Halaman

Sabtu, 03 Februari 2018

RPP Bab VI Kelas 9 Semester Genap Kurikulum 2013

RENCANA PELAKSAANAAN PEMBELAJARAN
( RPP ) BAB 6

Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi/Pokok Topik
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
SMP Negeri 2 Pucuk
PPKn
IX / Genap
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
5 x 3 JP (6 x Pertemuan)

A.   Kompetensi Inti (KI)
1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.    Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.    Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.    
          
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1   Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan pergaulan antarbangsa
1.1.1  Menunjukkan sikap beriman dan bertaqwa dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.1.2  Menunjukkan sikap bersyukur dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesa
2.6. Menghayati semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam Mengisi dan mempertahankan NKRI
2.1.1  Menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.1.2  Menunjukkan sikap santun dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.1.3  Menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.1.4  Menunjukkan sikap Jujur dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.6   Memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
3.1.1  Mendeskripsikan perjuangan mempertahankan NKRI
3.1.2  Mendeskripsikan ancaman terhadap NKRI saat ini
3.1.3  Mengidentifikasi semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan NKRI
4.6   Menyaji hasil telaah dinamika penguatan komitmen mempertahankan NKRI Dalam konteks kesejarahan
4.1.1  Menyusun laporan hasil telaah dinamika penguatan komitmen mempertahankan NKRI dalam konteks kesejarahan
4.1.2  Menyaji hasil telaah dinamika penguatan komitmen mempertahankan NKRI dalam konteks kesejarahan
4.8   Menyaji bentuk-bentuk partisipasi dan tanggung jawab kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional
4.8.5  Menyajikan praktik kewarganegaraan mengenai semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan NKRI

C.   TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran pertemuan pertama sampai dengan pertemuan kelima peserta didik dapat :
1.         Kopetensi Sikap Spiritual
1.    Berperilaku sikap beriman dan bertaqwa dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.    Berperilaku sikap bersyukur dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesa

2.         Kopetensi sikap sosial
1.    Menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.    Menunjukkan sikap santun dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.    Menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.    Menunjukkan sikap Jujur dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

3.         Kopetensi Pengetahuan dan Ketrampilan
  Pertemuan ke 1
   Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1.    Mendeskripsikan perjuangan mempertahankan NKRI
2.    Menyusun laporan hasil telaah tentang perjuangan mempertahankan NKRI
3.    Menyajikan hasil telaah tentang perjuangan mempertahankan NKRI

Pertemuan ke 2
  Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1.    Mengidentifikasi Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Jalur Diplomasi
2.    Menyusun laporan hasil telaah tentang Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Jalur Diplomasi
3.    Menyajikan hasil telaah tentang Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Jalur Diplomasi
               Pertemuan ke 3
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1.    Mengidentifikasi Ancaman terhadap NKRI
2.    Menyusun laporan hasil telaah tentang Ancaman terhadap NKRI
3.    Menyajikan hasil telaah tentang Ancaman terhadap NKRI

 Pertemuan ke 4
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1.    Mengidentifikasi Ancaman dari luar negeri terhadap NKRI
2.    Menyusun laporan hasil tentang Ancaman dari luar negeri terhadap NKRI
3.    Menyajikan hasil telaah tentang Ancaman dari luar negeri terhadap NKRI

              Pertemuan ke 5
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1.    Mengidentifikasi semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan NKRI
2.    Menyusun laporan hasil tentang semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan NKRI
3.    Menyajikan hasil telaah tentang semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan NKRI

Pertemuan ke 6
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1.    Mengidentifikasi upaya untuk mempertahankan jati diri bangsa dalam era persaingan dan kompetisi yang semakin mengglobal.
2.    Menyusun laporan hasil tentang upaya untuk mempertahankan jati diri bangsa dalam era persaingan dan kompetisi yang semakin mengglobal.
3.    Menyajikan hasil telaah tentang upaya untuk mempertahankan jati diri bangsa dalam era persaingan dan kompetisi yang semakin mengglobal.

D.   Materi Pembelajaran
D.1    Materi Pembelajaran Reguler
Pertemuan Pertama
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Perjuangan Fisik Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
1)    Pertempuran Surabaya
Tanggal 10 November 1945 Terjadinya pertempuran di Surabaya diawali kedatangan atau mendaratnya Brigade 29 dari Divisi India ke-23 di bawah pinpinan Brigadir Mallaby pada tanggal 25 Oktober 1945. Namun kedatangannya tersebut mengakibatkan terjadinya kerusuhan dengan pemuda karena adanya penyelewengan kepercayaan oleh pihak Sekutu. Pada tanggal 27 Oktober 1945 pemuda Surabaya berhasil memporakporandakan kekuatan Sekutu, bahkan hamper menghancurkannya. Kemudian, untuk menyelesaikan insiden tersebut diadakan perundingan. Namun pada saat perundingan terjadi insiden Jembatan Merah, Brigadir Mallaby tewas. Tanggal 9 November 1945 tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum yang isinya agar para pemilik senjata menyerahkan senjata kepada Sekutu sampai tanggal 10 November pukul 06.00 ultimatum itu tidak dihiraukan oleh rakyat Surabaya. Akibatnya, pecahlah perang di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Pemuda Surabaya melakukan perlawanan dengan menyusun organisasi yang teratur di bawah komando Sungkono.

2)    Perlawanan Terhadap Agresi Militer Belanda
Agresi Militer I dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 1947, dengan menguasai daerah-daerah yang dikuasai oleh Republik Indonesia di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Indonesia mengadukan agresi militer ini ke masyarakat Internasional dan akhirnya atas tekanan resolusi PBB akhirnya tercapai gencatan senjata. Agresi Militer II dilakukan kembali pada tanggal 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara.

3)    Perang Gerilya
Perlawanan bangsa Indonesia juga menggunakan strategi perang gerilya, yaitu perang dengan berpindah-pindah tempat. Sewaktu-waktu menyerang berbagai posisi tentara Belanda, baik di jalan maupun di markasnya. Salah satu perang gerilya dipimpin oleh Jenderal Soedirman. Beliau bergerilya dari luar kota Yogyakarta selama delapan bulan dengan menempuh perjalanan kurang lebih 1.000 km di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tidak jarang Soedirman harus ditandu atau digendong karena Soedirman dalam keadaan sakit keras. Setelah berpindah-pindah dari beberapa desa rombongan Soedirman kembali ke Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949.

Pertemuan Kedua
Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Jalur Diplomasi.
1)    Perjanjian Linggarjati
Perundingan Linggarjati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat pada tanggal 10-15 November 1946. Perundingan ini menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada tanggal 15 November 1946 dan ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada tanggal 25 Maret 1947.
Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, Belanda diwakili oleh tim yang disebut Komisi Jendral dan dipimpin oleh Wim Schermerhorn dengan anggota H.J. van Mook, Lord Killearn dari Inggris bertindak sebagai mediator. Hasil perundingan terdiri dari 17 pasal yang antara lain berisi halhal
berikut.
a) Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
b)         Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
c) Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
d)                                                                                                Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam  Commonwealth/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala Uni.

2)    Perjanjian Renville
Dalam perjanjian Renville, Amerika Serikat dipakai sebagai tempat perundingan antara pemerintah Indonesia dengan pihak Belanda, dan Komisi Tiga Negara (Amerika Serikat, Belgia dan Australia) sebagai perantaranya. Dalam perundingan itu, delegasi Indonesia diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin dan pihak Belanda menempatkan seorang Indonesia yang bernama Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketua delegasinya. Penempatan Abdulkadir Wijoyoatmojo ini merupakan siasat pihak Belanda dengan menyatakan bahwa pertikaian yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda merupakan masalah dalam negeri Indonesia dan bukan menjadi masalah intemasional yang perlu adanya campur tangan negara lain. Isi Perjanjian Renville itu adalah sebagai berikut.
a) Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).
b) Republik Indonesia sejajar kedudukannya dalam Uni Indonesiaa Belanda.
c) Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara.
d)         Republik Indonesia menjadi negara bagian dari Republik Indonesia Serikat.
e) Antara enam bulan sampai satu tahun akan diselenggarakan pemilihan umum untuk membentuk Konstituante RIS.
f) Tentara Indonesia di daerah pendudukan Belanda (daerah kantong) harus dipindahkan ke daerah Republik Indonesia.

3)    Perundingan Roem-Royen
Pada tanggal April 4 April 1949 dilaksanakan perundingan di Jakarta di bawah pimpinan Merle Cochran, anggota komisi dari Amerika serikat. Delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Mr. Mohammad Roem. Dalam perundingan Roem-Royen, pihak Republik Indonesia tetap berpendirian bahwa pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta merupakan kunci pembuka untuk perundingan selanjutnya. Sebaliknya, pihak Belanda menuntut penghentian perang gerilya oleh Republik Indonesia. Akhirnya, pada tanggal 7 Mei 1949 berhasil dicapai persetujuan antara pihak Belanda dengan pihak Indonesia. Kemudian disepakati kesanggupan kedua belah pihak untuk melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB tertanggal 28 Januari 1949 dan persetujuan
pada tanggal 23 Maret 1949.

4)    Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag pada 23 Agustus sampai 2 November 1949, berhasil mengakhiri konfrontasi fisik antara Indonesia dengan Belanda. Hasil konferensi tersebut yang paling utama adalah ”pengakuan dan penyerahan” kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Indonesia yang disepakati akan disusun dalam struktur ketatanegaraan yang berbentuk negara federal, yaitu negara Republik Indonesia Serikat.
Di samping itu, terdapat empat hal penting lainnya yang menjadi isi kesepakatan dalam KMB, yaitu:
Pertama, pembentukan Uni Belanda-Republik Indonesia Serikat yang dipimpin oleh Ratu Belanda secara simbolis;
Kedua,     Soekarno dan Moh. Hatta akan menjabat sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia Serikat untuk periode 1949-1950, dengan Moh. Hatta merangkap sebagai perdana menteri;
Ketiga,     Irian Barat masih dikuasasi Belanda dan tidak dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat sampai dilakukan perundingan lebih lanjut;
Keempat,         Pemerintah Indonesia harus menanggung hutang negeri Hindia Belanda sebesar 4,3 miliar gulden.

Pertemuan Ketiga
Ancaman dari dalam negeri terhadap NKRI
Ancaman terhadap NKRI saat ini Bab 6 bagian B poin 1 ancaman dari dalam negeri.
Ancaman merupakan usaha-usaha yang membahayakan kedaulatan negara, keselamatan bangsa dan negara. Potensi ancaman yang dihadapi NKRI dari dalam negeri, antara lain sebagai berikut.
1) Desintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat. Gerakan sparatis ini terjadi di beberapa daerah antara lain di Papua, Maluku, Aceh, Poso. Separatisme atau keinginan memisahkan diri dari negara kesatuan Republik Indonesia jika tidak diketahui akar permasalahannya dan ditangani secepatnya akan membuat keutuhan negara Republik Indonesia terancam.
2) Keresahan sosial akibat kesenjangan ekonomi dan ketimpangan kebijakan ekonomi serta pelanggaran hak azasi manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru hara/kerusuhan massa.
3) Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrim atau tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.
4) Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.
5) Munculnya pemikiran memperluas daerah otonomi khusus tanpa alasan yang jelas hingga persoalan-persoalan yang muncul di wilayah perbatasan dengan negara lain.
6) Pemaksaan kehendak golongan tertentu yang berusaha memaksakan kepentingannya secara tidak konstitusional, terutama ketika sistem sosial politik tidak berhasil menampung aspirasi yang berkembang dalam masyarakat.
7) Potensi konflik antarkelompok/golongan baik perbedaan pendapat dalam masalah politik, konflik akibat pilkada maupun akibat masalah SARA.
8) Melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme yang sangat merugikan negara dan bangsa karena akan mengancam dan menghambat pembangunan nasional.
9) Kesenjangan ekonomi, pemerataan pendapatan yang tidak adil antarkelompok dan antardaerah.
10) Penyalahgunaan narkoba, pornografi dan pornoaksi, pergaulan bebas, tawuran, dan lain-lain.

Pertemuan Keempat
Ancaman dari luar  negeri terhadap NKRI
Ancaman dari luar negeri pada saat ini yang paling perlu diwaspadai adalah ancaman nonmiliter. Namun tidak berarti ancaman militer tidak terjadi, seperti pelanggaran wilayah oleh pesawat atau kapal perang negara lain. Potensi ancaman dari luar negeri lebih berbentuk ancaman nonmiliter yaitu ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Ancaman terhadap ideologi merupakan ancaman terhadap dasar negara dan ideologi Pancasila. Masuknya ideologi lain seperti liberalisme, komunisme, dan beberapa dekade terakhir muncul ideologi yang berbasis agama semakin mudah diterima oleh masyarakat Indonesia di era globalisasi ini. Nilai-nilai ideologi yang berasal dari luar dapat berbeda, bahkan terkadang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Apabila kita tidak mampu menyaring nilai-nilai tersebut, dapat mengaburkan nilai-nilai Pancasila. Contoh, sikap individualis yang merupakan perwujudan liberalisme, menjadi ciri masyarakat perkotaan saat ini.
Ancaman lain yang muncul adalah terhadap politik dengan ikut campurnya negara lain dalam urusan dalam negeri Indonesia seperti hak asasi manusia, masalah-masalah hukum, pemilihan umum, dan sebagainya. Sistem politik liberal yang mengutamakan kepentingan individu atau kelompok menjadi ancaman dalam kehidupan demokrasi Pancasila. Bentrokan akibat tidak menerima hasil pemilihan umum, unjuk rasa yang berlangsung rusuh merupakan akibat negatif ideology liberal.
Ancaman terhadap ekonomi dalam era perdagangan bebas perlu diperhatikan. Seperti semakin bebasnya impor berbagai produk luar negeri, restoran, investasi asing, perusahaan asing, dan sebagainya. Ketidakmampuan kita dalam menghadapi globalisasi dan perdagangan bebas dapat mengakibatkan penjajahan dalam bentuk yang baru. Contoh, sikap yang lebih menyukai produksi luar negeri, hanya karena gengsi, merupakan bentuk baru penjajahan bidang ekonomi. Potensi ancaman lainnya adalah dalam bentuk ”penjarahan” sumber daya alam melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol sehingga merusak lingkungan, seperti illegal loging, illegal fishing, penguasaan wilayah Indonesia, pencurian kekayaan alam, penyelundupan barang.
Ancaman terhadap sosial budaya melalui upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa dengan cara desinformasi, propaganda, peredaran narkoba, film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia, terutama generasi muda, dapat merusak budaya bangsa.
Adapun, ancaman terhadap pertahanan dan keamanan antara lain pelanggaran wilayah oleh kapal atau pesawat militer negara lain, peredaran narkoba internasional, kejahatan internasional, kelompok luar negeri yang membantu gerakan sparatis, dan sebagainya.

Pertemuan kelima
Makna Nasionalisme dan Patriotisme
Semangat kebangsaan merupakan daya dorong dan motivasi yang berperan kuat dalam tahap perjuangan mengisi dan mempertahankan kemerdekaan melalui pembangunan di segala bidang. Dalam perkembangan sejarah bangsa Indonesia, tidak mustahil bahwa di masa mendatang akan timbul ancaman dan bahaya terhadap
keberadaan NKRI seperti yang pernah dialami di masa lalu. Untuk menanggulangi masalah tersebut, diperlukan semangat kebangsaan dengan intensitas tinggi seperti dalam tahap perjuangan fisik perang kemerdekaan tahun 1945-1949.
Makna Nasionalisme dan Patriotisme
1) Makna Nasionalisme
Sekalipun Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, kualitas nasionalisme di antara elemen bangsa ini harus senantisa dibina dan ditingkatkan. Jika tidak dilakukan proses pembinaan dan peningkatan, nasionalisme kita akan luntur dan berakibat pada hancurnya bangsa dan negara Indonesia.
Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia.
Pertama, mengembangkan kesamaan di antara suku-suku bangsa penghuni Nusantara.
Kedua,      mengembangkan sikap toleransi, Selain dua hal di atas, kita juga mesti menghindari empat hal berikut ini.
a) Sukuisme, yaitu sikap yang menganggap suku bangsa sendiri yang paling baik. Akibatnya, orang akan selalu mementingkan suku bangsa sendiri dan mengabaikan kepentingan suku bangsa lain.
b)         Chauvinisme, yaitu sikap yang hanya mengunggulkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa-bangsa lain.
c) Ekstrimisme, yaitu sikap keras mempertahankan pendirian dengan berbagai cara walaupun melanggar ketentuan-ketentuan dasar negara.
d)         Provinsialisme, yaitu sikap yang selalu berkutat dengan kepentingan provinsi (daerah) sendiri tanpa mempedulikan kepentingan bangsa yang lebih besar.
Apabila sikap-sikap di atas masih terdapat dalam diri setiap warga negara Indonesia, akan menimbulkan perpecahan yang sangat merugikan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Akibatnya, nasionalisme Indonesia akan semakin pudar. Hal inilah yang harus kita hindari.

2) Makna Patriotisme
Jika kita menyimak dengan saksama, alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 itu merupakan sikap bangsa Indonesia terhadap penjajahan. Bangsa Indonesia bertekad bahwa penjajahan harus lenyap di muka bumi, tidak hanya dari bumi Indonesia, tetapi juga seluruh dunia. Sikap seperti itu timbul akibat dari pengalaman pahit yang dialami bangsa Indonesia selama dijajah oleh berbagai bangsa asing. Bangsa Indonesia sadar bahwa selama dalam cengkeraman kaum penjajah, tidak dapat menentukan nasib sendiri. Seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara ditentukan oleh penjajah. Untuk keluar dari penderitaan tersebut bangsa Indonesia harus berjuang secara fisik maupun mental, sampai akhirnya menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dalam sejarah telah tercatat bagaimana bangsa Indonesia merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan perjuangan yang gagah berani. Berapa banyak para pejuang yang gugur, berapa banyak harta yang hancur, tetapi bangsa indonesia tidak kenal kata menyerah. Bahkan, para pejuang semakin terbakar semangatnya untuk mengusir penjajah. Para pejuang bangsa Indonesia mati-matian berperang mengusir penjajah. Mereka berjuang dengan didorong kecintaan terhadap kemerdekaan, tanah air, bangsa dan negara Indonesia.
Jadi patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan segalagalanya untuk kejayaan tanah air, bangsa dan negara. Adapun, ciri-ciri patriotisme diantaranya adalah sebagai berikut.
a) Cinta tanah air
b) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
c) Menempatkan persatuan, kesatuan serta keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.
d) Berjiwa pembaharu
e) Tidak kenal menyerah
Pertemuan kelima ini diawali dengan mengulas isu-isu yang ada di sekitar peserta didik sambil menyampaikan gambaran umum materi yang akan di pelajari pada Bab 6 bagian C poin 1 yaitu tentang makna nasionalisme dan patriotisme.

Pertemuan keenam
Perilaku Nasionalisme /Patriotisme dalam mengisi dan mempertahankan NKRI
Pada saat ini nilai nasionalisme dan patriotisme tidak ditampilkan dengan mengikuti perang fisik. Akan tetapi, diwujudkan dalam upaya untuk mempertahankan jati diri bangsa dalam era persaingan dan kompetisi yang semakin mengglobal, sehingga bangsa kita dapat terus eksis sebagai bangsa yang beradab. Salah satu hal yang harus kita laksanakan pada saat ini adalah berjuang mengeluarkan bangsa dan negara kita dari belenggu kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. Nilai-nilai patriotisme dapat kita tampilkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Berikut ini contoh prilaku yang menampilkan nilai-nilai patriotisme.
1) Dalam kehidupan keluarga, dapat dilakukan melalui kegiatan:
a) menonton film-film perjuangan yang diputar di televisi;
b) membaca buku-buku yang bertemakan perjuangan;
c) mengibarkan bendera merah putih di depan rumah pada hari-hari besar nasional dengan baik dan benar.
2) Dalam kehidupan sekolah, dapat dilakukan melalui kegiatan:
a) melaksanakan upacara di lingkungan sekolah secara khidmat;
b) menghayati dan memahami makna lagu-lagu perjuangan;
c) mengaitkan setiap materi pembelajaran dengan nilai-nilai kepahlawanan.
3) Dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilakukan melalui kegiatan:
a) melaksanakan upacara hari-hari besar nasional seperti hari kemerdekaan, kebangkitan nasional, hari pahlawan dan sebagainya;
b) mengamalkan sikap kesetiakawanan nasional di lingkungan sekitar;
c) memelihara kerukunan dengan sesama warga masyarakat.
4) Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita dapat mewujudkan nilai-nilai patriotisme dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial-budaya dan hankam. Berikut ini beberapa contoh prilaku yang menggambarkan perwujudan nilai-nilai patriotisme.
a) Dalam bidang politik, diantaranya sebagai berikut.
•   Senantiasa memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan agar bangsa Indonesia menjadi kokoh, kuat dan tangguh.
•   Melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
•   Mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintahan.
b) Dalam bidang ekonomi, diantaranya sebagai berikut.
•   Mencintai dan memakai produk dalam negeri.
•   Mengembangkan koperasi sebagai usaha bersama yang berasaskan kekekeluargaan untuk kesejahteran bersama.
•   Tidak melakukan politik monopoli dan juga penimbunan barang untuk keuntungan pribadi yang merugikan orang lain.
•   Mengembangkan kegiatan usaha produktif.
•   Meningkatkan kemampuan manajemen dan kepemimpinan.
c) Dalam bidang hukum, diantaranya sebagai berikut.
•   Berusaha mematuhi hukum dan norma-norma lainnya yang berlaku di masyarakat.
•   Menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
•   Tidak main hakim sendiri terhadap pelanggar kejahatan.
•   Saling menyadarkan apabila ada yang melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
•   Berani dan wajib menjadi saksi di pengadilan demi menjunjung tinggi kebenaran.
•   Berani melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila ada yang bersalah.
•   Menghormati dan menjunjung tinggi supremasi hukum.
d) Dalam bidang sosial budaya, diantaranya sebagai berikut.
•   Menjaga kelestarian budaya daerah.
•   Membantu dan menolong orang yang terkena musibah.
•   Meningkatkan pelayanan umum yang adil dan merata.
•   Menjaga kebersihan dan keindahan sarana-sarana umum.
•   Menerima pengaruh budaya asing yang dapat memajukan dan mengembangkan kebudayaan nasional.
•   Menyaring masuknya budaya asing yang tidak jelas manfaatya bagi kemajuan bangsa.
•   Menolak masuknya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
e) Dalam bidang hankam (pertahanan dan keamanan), diantaranya sebagai berikut.
•   Menjaga keamanan lingkungan.
•   Membantu aparat dalam menjaga keamanan.
•   Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
•   Melaporkan hal-hal yang membahayakan masyarakat kepada kepolisian setempat.
•   Menjauhi paham kedaerahan yang sempit.
•   Menolak paham komunisme dan atheisme.
Pertemuan keenam ini diawali dengan mengulas isu-isu yang ada di sekitar peserta didik sambil menyampaikan gambaran umum materi yang akan dipelajari pada Bab 6 bagian C poin 2 yaitu tentang perilaku nasionalis dan patriotik.
D.2.   Materi Pembelajaran Remidial
Dipilih materi pembelajaran di bawah ini bagi peserta didik yang belum mencapai KKM.
1.  Perjuangan mempertahankan NKRI
2.  Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Jalur Diplomasi
3.  Ancaman dari dalam negeri terhadap NKRI
4.  Ancaman dari luar negeri terhadap NKRI
5. Makna Nasionalisme dan Patriotisme
6.  Perilaku Nasionalisme /Patriotisme dalam mengisi dan mempertahankan NKRI

         D.3. Materi Pengayaan
Peserta didik diberi tugas tambahan untuk mencari inormasi dari berbagai sumber yang relevan ditulis dalam kertas folio yaitu diberikan tugas tambahan dengan analisis kasus dari koran atau majalah tentang perjuangan fisik mempertahankan NKRI, perilaku nasionalisme dan patriotisme, atau upaya menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam negeri. Kemudian, peserta didik menganalisisnya dengan menjelaskan latar belakang terjadinya kasus, akibat yang ditimbulkan dari kasus, norma-norma yang bertentangan dengan kasus, solusi untuk menyelesaikan kasus.

E. Metode Pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran    : Saintifik
Metode pembelajaran          :
Pertemuan pertama  : Discovery Learning
Pertemuan kedua     : discovery base learning      
Pertemuan ketiga     : discovery base learning
Pertemuan keempat  : Discovery Learning
Pertemuan kelima     : Discovery Learning
Pertemuan keenam   : Project based learning
Model  pembelajaran           : Diskusi, cerama, Tanya jawab, penuasan, bekerja dalam kelompok

F. Media Pembelajaran.
1.        Media
·      Gambar tentang peristiwa prpklamasi kemerdekaan
 




·      Gambar tentang suasana perundingan Renville, Roem Van Royen dan KMB



·      Gambar tentang Illegal Loging,



·      Video dokumen dari youtube tentang   keutuhan NKRI
·      Power Point materi konsep bela negara dalam konteks tentang keutuhan NKRI

2.        Alat dan bahan
·      Lap top, dan LCD Proyector
·      Papan tulis, spidol
·      Kertas, lem/isolasi

G. Sumber Belajar.
1.    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas IX. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Halaman 123 – 148
2.    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas IX. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Halaman 250 - 289
3.    Internet dan beberapa literatur tentang Keutuhan Negara Kesatuan RI.
4.    You tube berkaitan tentang  harmoni Keutuhan Negara Kesatuan RI.

H. Langkah-langkah Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  (15”)
a. Persiapan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Motivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional Hari Merdeka, permainan, yel-yel, atau bentuk motivasi yang lain.
c. Apersepsi dengan tanya-jawab mengenai Perjuangan NKRI yang sudah dipelajari di Kelas VII dan VIII.
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang kompetensi dasar dan indicator pembelajaran yang akan dicapai.
e. Peserta didik menyimak dan bertanya-jawab tentang manfaat pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
g. Peserta didik menyimak informasi guru tentang teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti (90”)
Mengamati

a. Peserta didik mengamati lagu Hari Merdeka di buku teks kemudian menganalisis makna lagu tersebut.
b. Peserta didik mengamati Gambar 6.1 tentang Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
c. Peserta didik menyimak penjelasan singkat dari guru tentang gambar sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
d. Peserta didik mencatat hal-hal yang penting dan yang ingin diketahui dalam gambar tersebut.
e. Dengan bimbingan guru beberapa peserta didik menceritakan sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
f. Peserta didik menyimak buku siswa Bab VI bagian A poin 1 tentang Perjuangan fisik mempertahankan NKRI.
Menanya


a. Peserta didik dibagi dalam 6 kelompok, dengan pembagian permasalahan sebagai berikut.
1) Kelompok 1 : Pertempuran Surabaya
2) Kelompok 2 : Agresi Militer Belanda
3) Kelompok 3 : Perang Gerilya
4) Kelompok 4 : Pertempuran Surabaya
5) Kelompok 5 : Agresi Militer Belanda
6) Kelompok 6 : Perang Gerilya
b. Peserta didik dalam kelompok diarahkan untuk mengidentifikasi pertanyaan sesuai bidang kajiannya masing-masing dengan menggunakan rumus 5W1H, misalnya pertanyaan untuk bidang kajian “Pertempuran Surabaya” adalah sebagai berikut.
1) Apa yang dimaksud dengan pertempuran Surabaya?
2) Dimana peristiwa itu terjadi?
3) Kapan terjadinya pertempuran Surabaya?
4) Siapa saja pihak yang terlibat dalam pertempuran Surabaya?
5) Mengapa terjadi pertempuran Surabaya?
6) Bagaimana proses terjadinya pertempuran Surabaya?
c. Peserta didik dalam kelompok mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan perjuangan fisik mempertahankan NKRI sesuai bidang kajian masingmasing.
d. Peserta didik dalam kelompok merumuskan pertanyaan sesuai bidang kajian masing-masing dalam selembar kertas yang sudah diberi identitas kelompok.
e. Kelompok yang mengkaji materi yang sama saling menukar pertanyaan.
f. Peserta didik diberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan indikator pembelajaran.
g. Keterampilan serta sikap santun dan gotong royong peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok dalam menyusun pertanyaan diamati oleh guru.
Mengumpulkan Informasi


a. Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk mencari informasi dan mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun oleh kelompok lain dengan bidang kajian yang sama.
b. Peserta didik dalam kelompok membaca uraian materi di buku PPKn Kelas IX Bab 6 bagian A poin 1, juga mencari melalui sumber belajar lain seperti buku referensi, bertukar pendapat dan internet sesuai dengan pembagian materi kelompok masing-masing.
c. Peserta didik mengidentifikasi informasi yang diperlukan dalam mengkaji permasalahannya masing-masing dalam kelompok.
d. Peserta didik dalam kelompok mencatat informasi yang diperlukan dalam memecahkan permasalahan.
e. Peserta didik secara kelompok juga mencari informasi sesuai Tugas Kelompok 6.1 melalui membaca buku, wawancara, pengamatan, membuka Internet, dan sebagainya sesuai dengan tugas kelompoknya.
Mengasosiasi


a. Peserta didik mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh dengan pertanyaan yang dibuat oleh kelompok lain.
b. Dengan bimbingan guru, peserta didik secara kelompok menyimpulkan perjuangan fisik mempertahankan NKRI sesuai bidang kajiannya masingmasing.
Mengkomunikasikan


a. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyusun laporan telaah perjuangan fisik mempertahankan NKRI berdasarkan tugas kelompoknya masing-masing.
b. Secara bergiliran setiap kelompok yang sama bidang kajiannya berpasangan, dengan cara mengundi dengan 2 alternatif yaitu kemungkinan pertama sebagai kelompok yang melakukan presentasi dan kemungkinan kedua sebagai pelengkap informasi hasil kajiannya.
c. Kelompok yang melakukan presentasi menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas, kelompok lain yang sama bidang kajiannya melengkapi hasil laporan dari kelompok yang melakukan presentasi.
d. Kelompok lain yang berbeda bidang kajian memberikan tanggapan atau pertanyaan.
e. Secara bergiliran hal ini dilakukan sampai semua bidang kajian dibahas melalui presentasi dan tanggapan dari kelompok lainnya.
f. Konfirmasi dan pembenaran dari guru atas hasil kerja kelompok.
g. Penghargaan terhadap jawaban benar dengan pujian atau tepuk tangan. Masing masing kelompok menempelkan laporan kerja kelompoknya di majalah dinding.
Kegiatan Penutup (15”)
a. Bersama peserta didik, guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanyajawab secara klasikal
b. Melakukan refleksi atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan perjuangan fisik mempertahankan NKRI, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
1) Apa manfaat yang diperoleh dari pengalaman mempelajari perjuangan fisik mempertahankan NKRI?
2) Apa sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan?
3) Apa manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan?
4) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
5) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
d. Tindak lanjut dengan pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengerjakan Tugas Mandiri 6.1.

Pertemuan Kedua
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  (15”)
a. Peserta didik mempersiapkan secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Motivasi pada peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional, permainan, yel-yel, atau bentuk motivasi yang lain.
c. Apersepsi melalui tanya-jawab mengenai tugas kelompok yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya tentang perjuangan fisik mempertahankan NKRI
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang kompetensi dasar dan indicator pembelajaran yang akan dicapai.
e. Peserta didik dengan bimbingan guru bertanya-jawab tentang manfaat pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
g. Peserta didik menyimak informasi guru tentang teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti (90)
Mengamati

a. Peserta didik mengamati Gambar 6.5 tentang suasana perjanjian Renville dan Gambar 6.6 tentang perundingan Roem-Royen
b. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi pokok dan gambar yang telah diamati.
c. Peserta didik dibagi 4 kelompok secara heterogen, pembagian kelompok berbeda dari pertemuan sebelumnya.
d. Peserta didik dalam kelompok menyimak uraian materi dalam buku Bab VI bagian A poin 2 tentang perjuangan mempertahankan NKRI melalui diplomasi, dengan pembagian tugas kelompok yang berbeda.
1) Kelompok 1 membahas perundingan Linggarjati
2) Kelompok 2 membahas perjanjian Renville
3) Kelompok 3 membahas perundingan Roem-Royen
4) Kelompok 4 membahas KMB
Menanya


a. Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi permasalahan/pertanyaan berkaitan dengan materi perjuangan mempertahankan NKRI melalui jalur diplomasi.
b. Peserta didik dalam kelompok mencatat pertanyaan yang telah dirumuskan dalam selembar kertas berikut identitas kelompok.
c. Hasil rumusan pertanyaan dalam selembar kertas disilang/ditukar dengan kelompok lainnya, misalnya kelompok 1 kepada kelompok 2, kelompok 2  kepada kelompok 3, kelompok 3 kepada kelompok 4 dan kelompok 4 kepada kelompok 1.
Mengumpulkan Informasi


a. Peserta didik dalam kelompok bekerja sama untuk memecahkan permasalahan/pertanyaan yang telah dirumuskan oleh kelompok lainnya.
b. Peserta didik dalam kelompok mencari informasi dari buku siswa, buku referensi lainnya atau internet untuk melengkapi jawaban atas permasalahannya.
Mengasosiasikan


a. Peserta didik dalam kelompok menghubungkan antara pertanyaan dari kelompok lain dengan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.
b. Peserta didik dalam kelompok merumuskan hasil informasi dengan pertanyaan sebagai jawaban dalam pemecahan masalahnya dalam lembar kertas pertanyaan dari kelompok lain.
Mengkomunikasikan


a. Peserta didik dalam kelompok secara bergiliran menyampaikan pertanyaan tentang perjuangan mempertahankan NKRI melalui jalur diplomasi.
b. Peserta didik dalam kelompok secara bergiliran menjawab pertanyaan dari kelompok lainnya sesuai urutan nomor presentasi, dengan santun.
c. Peserta didik dalam kelompok berargumentasi menanggapi komentar dari kelompok lainnya.
d. Masing-masing kelompok menempelkan displai hasil kerja kelompoknya di dinding kelas.
Kegiatan Penutup (15”)
a. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya-jawab secara klasikal di bawah bimbingan guru.
b. Kegiatan refleksi dengan peserta didik atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
d. Peserta didik diberikan penugasan dengan mengerjakan Tugas Mandiri 6.1 dengan membuat karangan sebanyak 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) paragraph yang menceritakan riwayat perjuangan dan keteladanan dari para tokoh bangsa yang berjuang mempertahankan keutuhan NKRI pada awal kemerdekaan.
e. Peserta didik menyimak informasi guru tentang rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya tentang ancaman terhadap NKRI saat ini.

Pertemuan Ketiga
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  (15”)
a. Persiapan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa, guru mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Motivasi peserta didik dengan bimbingan guru menyanyikan lagu nasional atau daerah, permainan, yel-yel, atau bentuk lain.
c. Apersepsi melalui tanya-jawab berkaitan dengan tugas mandiri pada pertemuan sebelumnya, beberapa siswa menyampaikan hasil kerja mandirinya.
d. Peserta didik mengumpulkan tugas mandirinya yang sudah dikerjakan sebelum pembelajaran.
e. Peserta didik menyimak informasi guru tentang kompetensi dasar dan indicator pembelajaran yang akan dicapai.
f. Peserta didik dengan bimbingan guru bertanya-jawab tentang manfaat pembelajaran.
g. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
h. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti (90)
Mengamati

a. Pembagian kelompok secara heterogen terdiri dari 4-5 orang yang berbeda dengan pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya.
b. Peserta didik menyimak uraian materi yang terdapat pada buku siswa bagian B poin 1 tentang ancaman dari dalam negeri.
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru untuk melengkapi uraian materi bagian B poin 1.
d. Peserta didik dibiasakan disiplin dengan mencatat hal-hal penting dari penjelasan singkat guru tentang ancaman dari dalam negeri saat ini.
Menanya


a. Peserta didik dalam kelompok mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam wacana dikaitkan dengan kenyataan saat ini yang terjadi di lingkungan sekitar.
b. Peserta didik dalam kelompok mencatat daftar pertanyaan yang ingin diketahui tentang permasalahan, misalnya pertanyaan berikut.
1) Apa saja ancaman yang berasal dari dalam negeri saat ini?
2) Mengapa terjadi ancaman tersebut tersebut?
3) Bagaimana akibatnya dari ancaman itu?
4) Bagaimana solusinya untuk menyelesaikan masalah itu?
c. Kelompok yang merumuskan pertanyaan terbanyak diberi penghargaan dan motivasi.
d. Keterampilan peserta didik dalam menyusun pertanyaan secara perorangan dan kelompok diamati oleh guru.
Mengumpulkan Informasi


a. Peserta didik bekerja dalam kelompok mengumpulkan informasi untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan.
b. Peserta didik difasilitasi guru mencari informasi dari berbagai sumber belajar lain seperti buku penunjang atau internet.
c. Guru juga dapat menjadi narasumber atas pertanyaan peserta didik di kelompok.
Mengasosiasikan


a. Peserta didik dibimbing oleh guru mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti hubungan antara wacana dan jawaban atas permasalahan yang sudah dibahas.
b. Peserta didik secara kelompok mendeskripsikan secara tertulis tentang hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, dengan jawaban atas permasalahan yang dibahas.
Mengkomunikasikan
a. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan tertulis hasil telaah tentang ancaman dari dalam negeri saat ini.
b. Peserta didik menyusun laporan hasil kerja kelompok dengan lengkap, kemudian dikumpulkan.
c. Dengan dibimbing guru peserta didik dalam kelompok melaksanakan kuis sebagai hasil pembahasan dari kerja kelompok sesuai dengan pokok-pokok materi yang telah dibahas.
d. Peserta didik dalam kelompok menyimak butir-butir pertanyaan yang dilontarkan guru secara klasikal.
e. Peserta didik yang mengetahui jawabannya mengangkat tangan, setelah dipersilahkan guru baru menjawabnya.
f. Pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan guru secara klasikal dilakukan sampai materi terbahas secara menyeluruh.
g. Peserta didik yang menjawab pertanyaan dicatat dan diberi nilai, kemudian diakumulasikan dengan skor kelompok. Kelompok mana yang memperoleh skor tertinggi dengan jumlah peserta didik terbanyak yang menjawab pertanyaannya dengan benar.
h. Klarifikasi dan pembenaran dari guru tentang kuis yang telah dilaksanakan.
Kegiatan Penutup (15”)
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya-jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan. Guru meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
1) Apa sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan?
2) Apa manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan?
3) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
4) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil laporan kelompok.
d. Tes lisan dapat dilaksanakan pada saat kuis.
e. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya yakni membahas ancaman dari luar negeri.

Pertemuan keempat
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  (15”)
a. Mempersiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa, guru mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu nasional atau daerah, permainan, yel-yel, atau bentuk lain.
c. Melakukan apersepsi melalui tanya-jawab mengenai materi ancaman dari dalam negeri dan luar negeri.
d. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
e. Guru membimbing peserta didik melalui tanya-jawab tentang manfaat pembelajaran.
f. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti (90)
Mengamati

a. Peserta didik mengamati Gambar 6.8 atau guru dapat mempersiapkan gambar dan atau video tentang ancaman terhadap NKRI yang datang dari luar.
b. Guru dapat menambahkan penjelasan tentang gambar tersebut dengan informasi awal tentang ancaman terhadap NKRI tersebut.
c. Peserta didik mengamati wacana pada kegiatan Tugas Mandiri 6.2.
Menanya


a. Dengan bimbingan guru, peserta didik mengidentifikasi dan merumuskan pertanyaan berkaitan dengan terjadinya ancaman terhadap NKRI.
b. Tiap peserta didik diberi nilai sesuai banyaknya pertanyaan yang dibuat.
c. Peserta didik dengan pertanyaan lebih banyak mendapat nilai lebih besar.
Mengumpulkan Informasi

a. Dengan bimbingan guru, peserta didik mencari informasi untuk menjawab pertanyaan yang sudah disusun dan mengerjakan Tugas Mandiri 6.2.
b. Peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber dengan difasilitasi oleh guru.
c. Guru juga dapat menjadi narasumber atas pertanyaan peserta didik di kelompok.
Mengasosiasikan

a. Peserta didik mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya dengan bahasan materi ancaman dari luar.
b. Peserta didik menyimpulkan berbagai ancaman terhadap NKRI.
Mengkomunikasikan
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang ancaman dari luar NKRI.
b. Dengan bimbingan guru, setiap peserta didik menyajikan hasil telaah di depan kelas secara bergantian, peserta didik lain dipersilahkan untuk mengomentari presentasi temannya.
c. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk kegiatan mengomunikasikan bervariasi dengan pertemuan sebelumnya agar peserta didik tidak bosan.
Kegiatan Penutup (15”)
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya-jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan materi ancaman dari luar terhadap NKRI.
c. Guru meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
1) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari ancaman dari luar terhadap NKRI?
2) Apa sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan?
3) Apa manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan?
d. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil laporan individu.
e. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk mempelajari buku PPKn Kelas IX Bab 6 bagian C tentang semangat kebangsaan dalam mempertahankan dan mengisi.

Pertemuan kelima
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  (15”)
a. Mempersiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa, guru mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu nasional atau daerah, permainan, yel-yel, atau bentuk lain.
c. Melakukan apersepsi melalui tanya-jawab mengenai materi ancaman dari dalam negeri dan luar negeri.
d. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e. Guru membimbing peserta didik melalui tanya-jawab tentang manfaat pembelajaran.
f. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti (90)
Mengamati

a. Kelas dibentuk menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah anggota tiap kelompok 3 – 5 orang.
b. Peserta didik membaca materi Bab 6 bagian C poin 1 dengan bimbingan dan fasilitasi guru.
Menanya
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik secara kelompok mengidentifikasi dan merumuskan pertanyaan berkaitan dengan semangat kebangsaan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan NKRI.
b. Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan dan kelompok dalam menyusun pertanyaan.
Mengumpulkan Informasi
a. Peserta didik secara kelompok mencari informasi untuk menjawab pertanyaan yang sudah disusun dan mengerjakan Tugas Kelompok 6.2.
b. Guru memfasilitasi peserta didik dengan sumber belajar lain seperti buku penunjang atau internet.
c. Guru juga dapat menjadi narasumber atas pertanyaan peserta didik di kelompok.
Mengasosiasikan
a. Peserta didik mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya dengan bahasan materi nasionalisme dan patriotisme.
b. Peserta didik menyimpulkan makna nasionalisme dan patriotisme.
c. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan makna nasionalisme dan patriotisme.
Mengkomunikasikan
a. Guru membimbing peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang makna nasionalisme dan patriotisme. Laporan dapat berupa displai, bahan tayang, maupun dalam selembar kertas.
a. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelompoknya masing-masing terhadap kelompok tamu yang berkunjung. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk kegiatan mengomunikasikan bervariasi dengan pertemuan sebelumnya agar peserta didik tidak bosan.
b. Setelah semua kelompok saling berkunjung, kelompok tamu kembali ke kelompok asalnya masing-masing.
c. Secara bergiliran setiap kelompok menyampaikan pertanyaan dari kelompok tamu berikut pembahasannya.
d. Hasil kerja kelompok berupa displai atau tayangan portofolio ditempelkan di dinding kelas.
Kegiatan Penutup (15”)
a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya-jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan makna nasionalisme dan patriotisme. Guru meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
1) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari nasionalisme dan patriotisme?
2) Apa sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan
3) Apa manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan?
c. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil laporan kelompok.
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya untuk melakukan Proyek Kewarganegaraan dan membuat laporan makalah sesuai dengan Proyek Kewarganegaraan di buku siswa dengan langkah-langkah berikut.
1)  Mengamati berbagai peristiwa tentang perwujudan upaya mempertahankan NKRI di berbagai lingkungan.
2) Memilih salah satu tema untuk menjadi tema kajian kelompok.
3)  Mengumpulkan berbagai berita atau peristiwa yang terjadi yang sesuai tema kelompok. Berita dapat juga diperoleh dari berbagai media cetak, radio, dan televisi.
4)  Menyusun pertanyaan tentang tema yang dipilih sesuai materi pembejaran, seperti apa, mengapa, bagaimana, kapan, dan di mana peristiwa tersebut terjadi. Apa akibat dari peristiwa tersebut. Kembangkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis.
5) Mencari informasi melalui pengamatan, wawancara atau membaca berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang disusun.
6) Mendiskusikan dengan kelompok hubungan berbagai informasi yang kalian peroleh, seperti persamaan dan perbedaan faktor penyebab, akibat yang ditimbulkan.
7)   Membuat kesimpulan tentang tema kelompok.
8)  Menyusun hasil pengamatan dan hasil telaah dalam bentuk laporan tertulis dan/atau displai tayangan portofolio, bahan tayangan dapat menggunakan barang-barang bekas sesuai dengan kondisi sekolah.

Pertemuan keenam
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  (15”)
a. Peserta didik mempersiapkan secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Motivasi pada peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional, permainan, yel-yel, atau bentuk motivasi yang lain.
c. Apersepsi melalui tanya-jawab mengenai tugas kelompok tentang laporan telaah perilaku nasionalis dan patriotik.
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang kompetensi dasar dan indicator pembelajaran yang akan dicapai.
e. Peserta didik dengan bimbingan guru bertanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
f. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
g. Peserta didik menyimak informasi guru tentang teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan dilakukan
Kegiatan Inti (90)
Mengamati

a. Peserta didik duduk secara berkelompok, masing-masing kelompok mengamati hasil telaah laporan kerja kelompok berupa displai atau tayangan portofolio tentang topik yang dibahas.
b. Setiap kelompok menganalisis kekurangan dan kelebihan dari hasil telaah laporan kerja kelompok berupa displai atau tayangan portofolio tentang topic yang dibahas.
c. Peserta didik dalam setiap kelompok dibagi dua, satu kelompok kecil untuk berkunjung ke kelompok lainnya (sebagai tamu), dan satu kelompok kecil lainnya tetap duduk di kelompoknya (sebagai tuan rumah).
d. Perwakilan peserta didik dalam kelompok yang bertugas sebagai tamu mengunjungi kelompok lainnya secara bergiliran, dan mengamati hasil laporan telaah kerja kelompok yang dikunjungi.
Menanya
a. Perwakilan peserta didik kelompok tamu merumuskan pertanyaan untuk diajukan kepada kelompok tuan rumah yang berkaitan dengan laporan hasil telaah.
b. Perwakilan peserta didik kelompok tamu menyampaikan pertanyaan untuk diajukan kepada kelompok tuan rumah yang berkaitan dengan laporan hasil telaah.
c. Peserta didik dari kelompok tuan rumah mencatat hal-hal penting yang ditanyakan kelompok lainnya.
Mengumpulkan Informasi
a. Peserta didik kelompok tuan rumah mencari informasi dari laporan telaahnya untuk menjawab pertanyaan dari kelompok lain, atau bahan-bahan dari berbagai sumber tentang laporan telaahnya dengan gotong royong.
Mengasosiasikan
a. Peserta didik kelompok tuan rumah menghubungkan antara pertanyaan dari kelompok tamu dengan jawaban yang diperoleh dari hasil kerja kelompok laporan telaah.
b. Peserta didik kelompok tuan rumah menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok tamu.
Mengkomunikasikan
a. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelompoknya masing-masing terhadap kelompok tamu yang berkunjung. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk kegiatan mengomunikasikan bervariasi dengan pertemuan sebelumnya agar peserta didik tidak bosan.
b. Setelah semua kelompok saling berkunjung, kelompok tamu kembali ke kelompok asalnya masing-masing.
c. Secara bergiliran setiap kelompok menyampaikan pertanyaan dari kelompok tamu berikut pembahasannya.
d. Hasil kerja kelompok berupa displai atau tayangan portofolio ditempelkan di dinding kelas.
Kegiatan Penutup (15”)
a. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya-jawab secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan. Guru meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
1) Apa sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan?
2) Apa manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan?
3) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
4) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil laporan kelompok.

I.     Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan  Pengayaan
1.         Sikap spiritual
No.
Teknik
Bentuk Intrumen
Contoh Butir Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1
Observasi
Jurnal
Lihat kisi-kisi
Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)
KISI-KISI PERKEMBANGAN SIKAP SPIRITUAL
No
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Teknik Penilaian
1
Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan pergaulan antarbangsa.
Keutuhan NKRI
Siswa menujukkan perilaku beriman dalam memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Menunjukkan perilaku  bersyukur dalam memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Observasi (Jurnal)

Format Observasi Jurnal Perkembangan Sikap Spritual
Nama Sekolah            :    SMP …………………
Kelas/Semester           :    VII/Semester II
Tahun pelajaran          :    2017/2018
N O.
Waktu
Nama Peserta didik
Catatan Perilaku
Butir sikap
Tindak lanjut
1





2





3





Dst.






1.    Sikap sosial
No.
Teknik
Bentuk Intrumen
Contoh Butir Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1
Observasi
Jurnal
Lihat kisi-kisi
Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)

KISI-KISI PERKEMBANGAN SIKAP SOSIAL
No
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Teknik Penilaian
1
Menghayati semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam Mengisi dan mempertahankan NKRI
Keutuhan NegaraKesatuan RI
Peserta didik Berperilaku disiplin, santun, percaya diri dan sikap jujur dalam memahami kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Observasi

Format Observasi Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah          :      SMP ……………………………..
Kelas/Semester         :      VII/Semester II
Tahun pelajaran        :      2017/2018
N O.
Waktu
Nama Peserta didik
Catatan Perilaku
Butir sikap
Tindak lanjut
1





2





3






3.  Pengetahuan
Penilaian Aspek Pengetahuan  dilakukan
No.
Teknik
Bentuk Intrumen
Contoh Butir Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1
Tertulis
Pertanyaan berbentuk uraian obyektif
Lihat kisi-kisi
Setelah pembelajaran Usai
Penilaian pencapaian pembelajaran (assessment of learning)
2
Lesan
Pertanyaan lesan dengan jawaban terbuka
Lihat kisi-kisi
Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning)
3
Penugasan
Pemberian tugas mengerjakan Uji Kompetensi

Setelah pembelajaran Usai
Penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan sebagai pembelajaran (assessment as learning)

KISI-KISI TES TERTULIS
No.
Kompetensi dasar
Materi
Indikator Soal
Bentuk soal
No. Soal
1
Memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Perjuangan mempertahankan NKRI





Siswa dapat menjelaskan awal terjadinya pertempuran di Surabaya tanggal 10 Nopember 1945
Uraian
1
Siswa dapat menjelaskan pengertian perang gerilya
Uraian
2
Siswa dapat Jalur diplomasi untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Uraian
3
Siswa dapat menjelaskan alas an Belanda ingin menguasai Indonesia kembali

4
Ancaman terhadap NKRI saat ini

Siswa dapat menjelaskan ancaman dalam negeri
Uraian
5
Siswa dapat memberikan contoh ancaman terhadap sosial budaya.
Uraian
6
Semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan NKRI
Siswa dapat menjelaskan makna nasionalisme
Uraian
7
Siswa dapat menjelaskan makna patriotisme
Uraian
8
Siswa dapat memberikan contoh perilaku yang menampilkan nilai-nilai patriotism dalam lingkungan sekolah
Uraian
9
Siswa dapat
Uraian


SOAL TES TERTULIS
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.    Jelaskan awal terjadinya pertempuran di Surabaya tanggal 10 Nopember 1945!
2.    Jelaskan pengertian perang gerilya!
3.    Sebutkan 3 (tiga) contoh Jalur diplomasi untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia!
4.    Mengapa Indonesia melakukan perlawanan terhadap Belanda yang ingin kembali menguasai menjajah Indonesia?
5.    Jelaskan pengertian ancaman dalam negeri!
6.    Sebutkan 4 (empat) conto ancaman terhadap sosial budaya yang dapat menhancurkan moral dan budaya bangsa Idonesia!
7.    Jelaskan makna Nasionalisme!
8.    Jelaskan makna Patriotisme!
9.    Berikan 3 (tiga) contoh perilaku yang menampilkan nilai-nilai patriotisme dalam lingkungan sekolah!
10.  Sebutkan 3 (tiga) contoh perilaku yang menggambarkan nilai-nilai patriotisme dalam bidang sosial budaya!

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN :
No
Kunci Jawaban
Skor
1
Terjadinya pertempuran di Surabaya diawali kedatangan atau mendaratnya Brigade 29 dari Divisi India ke-23 di bawah pinpinan Brigadir Mallaby pada tanggal 25 Oktober 1945
1:  jika hanya mencoba menjawab saja
2:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
3:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan  baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
2
perang gerilya, yaitu perang dengan berpindah-pindah tempat.
 1:  jika hanya mencoba menjawab saja
2:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
3:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan  baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
3
3 (tiga) contoh jalur diplomasi untuk mempertahankan NKRI :
a) Perjajian Linggarjati
b) Perjanjian Renville
c) Perjanjian Roem Royen
d) KMB
1:  jika hanya mencoba menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban benar
2:  hanya menyebutkan dua jawaban benar
3:  hanya menyebutkan tiga jawaban benar
4
Karena Bangsa Indonesia tidak ingin Belanda merampas kemerdekaan Indonesia kembali.
1:  jika hanya mencoba menjawab saja
2:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
3:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan  baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
5
Ancaman dari luar negeri ; ancaman yang berasal dari luar negeri yang dapat memecah belah persatuan bangsa.

1:  jika hanya mencoba menjawab saja
2:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
3:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan  baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
6
4 (empat) conto ancaman terhadap sosial budaya, yaitu :
desinformasi,
propaganda,
peredaran narkoba,
film-film porno atau
berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia, terutama generasi muda
1:  hanya mencoba menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban benar
2:  hanya menyebutkan dua jawaban benar 
3:  hanya menyebutkan tiga jawaban benar
4.  Menyebutkan 4 jawaban benar.
7
Nasionalisme merupakan sikap Cinta  kepada bangsa dan negara dalam bentuk mengembangkan  kesamaan di antara suku-suku bangsa penghuni Nusantara dan mengembangkan sikap toleransi
1:  jika hanya mencoba menjawab saja
2:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
3:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan  baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
8
Patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan segala- galanya untuk kejayaan tanah air, bangsa dan negara
1:  jika hanya mencoba menjawab saja
2:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
3:  jawaban yang terkait dengan pertanyaan  baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
9
3 (tiga) contoh perilaku yang menampilkan nilai-nilai patriotisme dalam lingkungan sekolah :
a) melaksanakan upacara di lingkungan sekolah secara khidmat;
b)  menghayati dan memahami makna lagu-lagu perjuangan;
c) mengaitkan setiap materi pembelajaran dengan nilai-nilai kepahlawanan.
1:  hanya mencoba menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban benar
2:  hanya menyebutkan dua jawaban benar 
3:  hanya menyebutkan tiga jawaban benar

10
3 (tiga) contoh perilaku yang menggambarkan nilai-nilai patriotisme dalam bidang sosial budaya :
•    Menjaga kelestarian budaya daerah.
•    Membantu dan menolong orang yang terkena musibah.
•    Meningkatkan pelayanan umum yang adil dan merata.
•    Menjaga kebersihan dan keindahan sarana-sarana umum, dll.
1:  hanya mencoba menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban benar
2:  hanya menyebutkan dua jawaban benar 
3:  hanya menyebutkan tiga jawaban benar


Jumlah maksimal
38
Nilai =                                                               100


Kisi-kisi penilaian tes lesan untuk aspek pengetahuan
No.
Kompetensi dasar
Materi
Indikator Soal
1



Memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Keutuhan Negara Republik Indonesia
Pertanyaan tes lesan diberikan pada saat pembelajaran berlangsung dengan jawaban terbuka  tentang semangat kebangkitan nasional tahun 1908

PEDOMAN PENILAIAN TES LESAN
No.
Pedoman penilaian
Skor
1
jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
92 - 100
2
jawaban yang terkait dengan pertanyaan  baik
82 - 91
3
jawaban yang terkait dengan pertanyaan cukup sesuai
71 - 81
4
jika hanya mencoba menjawab saja
< 71

a.       Kisi-kisi penilaian penugasan untuk aspek pengetahuan
No.
Kompetensi dasar
Materi
Indikator Soal
1



Memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Keutuhan Negara Republik Indonesia
-        Peserta didik mengerjakan UK bab 6
-        Buatlah laporan hasil catatan kalian tersebut.

PEDOMAN PENILAIAN PENUGASAN
No.
Pedoman penilaian
Skor
1
2
3
4
1
Kelengkapan komponen, (judul, kesimpulan)




2
Penyajian data (kesesuaian materi, kerapian)




3
Menyerahkan laporan  :
Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan






4.    Ketrampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang keutuhan negara Kesatuan RI.








Instrumen Penilaian Ketrampilan
No.
Teknik
Bentuk Intrumen
Contoh Butir Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1
Proyek
Lembar Penilaian Penyajian dan Laporan Hasil Telaah
Lihat kisi-kisi
Saat pembelajaran berlangsung (Presentasi)
Penilaian untuk, sebagai, dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment for, as, and of learning)
                                                             
Kisi-kisi Penilaian Ketrampilan proyek

No
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Teknik Penilaian
1
Menyaji hasil telaah dinamika penguatan komitmen mempertahankan NKRI Dalam konteks kesejarahan
mempertahankan NKRI Dalam konteks kesejarahan
Siswa mendiskusikan dalam kelompok :
mempertahankan NKRI Dalam konteks kesejarahan
Siswa menyajikan laporan hasil diskusi didepan kelas.
Praktik

Format Penilaian Ketrampilan Proyek
NO
Nama Peserta Didik/Kelompok
Penyajian
Laporan
Menanya/menjawab
Argumentasi
Bahan tayang/display
Isi laporan
Penggunaan bahasa
Estetika
1







2







3







Dst.








Pedoman Penskoran (Rubrik)
NO
Aspek
Penskoran
A
Penyajian
1
Menanya/menjawab
Skor 4, apabila selalu menjawab/menanya
Skor 3, apabila sering menjawab/menanya
Skor 2, apabila kadang-kadang menjawab/menanya
Skor 1, apabila tidak pernah menjawab/menanya
2
Argumentasi
Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, tetapi tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas
3
Bahan tayang/display
Skor 4, apabila sistematis, kreatif, menarik
Skor 3, apabila sistematis, kreatif, tidak menarik
Skor 2, apabila sistematis, tidak kreatif, tidak menarik
Skor 1, apabila tidak sistematis, tidak kreatif, tidak menarik
B
Laporan
4
Isi laporan
Skor 4, apabila isi laporan benar, rasional, dan sistematika lengkap
Skor 3, apabila isi laporan benar, rasional, dan sistematika tidak lengkap
Skor 2, apabila isi laporan benar, tidak rasional, dan sistematika tidak lengkap
Skor 1, apabila isi laporan tidak benar, tidak rasional, dan sistematika tidak lengkap
5
Penggunaan bahasa
Skor 4, apabila menggunakan bahasa dan penulisan sesuai EYD, serta mudah dipahami
Skor 3, apabila menggunakan bahasa dan penulisan sesuai EYD, namun tidak mudah dipahami
Skor 2, apabila menggunakan bahasa seuai EYD, namun penulisan tidak sesuai EYD dan tidak mudah dipahami
Skor 1, apabila menggunakan bahasa dan penulisan tidak sesuai EYD dan tidak mudah dipahami
6
Estetika
Skor 4, apabila kreatif, rapi, dan menarik
Skor 3, apabila kreatif, rapi, dan kurang menarik
Skor 2, apabila kreatif, kurang rapi, dan kurang menarik
Skor 1, apabila kurang kreatif, kurang rapi, dan kurang menarik

J.    PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
·         PEMBELAJARAN REMIDIAL
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu memahami materi ketuhan Negara Kesatuan RI. Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas dibawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan dengan :
(1)   Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas,
(2)   Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
(3)   Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.

·      PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Kegiatanpem belajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan secara pribadi sudah mampu memahami Keutuhan Negara Kesatuan RI. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antara lain sebagai berikut.
1.    Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
2.  Pesertadidik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.



Mengetahui
Kepala SMP Negeri 2 Pucuk



NURHADI, S.Pd.,M.E.
NIP. 19660706  198803 1 020
Lamongan , ….  Januari 2018
Guru Mata Pelajaran,



ASTO, S.Pd
NIP. 19650804 200003 1 005


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3.4 (Pertemuan 1 Moda Luring) Nama Sekolah : SMP NEGERI ……....