Penilaian untuk, sebagai,
dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment for, as, and of learning)
|
Kisi-kisi
Penilaian Ketrampilan
No
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik
Penilaian
|
1
|
Mengaitkan hasil proyeksi nilai-nilai dan
semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928 dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dengan
kehidupan sehari-hari.
|
Sumpah Pemuda
dalam Bingkai BhinnekaTunggal Ika
|
Siswa dapat
menyajikan laporan hasil telaah Kejuangan Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika
|
Praktik
|
Format
Penilaian Ketrampilan
NO
|
Nama Peserta Didik
|
Kemampuan
Bertanya
|
Kemampuan
Menjawab/
Berargumentasi
|
Memberi
Masukan/
Saran
|
Mengapresiasi
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
Dst.
|
Pedoman Penskoran (Rubrik)
NO
|
Aspek
|
Penskoran
|
1
|
Kemampuan Bertanya
|
Skor 4 apabila selalu bertanya.
Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak
pernah bertanya
|
2
|
KemampuanMenjawab /Argumentasi
|
Skor 4 apabila materi/jawaban benar,
rasional, dan jelas.
Skor 3 apabila materi/jawaban benar,
rasional, dan tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar,
tidak rasional,dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak
benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
|
3
|
Kemampuan Memberi
Masukan
|
Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi
masukan.
Skor 1 apabila tidak
pernah memberi masukan.
|
4
|
Mengapresiasi
|
Skor 4 apabila selalu memberikan
pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan
pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi
pujian.
Skor 1 apabila tidak
pernah memberi pujian.
|
J. PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
·
PEMBELAJARAN REMIDIAL
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu
memahami Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika. Kegiatan remedial
dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas dibawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas
lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan dengan :
(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik
yang belum tuntas,
(2) Memberikan penugasan
kepada peserta didik yang belum
tuntas,
(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
·
PEMBELAJARAN
PENGAYAAN
Kegiatanpem belajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi
dan secara pribadi sudah mampu memahami Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Bentuk pengayaan dapat dilakukan
dengan antara lain sebagai berikut.
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai
sumber dan mencatat hal-hal penting.
Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
2. Pesertadidik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 2 Pucuk
NURHADI, S.Pd.,M.E.
NIP.
19660706 198803 1 020
|
Lamongan , …. Januari 2018
Guru Mata
Pelajaran,
ASTO, S.Pd
NIP. 19650804
200003 1 005
|
PAK GAG BUAT RPP BAB 1 2 DAN 3 PKN KELAS 8?
BalasHapus