RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BAB IV
Nama
Sekolah : SMP Negeri
2 Pucuk
Mata
Pelajaran : PPKn
Kelas/Semester
: VII / Genap
Materi Pokok : Keberagaman Suku, Agama, Rasa dan antar Golongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Alokasi waktu :
5 x pertemuan ( 5 x 120 menit )
A. Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai
dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan procedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba,mengolah, menyaji, dan menalar
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat ) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
yang sama dalam sudut
pandang/teori
B .Kompetensi Dasar dan
Indikator Pencapaian Kompetensi.
NO
|
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR
|
1.
|
1.4 Menghormati
keberagaman norma-norma, suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika sebagai sesama ciptaan Tuhan.
|
1.4.1 Menunjukkan perilaku beriman atas
keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
1.4.2 Menunjukkan perilaku
bersyukur atas keberagaman
norma, suku, gama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
2.
|
2.4 Menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan antar golongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
|
2.4.1
Memiliki perilaku disiplin atas keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2.4.2 Memiliki sikap peduli
tidak membedakan teman yang berbeda suku, agama, dan ras.
|
3.
|
3.4 Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
3.4.1
Mendeskripsikan keberagaman
masyarakat Indonesia.
3.4.2
Menganalisis faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
3.4.3 Mendeskripsikan keberagaman
suku dalam masyarakat Indonesia.
3.4.4
Mendeskripsikan keberagaman ras
dalam masyarakat Indonesia.
3.4.5 Menganalisis keberadaan
antargolongan dalam masyarakat Indonesia.
3.4.6 Mendeskripsikan
makna Bhinneka Tunggal Ika.
3.4.7 Menunjukkan arti
penting keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
4.
|
4.4 Mendemonstrasikan hasil identifikasi suku, agama,
ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
4.4.1 Menyusun
laporan hasil telaah keberagaman
suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.4.2 Menyajikan
laporan hasil telaah keberagaman
suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Setelah mengikuti serangkaian
kegiatan pembelajaran pertemuan
pertama sampai dengan pertemuan kelima peserta didik dapat :
1.
Kopetensi
Sikap Spiritual
1.4.1.1. Menunjukkan
perilaku beriman atas keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia dengan
bangga
1.4.2.1. Menunjukkan perilaku bersyukur
atas keberagaman, suku, agama,
ras, yang ada dalam
masyarakat Indonesia
2.
Kopetensi
sikap sosial
2.4.2.1. Menunjukkan
perilaku disiplin atas keberagaman norma, suku,
agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2.4.2.2. Menunjukkan perilaku
peduli keberagaman suku, agama, ras,
dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.
Kopetensi
Pengetahuan dan Ketrampilan
Pertemuan ke 1
Setelah mengikuti proses pembelajaran,
peserta didik mampu :
3.4.1.1 Mendeskripsikan Pengertian
keberagaman dengan bertanggung jawab.
3.4.1.2 Mendeskripsikan keberagaman masyarakat
Indonesia dengan bertanggung
jawab
3.4.2.1 Menganalisis faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia dengan bersungguh-sungguh
4.4.1.1 Menyusun laporan hasil telaah
faktor keberagaman masyarakat Indonesia secara
benar
Pertemuan ke 2
Setelah mengikuti proses pembelajaran,
peserta didik mampu :
3.4.3.1 Mendeskripsikan keberagaman suku dalam
masyarakat Indonesia dengan bertanggung jawab.
3.4.3.2 Mendeskripsikan Ciri - ciri suku bangsa di Indonesia dengan penuh tanggung jawab
3.4.3.3 Mengidentifikasi Persamaan dan perbedaan suku bangsa dengan tanggung jawab
3.4.3.3 Mendeskripsikan keberagaman
agama dalam masyarakat Indonesia
dengan bertanggung
jawab
3.4.3.4 Mendeskripsikan keberagaman
ras dalam masyarakat Indonesia dengan bersungguh-sungguh
3.4.3.5 Mendeskripsikan keberagaman Antargolongan dalam
masyarakat Indonesia dengan benar.
3.4.4.1 Mengidentifikasi tantangan bagi keberagaman di
Indonesia dengan bersungguh-sungguh
3.4.4.2 Mengidentifikasi Cara
Mengatasi Konflik yang ditimbulkan oleh keberagaman di Indonesia dengan bersungguh-sungguh
4.4.1.2. Menyusun laporan hasil telaah
keberagaman suku, agama,
ras, Antargolongan dan gender
dalam masyarakat Indonesia dengan bertanggungjawab
Pertemuan ke 3
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta
didik mampu :
3.4.5.1. Menganalisis keberadaan antargolongan
dalam masyarakat Indonesia dengan bersunguh-sungguh.
3.4.5.2. Membedakan
macam-macam antar golongan kehidupan orang
kelas tinggi ,sedang dan rendah yang ada di dalam masyarakat dengan benar
3.4.6.1. Mendeskripsikan Pengertian Bhinneka
Tunggal Ika dalam Buku Sutasoma
dengan benar
3.4.6.2. Mendeskripsikan Pengertian Bhinneka
Tunggal Ika dalam lambang negara Garuda Pancasila dengan benar
3.4.6.3 Mendeskripsikan makna
semboyan Bhinneka Tunggal Ika dengan benar
3.4.6.4. Menganalisis arti penting keberagaman dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika dengan sunguh-sunguh
4.4.2 .1 Menyajikan laporan hasil telaah keberagaman suku, agama, ras, dan antar
- golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dengan tangungjawab
Pertemuan ke 4
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
3.4.7.1 Menunjukkan prilaku
toleran dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika dengan benar
3.4.7.2 Menunjukkan Perilaku
Toleran dalam Kehidupan Beragama dengan santun
3.4.7.3.
Menunjukkan Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Suku
dan Ras di Indonesia dengan benar
3.4.7.4 Menunjukkan Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Sosial Budaya dengan benar
Pertemuan ke 5
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
3.4.8.1 Menyajikan Makna dari budaya daerah dalam pentas budaya Indonesia dengan benar
3.4.8.2 Menyajikan Manfaat budaya
daerah. untuk memberikan penilaian
dan apresiasi atas penampilan kelompok lain dengan bertanggungjawab
D. Materi Pembelajaran.
a. Materi reguler
Pertemuan ke-1
Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
1). Pengertian Keberagaman
Keragaman
adalah perihal beragam-ragam, berjenis-jenis; perihal ragam; perihal jenis;
Beragam
adalah banyak ragamnya; bermacam-macam; berwarna-warni, setiap orang mempunyai
pendapat dan kegemaran masing-masing;
Keberagaman Masyarakat
adalah Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang
terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang
Keberagaman
adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam
berbagai bidang
2). Keberagaman
Masyarakat Indonesia
Macam keberagaman
yang ada dalam masyarakat Indonesia yaitu
1. suku bangsa,
2. ras,
3. agama,
4. keyakinan,
5. ideologi politik,
6. sosial-budaya,
7. ekonomi, dan
8. jenis kelamin.
Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan
keindahan bangsa.
Upaya
untuk meningkatkan kerukunan antar suku, pemeluk agama, dan kelompok-kelompok sosial
lainnya dapat dilakukan melalui :
-
Dialog,
-
kerja sama dengan
-
prinsip kebersamaan,
-
kesetaraan,
-
toleransi, dan
-
saling menghormati.
3). Faktor Penyebab
Keberagaman Masyarakat Indonesia
Negara Indonesia terdiri atas 34 provinsi dengan ribuan pulau yang
ada
di dalamnya. Luas
wilayah negara berpengaruh terhadap banyaknya keberagaman yang dimiliki bangsa
Indonesia. Menurut penelitian Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan
tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Antarsuku bangsa di
Indonesia memiliki berbagai perbedaan dan itulah yang membentuk keanekaragaman
di Indonesia.
Kebaragaman masyarakat Indonesia dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat. Hal
ini juga dipengaruhi oleh:
- faktor alam,
- diri sendiri, dan
- masyarakat .
Latar belakang yang menyebabkan bangsa
Indonesia yang beragam
a. banyaknya
suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia
b. setiap
suku bangsa memiliki latar belakang sejarah yang berbeda
c. setiap
suku bangsa terikat dan dipengaruhi oleh wilayah yang ditinggalinya
d. setiap suku bangsa memiliki kekayaan budaya yang berbeda-beda
Secara umum keberagaman dalam masyarakat Indonesia disebabkan oleh
hal-hal sbb :
1. Letak strategis wilayah Indonesia
Letak
geogarfi Indonesia yaitu di antara dua Samudera Pasific dan Samudera Indonesia,
serta dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur
perdagangan internasional. Lalu lintas perdangangan tidak hanya membawa
komoditas dagang, namun juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya
Indonesia. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di
Indonesia mengakibatkan perbedaan ras. Juga agama dan kepercayaan mereka.
2. Kondisi negara kepulauan
Negara Indonesia terdiri beribu-ribu pulau yang secara fisik
terpisah-pisah. Keadaan ini menghambat hubungan antarmasyarakat dari pulau yang
berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka
masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal
ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, peran laki-laki dan
perempuan, dan kepercayaan atau agama.
3. Perbedaan kondisi alam
Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur,
padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, laut mengakibatkan perbedaan
masyarakat. Juga kondisi kekayaan alam, tanaman yang dapat tumbuh, hewan yang
hidup di sekitarnya. Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat
pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok,
pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan.
4. Keadaan transportasi dan komunikasi
Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga mempengaruhi perbedaan
masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan
dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam yang sulit. Sebaliknya
sarana yang terbatas juga memjadi penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru baik yang datang dari dalam
maupun luar masyarakat membawa pengaruh terhadap perbedaan masyarakat
Indonesia. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain,
seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat yang tetap
bertahan pada budaya sendiri, tidak mau menerima budaya luar.
Pertemuan ke-2
Thn 2010 di Indonesia : jumlah suku 1.128 –
skrg 1.130,terdapat di berbagai pulau
a. Sumatra :
suku Aceh,Gayo
Alas,Batak,Minangkabau,Melayu
b. Jawa : suku Jawa ,Sunda, Baduy, Samin
c. Kalimantan
: suku
Dayak
d. Sulawesi : suku Bugis,Manado,Gorontalo dan Makassar
e. Maluku :
suku Ambon,Sangir Talaud,Ternate
f. Nusa
Teng :
suku Lombok,Bima dan Timor ,dan (suku
Bali)
g. Papua
: suku Asmat dan Dani
Kehidupan social
budaya masyarakat yg berbeda dipengaruhi factor :
a. Pegunungan :
kehidupannya banyak pertanian
b. Pesisir Pantai : mata pencaharian nelayan
c. Seni sebagai hasil kebudayaan : bentuk tarian
dan nyanyian
d. Hasil Karya
: masakan kuliner dan olahan
1. Keberagaman suku
dalam masyarakat Indonesia
Suku
bangsa sering juga disebut etnik. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa berarti
sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan
identitas tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan
bahasa. Jadi, suku bangsa merupakan gabungan sosial yang dibedakan dari
golongan-golongan sosial karena mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum
berkaitan dengan asal usul dan tempat asal serta kebudayaan.
Ciri
pengelompokan pada suku bangsa
1.
Adanya komunikasi antara sesama mereka, yaitu bahasa atau
dialek yang memlihara keakraban dan kebersamaan diantara mereka.
2.
Adanya Pola sosial kebudayaan yang menumbuhkan prilaku
yang dinilai sebagai bagian dari kehidupan adat istiadat (termasuk cita –cita
dan ideologi) yang dihormati bersama.
3.
Adanya perasaan ketertarikan antara satu dengan yang
lainnya sebagai suatu kelompok, dan yang menimbulkan rasa kebersamaan diantara
mereka.
4.
Adanya kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok
asli, terutama dalam menghadapi kelompok lain pada berbagai kejadian sosial
kebudayaan.
5.
Adanya perasaan ketertarikan dalam kelompok karena
hubungan kekeranatan, genealogis dan ikatan kesadaran teritorial diantara
mereka.
2. Ciri - ciri suku bangsa di Indonesia
Ciri-ciri
mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan lainnya, antara lain:
- Tipe fisik, seperti warna kulit,
rambut, dan lain-lain.
-
Bahasa
yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan
lain-lain.
- kesenian daerah, dan misalnya
Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
-
Wilayah domisili
(tempat asal), Suku bangsa yang ada
di dunia tentu memiliki wilayah yang menjadi domisili masing-masing. adat istiadat, misalnya
pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
- sistem kekerabatan, misalnya
patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan matrilineal (sistem
keturunan menurut garis ibu).
-
Batasan
fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.
3. Persamaan dan perbedaan suku bangsa
Persamaan
suku bangsa
1.
Menggunakan bahasa
persatuan yang sama, yaitu bahasa Indonesia.
2.
Memiliki semangat
persatuan dan kesatuan yang sama, ialah semuanya merasa : satu bangsa, satu
bahasa persatuan, dan satu tanah air yaitu Indonesia. Tidak ada satupun suku
bangsa di Indonesia yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
3.
Memiliki
kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yaitu Pancasila.
4.
Memiliki dasar
kehidupan religius yang kuat sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing. Sehingga dalam kehidupannya sehari-hari selalu diwarnai oleh
pengamalan ajaran agam dan kepercayaannya masing-masing, lebih-lebih hari-hari
besar agama.
5.
Memiliki jiwa dan
semangat gotong-royong yang kuat, rasa solidaritas dan toleransi keagamaan yang
tinggi, sehingga mudah untuk mewujudkan kerukunan nasional dan kerukunan hidup
umat beragama.
6.
Memiliki latar
belakang sejarah perjuangan yang sama, yaitu masing-masing pernah dijajah dan
ditindas oleh bangsa asing (Eropa dan Jepang), sehingga mereka merasa senasib
dan sepenanggungan. kemudian berusaha bersama-sama membangun daerahnya
masing-masing untuk mencapai hidup bahagia.
Perbedaan kehidupan suku bangsa di Indonesia – Kehidupan masyarakat suku bangsa satu dengan lainnya memang terdapat perbedaan-perbedaan, antara lain meliputi :
Perbedaan kehidupan suku bangsa di Indonesia – Kehidupan masyarakat suku bangsa satu dengan lainnya memang terdapat perbedaan-perbedaan, antara lain meliputi :
Perbedaan suku
bangsa.
1.
Perbedaan bahasa
daerahnya. Ada bahasa Jawa, Sunda, Madura, Bali, Batak, Banjar, Makasar, Ambon,
Irian dan sebagainya.
2.
Perbedaan
adat-istiadat dalam perkawinan, upacara ritual, hukum adat.
Perbedaan kesenian daerah. Seni musik, seni tari, seni lukis, seni ukir, maupun seni pahat.
Perbedaan kesenian daerah. Seni musik, seni tari, seni lukis, seni ukir, maupun seni pahat.
3.
Perbedaan agama
dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Perbedaan tata susunan kekerabatan. Ada istilah matrilineal, patrilineal dan parental.
Perbedaan tata susunan kekerabatan. Ada istilah matrilineal, patrilineal dan parental.
4.
Perbedaan seni
bangunan rumah, peralatan kerja di sawah dan lain-lain.
5.
Perbedaan ciri
fisik. Setiap suku bangsa mempunyai ciri fisik yang berbeda-beda, misalnya saja
bangsa Indonesia berkulit kuning langsat atau sawo matang, sedangkan bangsa Afrika
mayoritas berkulit hitam.
Perbedaan-perbedaan tersebut di atas disebabkan
oleh beberapa faktor, antara lain :
1.
Keadaan dan letak
geografis yang tidak sama.
2.
Wilayah Indonesia
terdiri dari ribuan pulau
3.
Latar belakang
sejarah yang berbeda
4.
Lingkaran hukum
adat dan garis kekerabatan yang berlainan
4. Keberagaman agama dalam masyarakat Indonesia
Agama adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antar manusia dan
lingkungannya
Indonesia memiliki keragaman agama, karena
Kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia diperlukan oleh bangsa lain. Hal
inilah yang membuat para pedagang dari bangsa-bangsa lain banyak berdatangan. Selain
berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama.
Ajaran
agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal
kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.
Agama
mengajarkan kepada umatnya agar berbuat baik dan benar. Melakukan kebaikan dan menegakkan
kebenaran adalah perintah Tuhan yang wajib dilaksanakan. Kesadaran beragama merupakan
perwujudan keyakinan manusia
terhadap
keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.
Negara
menjamin warga negaranya untuk menganut dan mengamalkan ajaran agamanya
masing-masing. Jaminan negara terhadap warga negara untuk memeluk dan beribadah
diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat (2). Bunyi lengkap Pasal 29 ayat (2) adalah
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Bentuk
perilaku kehidupan dalam keberagaman agama di antaranya diwujudkan
dalam
bentuk:
a) menghormati
agama yang diyakini oleh orang lain;
b) tidak
memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama;
c) bersikap
toleran terhadap keyakinan dan ibadah yang dilaksanakan oleh yang memiliki
keyakinan dan agama yang berbeda;
d) melaksanakan
ajaran agama dengan baik; serta
e) tidak
memandang rendah dan tidak menyalahkan agama yang berbeda dan dianut oleh orang
lain.
6 Agama di Indonesia :
1. Agama
Islam
Nama Kitab Suci :
Al-Qur’an
Nama Pembawa :
Nabi Muhammad SAW
Permulaan :
Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat Ibadah :
Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari
Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj
Jumlah Penganut :
207.176.162 jiwa (87,18%)
Ajaran
agama Islam dibawa oleh pedagang
Gujarat dan Parsi sekitar abad ke-13.
2. Agama
Kristen Protestan
Nama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan :
Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari
Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 16.528.513 jiwa
(6,96%)
Ajaran agama Kristen dibawa oleh bangsa Eropa.
3. Agama
Katolik
Nama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan :
Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah,
Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 6.907,873 jiwa
(2,91%)
Ajaran agama Katolik dibawa oleh bangsa Eropa.
4. Agama
Hindu
Nama Kitab Suci :
Weda
Nama Pembawa :
–
Permulaan :
Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah :
Pura
Hari Besar Keagamaan :
Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari
Pagerwesi
Jumlah Penganut :
4.012.116 jiwa (1,69%)
Ajaran agama Hindu dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan
Indonesia.
5. Agama Buddha
Nama Kitab Suci :
Tri Pitaka
Nama Pembawa :
Siddharta Gautama
Permulaan :
Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah :
Vihara
Hari Besar Keagamaan :
Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina
Jumlah Penganut :
1.703.254 jiwa (0,72%)
Ajaran agama Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang
dengan Indonesia.
6. Agama Kong Hu Cu
Nama Kitab Suci : Si Shu Wu
Ching
Nama Pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan :
Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Li Tang /
Klenteng
Hari Besar Keagamaan : Tahun
Baru Imlek, Cap Go Meh
Jumlah Penganut : 117.091 jiwa
(0,05%)
Ajaran
agama Kong Hu Chu dibawa oleh pedagang dari Cina
5. Keberagaman ras
dalam masyarakat Indonesia
Istilah Ras berasal dari bahasa Inggris, race. Dalam
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan
Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik
dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia
lainnya karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit, warna
dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna
mata, dan ciri fisik yang lain.
Keberagaman ras diIndonesia disebabkan oleh kedatangan bangsa asing ke
wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, serta letak dan kondisi
geografis wilayah Indonesia.
Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain :
-
ras
Malayan- Mongoloid yang ada di Sumatra, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
-
ras Melanesoid yang
mendiami daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
-
ras Asiatic Mongoloid
seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di seluruh
Indonesia.
- ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah,
Australia, Eropa, dan Amerika.
Kondisi
masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan
konflik yang tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tetapi juga
merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, setiap warga
negara harus menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan
sehingga terwujud perdamaian. Hal itu sesuai dengan Sila kedua Pancasila,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bahwa bangsa Indonesia menjungjung tinggi
harkat dan martabat manusia tanpa membeda-bedakan ras
6. Keberagaman Antargolongan dalam masyarakat
Indonesia
Keberagaman
masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya. Struktur masyarakat
Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua ciri atau dua titik
pandang.
Pertama,
secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan kedaerahan.
Secara
vertikal, ditandai denganadanya lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup
tajam.
Dalam
sosiologi, adanya lapisan dalam masyarakat itu disebut ”Social Stratification”
atau biasa disebut dengan kelas sosial.
Sebagai
negara yang memiliki keberagaman, adanya penggolongan dalam kehidupan
masyarakat di Indonesia merupakan suatu kewajaran. Namun, keberadaan
golongan-golongan dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya konflik. Hal
ini dapat muncul apabila muncul perasaan etnosentrisme yang menganggap hanya kelompok atau golongannya saja yang paling baik
dan sempurna, sementera golongan lainnya dianggap banyak memiliki kekurangan.
Adanya keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa, dan pendorong tumbuhnya kesadaran setiap warga
negara akan pentingnya pergaulan demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
Meskipun
berbeda-beda golongan namun seluruh warga negara hidup dalam satu ikatan yang
kuat, tanah air Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan ciri
bangsa Indonesia harus selalu dilestarikan dan dijadikan dasar bagi persatuan
dan kesatuan bangsa.
7. Tantangan bagi keberagaman di Indonesia
"Tantangan bagi keberagaman bangsa Indonesia
yang harus dihadapi diantaranya :
-
melawan penjajah
atau pemberontak,
-
melawan kelompok
yang ingin mengubah ideologi negara,"
-
Jumlah penduduk yang
terus bertambah
-
Adanya budaya luar
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
-
Konflik politik dari
Pilkada
-
Dll.
Untuk menghadapi tantangan tersebut membutuhkan
kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi dinamika masyarakat, sehingga
diperlukan kesadaran dan komitmen bersama untuk saling menghormati kemajemukan
bangsa.
kebijakan harus selalu didasarkan pada prinsip
demokrasi yang berbasis kebinekaan. "Jangan pernah melupakan sejarah. Apalagi
berbagai konflik i
8. Cara Mengatasi Konflik yang ditimbulkan oleh
keberagaman di Indonesia
Konflik pasti akan terjadi dalam kehidupan kita,
konflik bisa terjadi antar individu, antar kelompok ataupun antar individu dengan
antar kelompok. Konflik yang terjadi tersebut pastinya harus kita selesaikan
atau kita tangani baik secara baik, seperti melalui perdamaian ataupun dengan
jalan yang kurang baik, seperti melalui kekerasan atau jalan lain.
Cara
mengatasi konflik dalam kelompok.
1.
Komunikasi
Komunikasi yang lancar antar anggota kelompok dapat menghindari kesalapahaman sehingga akan lebih mudah menyelesaikan masalah yang terjadi.
Komunikasi yang lancar antar anggota kelompok dapat menghindari kesalapahaman sehingga akan lebih mudah menyelesaikan masalah yang terjadi.
2. Bersikap Proaktif
Setiap
anggota kelompok harus ikut aktif dalam menyelesaikan masalah atau konflik yang
terjadi dalam kelompok secara proaktif.
3. Keterbukaan
Setiap anggota kelompok harus saling terbuka agar konflik yang terjadi tidak berlarut dan dapat diselesaikan dengan baik.
Setiap anggota kelompok harus saling terbuka agar konflik yang terjadi tidak berlarut dan dapat diselesaikan dengan baik.
4. Cari Tahu Akar Konflik
Setiap
anggota kelompok harus dapat mencari tahu akar atau sumber terjadinya konflik,
agar kelompok dapat mengatasi konflik yang terjadi.
5. Bersikap Fleksibel
Setiap
anggota kelompok harus bersikap fleksibel sehingga akan selalu ada jalan untuk
mengatasi konflik yang terjadi dalam kelompok.
6. Adil
Adil dalam kelompok berarti artinya setiap anggota menempatkan diri dengan netral, tidak memihak pada salah satu pihak yang berkonflik atau memperkeruh suasana.
Adil dalam kelompok berarti artinya setiap anggota menempatkan diri dengan netral, tidak memihak pada salah satu pihak yang berkonflik atau memperkeruh suasana.
7.
Bersekutu
Untuk mengatasi konflik yang terjadi kita harus memiliki sikap bersekutu sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Untuk mengatasi konflik yang terjadi kita harus memiliki sikap bersekutu sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
8. Toleransi.
Sikap
saling menghargai, menghormati serta memahami keberadaan, pendirian, serta
keyakinan pihak lain.
9. Konfersi.
Sikap
bersedia menerima keberadaan serta pendirian pihak lain
10. Kompromi.
Kedua
belah pihak bersepakat untuk saling mengalah, memberi dan menerima.
11. Konsiliasi.
Upaya yang
dilakukan guna mencapai kesepakatan bersama antara dua pihak melalui pihak
ketiga.
12. Mediasi.
Proses
perundingan yang dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga yang netral.
13. Arbritasi.
Kedua belah
pihak yang berkonflik memilih pihak ketiga sebagai upaya penyelesaian konflik.
14. Ajudikasi.
Konflik
diselesiakan melalui pengadilan.
15. Genjatan
senjata.
Penghentian
peperangan dalam jangka waktu tertentu sambil mencari jalan damai.
Bagi seorang pelajar perilaku dan semangat
kebangsaan dalam mempertahankan keragaman budaya bangsa di antaranya dapat
dilaksanakan dengan:
a) mengetahui keanekaragaman budaya yang
dimiliki bangsa Indonesia;
b) mempelajari dan menguasai salah satu seni
budaya sesuai dengan minat dan kesenangannya;
c) merasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri;
dan
d) menyaring budaya asing yang masuk ke dalam
bangsa Indonesia.
Pertemuan ke-3
1. Keberadaan
antargolongan dalam masyarakat Indonesia
a. Keberagaman
masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya. Menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua titik
pandang :
1.
secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan
sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan
kedaerahan.
2.
Secara vertikal, ditandai dengan
adanya lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
2. Macam-macam antar golongan kehidupan orang
kelas tinggi ,sedang dan rendah
yang ada di dalam masyarakat
Dalam sosiologi, adanya lapisan dalam masyarakat disebut ”Social Stratification” ( kelas social).
Adanya perbedaan kelas dalam lapisan
masyarakat menyebabkan terjadinya
penggolongan kelas-kelas secara bertingkat.
kelas tinggi :
keturunan raja,berdarah biru,orang kaya
dan orang kuat
kelas sedang : kehidupan
ekonomi yang sedang
kelas rendah : kehidupan
ekonomi yang miskin,lemah dan bodoh
·
adanya ketidakseimbangan dalam
pembagian hak dan kewajiban individu dan kelompok,yaitu terdapat :
Pengolongan manusia secara
bertingkat atas dan kedudukan atau
status sosial seperti kedudukan/jabatan di masyarakat, pendidikan, organisasi
kemasyarakatan, pembagian pekerjaan dan sebagainya sehingga menyebabkan perbedaan antara hak dan kewajiban
·
keberagaman masyarakat ditandai adanya segmentasi :
1. dalam bentuk kelompok
: memiliki kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
2. Kelompok-
kelompok tersebut berupa:
kesatuan-kesatuan sosial dan organisasi kemasyarakatan.
·
Keberadaan golongan dalam
masyarakat dapat menyebabkan terjadinya
konflik, yaitu muncul perasaan
etno- sentrisme yang menganggap hanya kelompok atau golongannya saja yang paling baik dan
sempurna, sementera golongan lainnya dianggap
banyak memiliki kekurangan.
ü
Keberagaman antargolongan tidak
boleh menyebabkan terjadinya perselisihan dan perpecahan di masyarakat.
ü
keberagaman antargolongan harus
menjadi pendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa,
ü
sebagai pendorong tumbuhnya
kesadaran setiap warga negara akan pentingnya pergaulan demi memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa misalnya golongan kelas tinggi membantu golongan
kelas rendah.
ü
ciri golongan tidak ditonjolkan demi
kepentingan nasional.
Meskipun berbeda-beda
golongan namun seluruh warga negara hidup dalam satu ikatan yang kuat, tanah
air Indonesia. Semboyan Bhinneka
Tunggal Ika, yang merupakan ciri bangsa Indonesia harus selalu dilestarikan dan dijadikan dasar bagi
persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Pengertian
Bhinneka Tunggal Ika dalam Buku Sutasoma
Semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika” berasal dari buku Sutasoma karangan Mpu Tantular
seorang pujangga di kerajaan Majapahit. Bhinneka Tunggal Ika mengandung arti
‘berbeda-berbeda, tetapi tetap satu jua’. Dalam buku Sutasoma lebih
lengkapnya tertulis Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa yang
berarti ‘walaupun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua adanya karena tidak ada
agama yang tujuannya berbeda’. Kondisi Bhinneka Tunggal Ika dalam masyarakat
Majapahit seperti digambarkan oleh Empu Tantular menunjukkan betapa kerukunan hidup
umat beragama di Indonesia sudah berkembang sejak dahulu.
4. Pengertian
Bhinneka Tunggal Ika dalam
lambang negara Garuda Pancasila
Bhinneka Tunggal Ika oleh para pendiri negara
dijadikan sebagai semboyan negara sebagaimana tertulis pada lambang negara
Burung Garuda. Kebhinekaan yang ada pada diri bangsa Indonesia merupakan otensi
sekaligus tantangan. Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki 34 provinsi.
Tiap-tiap provinsi tentu memiliki keinginan dan program yang berbeda. Begitu kompleks
dan beragamnya bangsa Indonesia, tentu tidak mudah untuk tetap menjaga dan
mempertahankan persatuan dan kesatuan negara. Tepatlah kiranya para pendiri negara
menggunakan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dalam upaya mempertahankan
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Lambang negara Garuda Pancasila diresmikan tanggal
17 Agustus 1950 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951. Dengan ditetapkannya
lambang negara Garuda Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara resmi
dinyatakan pula sebagai semboyan negara. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
1951 dan dipertegas dalam Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2009 berisi di
antaranya sebagai berikut.
a. Seekor
burung garuda yang dijadikan sebagai lambing negara berdiri tegak dengan sayap
dikembangkan ke kiri dan ke kanan dan melambangkan tenaga pencipta atau semangat
membangun.
b. Kepala
burung yang menghadap ke kanan melambangkan kemujuran atau keberuntungan.
c. Burung
garuda yang mampu terbang tinggi ke angkasa raya tanpa kawan melambangkan
cita-cita tinggi, keperkasaan, serta kedaulatan bangsa dan negara.
d. Lukisan
burung garuda yang seluruhnya berwarna kuning emas melambangkan keagungan.
e. Kaki
burung yang mencengkeram kukuh pita yang bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”
melambangkan kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang dicapai pada
saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
f. Seloka
dilambangkan dengan bulu burung pada tubuh dan sayapnya sebagai candra sangkala
proklamasi angka keramat bangsa Indonesia, yaitu 17–8–1945 yang merupakan
tanggal, bulan, dan tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
g. Gambaran
terperinci dapat kita lihat dari bulu sayap yang berjumlah 17 helai, bulu ekor
8 helai, di bawah perisai 19 helai, dan di leher 45 helai.
5. Makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka
Tunggal Ika seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
1951 dan dipertegas dalam Undang-Undang RI No 24 Tahun 2009 mengandung makna:
a. mendorong
makin kukuhnya persatuan Indonesia;
b. mendorong
timbulnya kesadaran tentang pentingnya pergaulan demi kukuhnya persatuan dan
kesatuan;
c. tidak
saling menghina, mencemooh, atau saling menjelekkan di antara sesama bangsa
Indonesia;
d. saling
menghormati dan saling mencintai antarsesama;
e. meningkatkan
identitas dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia; dan
f. meningkatkan
nilai kegotongroyongan dan solidaritas.
Pemerintah
menegaskan tentang lambang negara Burung Garuda Pancasila dan diperkuat dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,
dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
6. Arti penting keberagaman dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
(1) keberagaman merupakan kekayaan budaya bangsa
yang bermanfaat baik
secara
ekonomi, pengembangan pengetahuan, dan ilmu pengetahuaan,
serta kreativitas dan inovasi
(2) Keberagaman juga memiliki potensi negatif apalagi
tidak dilandasi kesadaran akan keberagaman serta semangat persatuan dan kesatuan
Pasal 25
UUD NRI Tahun 1945 berbunyi ”Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah
negara kepulauan yang berciri nusantara
dengan wilayah dan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang- undang”.
(1). Aspek kewilayahan ,menjelaskan bahwa:
wilayah N K R I adalah merupakan negara
kepulauan. UU No 6 Thn 1996
tentang Perairan Indonesia, menyebutkan pengertian negara kepulauan adalah negara yang seluruhnya terdiri
dari satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain. ( Dalam konsep wawasan
nusantara, laut bukan merupakan unsur pemisah akan tetapi menjadi unsur pemersatu).
(2). Aspek
sosial budaya menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia diwarnai oleh
berbagai macam perbedaan.
Kondisi sosial budaya yang demikian
menjadikan kehidupan bangsa Indonesia menyimpan potensi
terjadinya konflik antar-kelompok masyarakat yang dilatarbelakangi oleh
perbedaan-perbedaan tersebut.
Atas
dasar dua alasan tersebut, maka penting sekali memahami keberagamandalam
masyarakat Indonesia yang ditujukan untuk mengusahakan dan mempertahankan
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tanpa
kesadaran akan keberagaman yang kita miliki, bangsa Indonesia bisa saja
terjerumus ke arah perpecahan.
Keberagaman
masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif bagi diri
sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
1. Dampak positif : memberikan
manfaat bagi perkembangan dan kemajuan, sedangkan
2. dampak negatif : mengakibatkan
ketidakharmonisan bahkan kehancuran bangsa dan negara.
Keberagaman
suku bangsa, budaya, ras, agama, dan antargolongan menjadi daya tarik wisatawan
asing untuk berkunjung ke Indonesia. Kita tidak hanya memiliki keindahan alam,
tetapi juga keindahan dalam keberagaman masyarakat Indonesia.
Pertemuan ke-4
1. Prilaku toleran dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Sikap
dan
perilaku
toleransi
terhadap
keberagaman
masyarakat
merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia.
a. Meningkatkan persatuan Indonesia
b. Mendorong
timbulnya kesadaran tentang pentingnya pergaulan demi kokohnya persatuan dan
kesatuan.
c. Tidak
saling menghina, mencemooh, atau saling menjelek-jelekan diantara sesama bangsa
Indonesia.
d. Saling
menghormati dan mencintai antar sesama.
e. Meningkatkan
identitas dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
f. Meningkatkan
nilai kegotongroyongan dan solidaritas.
2. Perilaku
Toleran dalam Kehidupan Beragama
Jaminan
negara terhadap warga negara untuk memeluk dan beribadah diatur dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 29 ayat (2) yang berbunyi, ”Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Bentuk perilaku
kehidupan dalam keberagaman
agama di antaranya diwujudkan dalam bentuk
sebagai berikut:
a. Melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya dengan baik dan benar.
b. Menghormati agama yang
diyakini orang lain.
c. Tidak memaksakan keyakinan agama yang dianutnya kepada orang lain.
d. Toleran terhadap pelaksanaan ibadah yang dianut pemeluk agama lain
e. tidak memandang rendah dan
tidak menyalahkan agama yang berbeda dan dianut oleh orang lain.
3. Perilaku
Toleran terhadap Keberagaman Suku dan Ras di Indonesia
Bentuk perilaku
kehidupan dalam keberagaman Suku dan Ras di Indonesia di antaranya diwujudkan dalam bentuk
sebagai berikut:
1. Perbedaan
kita dengan orang lain tidak berarti bahwa orang lain lebih baik dari kita atau kita lebih baik dari orang lain.
2. Baik dan buruknya penilaian orang lain kepada kita bukan
karena warna kulit, rupa wajah dan
bentuk tubuh melainkan karena baik dan buruknya dalam berperilaku.
3. Sebaiknya kita berperilaku baik kepada semua orang tanpa memandang berbagai perbedaan tersebut
4. Menerima
ras orang lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di masyarakat, kita
jangan membedakan antara ras yang satu dengan yang lainnya
5. Tidak
menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan ras orang lain. Kita, manusia yang
diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama.
6. kehidupan bermasyarakat tercipta
kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.
7. Antara
warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk
menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
8. Dalam
menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.
9. Terdapat
kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
4. Perilaku
Toleran terhadap Keberagaman Sosial Budaya
Bagi
seorang pelajar perilaku dan semangat kebangsaan dalam mempertahankan
keberagaman budaya bangsa di antaranya dapat dilaksanakan
a
. mengetahui keanekaragaman budaya yang
dimiliki bangsa Indonesia;
b. mempelajari dan menguasai
salah satu seni budaya sesuai dengan minat dan kesenangannya;
c. merasa bangga terhadap
budaya bangsa sendiri; dan
d. menyaring budaya asing yang masuk ke
dalam bangsa Indonesia
Pertemuan ke-5
1. Makna dari budaya daerah
dalam pentas budaya Indonesia
Sebagai generasi muda kita harus
mencintai,menjaga dan melestarikan budaya kita,karena selain sebagai alat
pemersatu bangsa Budaya juga merupakan aset budaya yang berharga bagi bangsa
kita.
2. Manfaat budaya daerah.
untuk memberikan penilaian
dan apresiasi atas penampilan kelompok lain
Setiap
daerah mempunyai budaya masing-masing, dan sikap kita adalah harus saling
menghormati budaya daerah lain tersebut sehingga kerukunan dan keamaan dalam
kehidupan di masyarakat dapat tercapai.
Dan
berikut ini adalah manfaat keberagaman budaya :
1.
Dapat mempererat tali
persaudaraan
2.
Menjadi aset wisata
yang dapat menghasilkan pendapatan negara
3.
Memperkaya kebudayaan
nasional
4.
Sebagai identitas
negara indonesia di mata seluruh negara di dunia
5.
Dapat dijadikan
sebagai ikon pariwisata sehingga para wisatawan dapat tertaarik dan berkunjung
di Indonesia
6.
Dengan banyaknya
wisatawan maka dapat menciptkan lapangan pekerjaan
7.
Sebagai pengetahuan
bagi seluruh warga di dunia
8.
Sebagai media hiburan
yang mendidik
9.
Timbulnya rasa
nasionalisme warga negara terhadap negara Indonesia
10.
Membuat Indonesia
terkenal dimata dunia berkat keberagaan budaya yang kita miliki
b. Materi Pengayaan.
Meteri pengayaan yang
diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai
materi keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika, yaitu mengidentiffikasi perilaku siswa dalam keberagaman
masyarakat, agama, suku, ras dilingkungan sekolah, masyarakat, bangsa dan
negara.
c. Materi Remidial .
Kegiatan remedial yang diberikan kepada peserta didik adalah
materi yang belum mencapai kompetensinya, seperti :
1. Macam-macam
keberagaman masyarakat Indonesia.
2. Faktor
penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
3. Keberagaman
suku dalam masyarakat Indonesia.
4. Keberagaman
ras dalam masyarakat Indonesia.
5. Keberadaan
antargolongan dalam masyarakat Indonesia.
6. Makna
Bhinneka Tunggal Ika.
7. Keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : Pertemuan
1 : Discovery Learning
Pertemuan 2 : Discovery Learning
Pertemuan 3 : Problem
Base Learning
Pertemuan 4 : Inquiry learning
Pertemuan 5 : Problem
Base Learning
Metode :
Diskusi, penugasan, ceramah, tanya jawab
F. MEDIA
1.
Media
Pertemuan ke 1 : Gambar keberagaman
masyarakat Indonesia
Pertemuan ke 2 :
Gambar Keberagaman suku dalam masyarakat
Indonesia
Gambar keberagaman budaya dalam masyarakat Indonesia
Gambar keberagaman agama dalam masyarakat Indonesia
Gambar keberagaman ras
dalam masyarakat Indonesia
Pertemuan ke 3 Gambar Burung
garuda
Pertemuan ke 4
Gambar Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Suku dan Ras di Indonesia
2. Alat
dan bahan
·
LCD
· Laptop
·
Alat tulis
G. SUMBER
PEMBELAJARAN
·
Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI. 2016 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan kelas VII Revisi. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan RI. Halaman 83 - 114
·
Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI. 2016. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan RI, halaman 149 - 178
·
UUD Negera RI Tahun 1945.
·
Koran dan Majalah yang
relevan dengan pembelajaran
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan
1
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Pendahuluan
(10
menit)
|
1. Guru
mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan melakukan berdoa,
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
2. Guru memberi motivasi dengan menyanyikan
lagu daerah di Indonesia atau bermain permainan daerah.
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab suku dan budaya di Indonesia, dan mengamati gambar keberagaman bangsa Indonesia.
4. Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
5. Guru membimbing
peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan materi dan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
|
1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan
4 siswa.
2. Guru memberi
tugas dan materi yang berbeda untuk tiap anggota dalam kelompok.
Mengamati, mengumpulkan Informasi
3. Anggota dari tim
yang berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab
yang sama bertemu kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab
mereka.
Mengasosiasi
4. Setelah selesai diskusi sebagian
tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian
mengajar/melaporkan hasil diskusinya kepada teman satu tim mereka tentang
subbab yang dibahas.
5. Guru membimbing
peserta didik dan mendiskusikan pertanyaan
yang disusun dalam Aktivitas 4.1
Mengkomunikasikan
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
7. Guru membimbing peserta didik menghubungkan berbagai
informasi yang diperoleh, seperti berikut ini.
a. Hubungan suku dengan wilayah secara
geografis.
b. Hubungan suku dengan budaya.
c. Persamaan dan perbedaan suku dan budaya.
8. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan keberagaman suku dan budaya dalam
masyarakat.
|
Penutup
20
menit
|
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal
2. Guru melakukan refleksi dengan
peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan keberagaman suku dan budaya
dalam masyarakat perumusan, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut ini.
a. Apa manfaat yang diperoleh
dari mempelajari keberagaman suku dan budaya dalam masyarakat?
b. Apa sikap yang kalian
peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?
c. Apa manfaat yang diperoleh
melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
d. Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan?
e. Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
3. Guru memberikan umpan balik atas
proses pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
4. Guru melakukan tes lesan dengan menggunakan disusun guru sesuai
indikator pencapaian kompetensi.
5. Guru menjelaskan materi pertemuan berikutnya dan tugas mempelajari
materi Bab 4, Subbab A.
|
Pertemuan
ke 2
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Pendahuluan
(10 menit)
|
1. Guru
mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan melakukan berdoa,
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
2. Guru memberi
motivasi dengan menyanyikan lagu daerah di
Indonesia atau bermain permainan daerah.
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab ras, agama dan
antargolongan di Indonesia.
4. Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian
kompetensi yang akan dicapai.
5. Guru membimbing
peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
|
1. Guru membagi kelas menjadi delapan kelompok atau sesuai
kebutuhan.
Mengamati
2. Guru membimbing
peserta didik mengamati keanekaragaman
suku, agama, ras, dan antargolongan dalam masyarakat di sekitar peserta
didik, dan mengkaji berbagai
keanekaragaman bangsa Indonesia yang ada di buku paket maupun di sumber
belajar lainnya.
Menanya
3. Guru membimbing
peserta didik mengidentifikasi pertanyaan
berkaitan keberagaman ras, agama, dan antargolongan dalam masyarakat
Indonesia.
4. Guru membimbing menyusun pertanyaan agar sesuai indikator pencapaian
kompetensi, seperti : siapa, apa, kapan, bagaimana, mengapa keberagaman ras,
agama, antargolongan dalam masyarakat Indonesia dan faktor-faktor penyebab
keberagaman tersebut.
Mengumpulkan Informasi
5. Guru membimbing
peserta didik mencari informasi dari
berbagai sumber belajar dan mendiskusikan
pertanyaan yang disusun dan melakukan Aktivitas 4.2.
Mengasosiasi
6. Guru membimbing
peserta didik menghubungkan berbagai informasi
yang diperoleh dan mengkajinya dengan
nilai-nilai luhur Pancasila yang seharusnya tetap ada dalam masyarakat
Indonesia.
7. Guru membimbing
peserta didik menyimpulkan nilai-nilai
luhur Pancasila dalam keberagaman suku dan budaya dalam masyarakat.
8. Guru membimbing
peserta didik menyusun hasil telaah
nilai-nilai luhur Pancasila dalam keberagaman ras, agama, antargolongan dalam
masyarakat. Laporan hasil telaah dapat bentuk bahan tayang, display,
atau bentuk lain.
Mengkomunikasikan
9. Guru membimbing
peserta didik menyajikan hasil telaah
keberagaman hasil telaah nilai-nilai luhur Pancasila dalam keberagaman suku,
agama, ras dan antargolongan dalam masyarakat.
|
Penutup
20
menit
|
1. Guru membimbing
peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya jawab secara
klasikal
2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas
manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang
akan dilakukan berkaitan keberagaman ras, agama, antargolongan dalam
masyarakat perumusan, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan
berikut.
a. Apa manfaat yang
diperoleh dari mempelajari keberagaman ras, agama, antargolongan dalam
masyarakat?
b. Apa sikap yang
kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?
c.
Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
d. Apa rencana tindak lanjut akan kalian
lakukan?
e. Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan
hasil telaah kelompok.
4. Guru membimbing siswa mengerjakan Uji Kompetensi 4.1 hal 113
5. Guru menjelaskan
materi pertemuan berikutnya dan memberikan tugas membaca materi Bab 4, Subbab
B.
|
Pertemuan
ke 3
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Pendahuluan
(10 menit)
|
1. Guru
mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan melakukan berdoa,
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu wajib nasional atau permainan.
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai arti
penting keberagaman masyarakat Indonesia.
4. Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
5. Guru membimbing
peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
|
Mengamati
1. Guru membentuk kelas
menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah anggota empat sampai dengan lima
peserta didik.
2. Kelompok menentukan satu topik masalah untuk
bahan kajian arti penting keberagaman masyarakat Indonesia, seperti
keberagaman suku di sekolah.
3. Peserta
didik membaca berbagai berita dan perisiwa
berkaitan dengan topik yang dipilih sesuai tugas Aktivitas 4.3, dan peristiwa
yang terjadi di sekitar peserta didik.
Menanya
4. Guru membimbing peserta didik mengidentifikasi pertanyaan berkaiatan dengan berita
atau peristiwa sesuai topik yang dipilih.
5. Guru membimbing peserta didik menyusun pertanyaan agar sesuai indicator pencapaian
kompetensi, seperti :
a. Apa manfaat keberagaman suku di lingkungan
sekolah?
b. Apa akibat keberagaman suku di lingkungan
sekolah?
c. Mengapa peristiwa tersebut terjadi?
d. Bagaimana cara
agar keberagaman dalam masyarakat tidak berakibat negatif ?
Mengumpulkan Informasi
6. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi untuk menjawab pertanyaan,
dengan cara sebagai berikut.
a. Membaca uraian materi Bab 4, Subbab B bagian
2 dan sumber belajar yang lain.
b. Wawancara terhadap berbagai sumber, seperti
peserta didik, guru, masyarakat, polisi, dan sebagainya.
c. Mengamati lebih lanjut berbagai perisitiwa
sesuai topik.
7. Guru
membimbing kelompok dengan memfasilitasi berbagai sumber belajar, seperti
buku teks, buku penunjang, dan internet.
8. Guru
juga dapat menjadi nara sumber atas pertanyaan peserta didik dikelompok.
Mengasosiasi
9. Guru
membimbing peserta didik untuk mendiskusikan
hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya,
seperti berikut ini.
a. Hubungan antar berbagai peristiwa.
b. Persamaan dan perbedaan penyebab peristiwa.
c. Akibat dari suatu peristiwa.
10.Guru membimbing peserta didik secara kelompok
untuk menyimpulkan arti penting
keberagaman dalam masyarakat.
11. Guru membimbing peserta didik menyusun laporan hasil telaah arti penting keberagaman
dalam masyarakat persatuan dan kesatuan Indonesia secara tertulis. Laporan
dapat berupa display, bahan tayang, maupun dalam bentuk kertas
lembaran.
Mengkomunikasikan
12. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas. Kegiatan
penyajian dapat setiap kelompok secara bergantian di depan kelas. Atau
melalui memajang hasil telaah (display) di dinding kelas dan kelompok
lain saling mengunjungi dan memberikan komentar atas hasil telaah kelompok
lain. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah.
|
Penutup
20
menit
|
1. Guru
membimbing peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya jawab secara
klasikal.
2. Guru melakukan
refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah
dilakukan, sikap yang diperoleh, manfaat materi pembelajaran, sikap dan
tindakan yang akan dilakukan.
3. Guru memberikan umpan
balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
4. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan
berikutnya bahwa setiap kelompok untuk mempelajari Bab 4 Subbab C.
|
Pertemuan
ke 4
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Pendahuluan
(10 menit)
|
1. Guru
mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan melakukan berdoa,
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu daerah atau permainan daerah.
3. Guru melakukan apersepsi melalui
tanya jawab mengenai perilaku toleransi terhadap keberagaman
masyarakat di berbagai lingkungan.
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
5. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
|
Mengamati
1. Guru membentuk kelas menjadi delapan
kelompok dengan topik yang berbeda seperti toleransi
terhadap keberagaman di berbagai lingkungan.
2. Guru meminta peserta didik mengamati perilaku toleransi di berbagai
lingkungan kehidupan.
Mengasosiasi
3. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok secara dialogis untuk
mengkaji suatu isu toleransi.
4. Peserta didik menyatakan
pendapatnya tentang pentingnya toleransi,
5. Peserta didik
menjelaskan mengapa ia memilih untuk memiliki sikap toleran.
6. Guru membimbing
peserta didik untuk mendiskusikan hubungan
atas berbagai informasi yang diperoleh, seperti berikut ini.
a. Faktor penyebab perilaku toleransi
b. Akibat apabila perilaku tidak toleransi
g. Guru membimbing
peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan
perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat di berbagai lingkungan.
|
Penutup
20
menit
|
1. Guru membimbing
peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal.
2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas
manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan, sikap yang diperoleh,
manfaat materi pembelajaran, sikap dan tindakan yang akan dilakukan.
3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil
laporan
4. Guru menjelaskan
rencana kegiatan pertemuan berikutnya bahwa setiap kelompok untuk melakukan
proyek kewarganegaraan.
|
Pertemuan
ke 5
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Pendahuluan
(10 menit)
|
1. Guru mempersiapkan
secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran peserta
didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
2. Guru memberi
motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan
lagu daerah atau permainan daerah
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai praktik
kewarganegaraan menampilkan budaya daerah Indonesia.
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
5. Guru membimbing
peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
|
Keg.
Inti
(90menit)
|
Mengamati
1. Guru membentuk kelas menjadi dengan anggota
4 sampai dengan 5 orang, dengan anggota yang berbeda-beda, seperti jenis
kelamin, agama, asal daerah, dan sebagainya.
2. Guru meminta
peserta didik mengamati gambar. Juga
berbagai budaya daerah yang ada di Indonesia dan sekitar lingkungan peserta
didik, seperti tarian, lagu, musik, pakaian, dan sebagainya.
3. Guru membimbing
peserta didik mengidentifikasi pertanyaan
berkaitan dengan tugas praktik kewarganegaraan.
Merumuskan Pertanyaan
4. Guru membimbing
peserta didik menyusun pertanyaan agar
sesuai indicator pencapaian kompetensi.
Mengumpulkan Informasi
5. Guru membimbing
kelompok mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan yang telah disusun, dengan
mengamati bentuk interaksi secara langsung dan atau wawancara dengan nara
sumber. Juga membaca berbagai sumber bacaan atau internet.
6. Guru juga dapat menjadi nara sumber atas
pertanyaan peserta didik di kelompok.
Mengasosiasi
7. Guru membimbing
peserta didik menghubungkan berbagai informasi
yang diperoleh dalam praktik kewarganegaraan, seperti berikut ini.
a. Makna dari budaya
daerah.
b. Manfaat budaya
daerah.
8. Guru membimbing
peserta didik menyimpulkan praktik kewarganegaraan
Mengkomunikasikan
10. Guru membimbing
setiap kelompok untuk menyajikan praktik kewarganegaraan
|
Penutup
20
menit
|
1. Guru membimbing
peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal.
2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas
manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan, sikap yang diperoleh,
manfaat materi pembelajaran, sikap dan tindakan yang akan dilakukan.
3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil
laporan
4. Guru
menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya bahwa setiap kelompok untuk
mempelajari Bab 5 Subbab A.
|
I.
PENILAIAN
HASIL PEMBELAJARAN
1.
Sikap
spiritual
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Observasi
|
Jurnal
|
Lihat kisi-kisi
|
Saat pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk dan
pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)
|
KISI-KISI
PERKEMBANGAN SIKAP SPIRITUAL
No
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik Penilaian
|
1
|
Menghormati keberagaman norma-norma, suku, agama, ras dan
antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai sesama
ciptaan Tuhan.
|
Keberagaman Suku,
Agama, Ras dan
Antargolongan
dalam Bingkai
Bhinneka
Tunggal
Ika
|
Siswa memiliki sikap beriman dalam pembelajaran Keberagaman Suku,
Agama, Ras dan
Antargolongan
dalam Bingkai
Bhinneka
Tunggal Ika
Memiliki sikap syukur atas Keberagaman Suku,
Agama, Ras dan
Antargolongan
dalam Bingkai
Bhinneka
Tunggal Ika.
|
Observasi (Jurnal)
|
Format Observasi
Jurnal Perkembangan Sikap Spritual
Nama
Sekolah : SMP …………………
Kelas/Semester : VII/Semester II
Tahun pelajaran : 2017/2018
N O.
|
Waktu
|
Nama Peserta didik
|
Catatan
Perilaku
|
Butir sikap
|
Tindak
lanjut
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
Dst.
|
2.
Sikap sosial
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Observasi
|
Jurnal
|
Lihat kisi-kisi
|
Saat pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk dan
pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)
|
KISI-KISI
PERKEMBANGAN SIKAP SOSIAL
No
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik Penilaian
|
1
|
Menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan antar golongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
|
Keberagaman Suku,
Agama, Ras dan
Antargolongan
dalam Bingkai
Bhinneka
Tunggal Ika
|
Peserta didik
Berperilaku disiplin dalam Keberagaman Suku,
Agama, Ras dan
Antargolongan
dalam Bingkai
Bhinneka
Tunggal Ika
|
Observasi
|
Berperilaku peduli dalam Keberagaman Suku,
Agama, Ras dan
Antargolongan
dalam Bingkai
Bhinneka
Tunggal Ika
|
Format Observasi
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama
Sekolah : SMP ……………………………..
Kelas/Semester : VII/Semester II
Tahun pelajaran : 2017/2018
N O.
|
Waktu
|
Nama Peserta didik
|
Catatan
Perilaku
|
Butir sikap
|
Tindak
lanjut
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
3. Pengetahuan
Penilaian
Aspek Pengetahuan dilakukan
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Tertulis
|
Pertanyaan dan/atau tugas tertulis berbentuk esei,
pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian, dan/atau lainnya
|
Lihat kisi-kisi
|
Setelah pembelajaran
Usai
|
Penilaian pencapaian pembelajaran (assessment of
learning)
|
2
|
Lesan
|
Pertanyaan lesan dengan
jawaban terbuka
|
Lihat kisi-kisi
|
Saat pembelajaran
berlangsung
|
Penilaian
untuk pembelajaran (assessment for learning)
|
3
|
Penugasan
|
Pemberian tugas mengerjakan UK1 dan UK2
|
Setelah pembelajaran
Usai
|
Penilaian
untuk pembelajaran (assessment for learning) dan sebagai pembelajaran
(assessment as learning)
|
KISI-KISI TES TERTULIS
No.
|
Kompetensi dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
Bentuk soal
|
No. Soal
|
1
|
Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
Keberagaman Suku,
Agama, Ras dan
Antargolongan
dalam Bingkai
Bhinneka
Tunggal
Ika
|
Siswa dapat menjelaskan pengertian keberagaman
|
Uraian
|
1
|
Siswa dapat menyebutkan tiga macam keberagaman
dalam masyarakat Indonesia.
|
Uraian
|
2
|
|||
Siswa dapat menyebutkan faktor penyebab
keberagaman masyarakat Indonesia
|
Uraian
|
3
|
|||
Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri suku bangsa
|
Uraian
|
4
|
|||
Siswa dapat menyebutkan bentuk perilaku kehidupan dalam keberagaman agama
|
Uraian
|
5
|
|||
Siswa dapat menyebutkan macam-macam ras yang
ada di Indonesia
|
Uraian
|
6
|
|||
Siswa dapat menyebutkan tantangan bagi keberagaman bangsa Indonesia yang
harus dihadapi.
|
Uraian
|
7
|
|||
Siswa dapat menjelsakan cara mengatasi konflik
dalam keberagaman!
|
Uraian
|
8
|
|||
Siswa dapat menjelakan dampak positif sekaligus dampak negative keberagaman
|
Uraian
|
9
|
|||
Siswa dapat menyebutkan perilaku toleran dalam
bingkai Bhineka Tunggal Ika untuk mencega perpecahan masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia!
|
Uraian
|
10
|
SOAL TES TERTULIS
Jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan benar!
1.
Jelaskan pengertian keberagaman?
2.
Sebutkan 4 (empat) macam keberagaman yang ada
dalam masyarakat Indonesia !
3.
Sebutkan 4 (empat) faktor penyebab keberagaman
masyarakat Indonesia !
4.
Sebutkan 4 (empat) ciri-ciri suku bangsa!
5.
Sebutkan 4 (empat) bentuk
perilaku kehidupan dalam keberagaman agama!
6.
Sebutkan 4 (empat) macam ras yang ada di
Indonesia!
7.
Sebutkan 4 (empat) tantangan bagi keberagaman bangsa Indonesia yang
harus dihadapi!
8.
Sebutkan 4 (empat) cara mengatasi konflik dalam
keberagaman!
9.
Jelaskan dampak
positif sekaligus dampak negative keberagaman !
10. Sebutkan
4 (empat) perilaku toleransi dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika untuk
mencega perpecahan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia!
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN :
No
|
Kunci Jawaban
|
Skor
|
1
|
Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak
perbedaan dalam berbagai bidang
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja
2: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan cukup sesuai
3: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan baik
4:
jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
2
|
4 macam keberagaman yang ada dalam masyarakat Indonesia yaitu
1. suku bangsa,
2. ras,
3. agama,
4. keyakinan,
5. ideologi politik,
6. sosial-budaya,
7. ekonomi, dan
8. jenis kelamin.
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2: hanya menyebutkan dua
jawaban
3: hanya menyebutkan tiga
jawaban
4: menyebutkan empat jawaban
|
3
|
4 (empat) faktor
penyebab keberagaman masyarakat Indonesia ?
1. Letak
strategis wilayah Indonesia
2. Kondisi
negara kepulauan
3. Perbedaan
kondisi alam
4. Keadaan
transportasi dan komunikasi
5. Penerimaan
masyarakat terhadap perubahan
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2: hanya menyebutkan dua
jawaban
3: hanya menyebutkan tiga
jawaban
4: menyebutkan empat jawaban
|
4
|
4 (empat) ciri-ciri suku bangsa :
- Tipe fisik,
-
Bahasa
yang dipergunakan,
- kesenian daerah,
-
Wilayah
domisili
- sistem kekerabatan,
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2: hanya menyebutkan dua
jawaban
3: hanya menyebutkan tiga
jawaban
4: menyebutkan empat jawaban
|
5
|
Bentuk perilaku kehidupan dalam keberagaman agama :
a) menghormati agama yang diyakini oleh orang
lain;
b) tidak memaksakan keyakinan agama kita
kepada orang yang berbeda agama;
c) bersikap toleran terhadap keyakinan dan
ibadah yang dilaksanakan oleh yang memiliki keyakinan dan agama yang berbeda;
d) melaksanakan ajaran agama dengan baik;
serta
e) tidak memandang rendah dan tidak
menyalahkan agama yang berbeda dan dianut oleh orang lain.
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2: hanya menyebutkan dua
jawaban
3: hanya menyebutkan tiga
jawaban
4: menyebutkan empat jawaban
|
6
|
4 (empat) macam ras
yang ada di Indonesia :
-
ras
Malayan- Mongoloid
-
ras Melanesoid
-
ras Asiatic
Mongoloid
-
ras Kaukasoid
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2: hanya menyebutkan dua
jawaban
3: hanya menyebutkan tiga
jawaban
4: menyebutkan empat jawaban
|
7
|
4 (empat) tantangan bagi keberagaman bangsa Indonesia yang
harus dihadapi :
- melawan penjajah atau pemberontak,
- melawan kelompok yang ingin mengubah ideologi negara,"
- Jumlah penduduk yang terus bertambah
- Adanya budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
- Konflik politik dari Pilkada
- Dll.
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2: hanya menyebutkan dua
jawaban
3: hanya menyebutkan tiga
jawaban
4: menyebutkan empat jawaban
|
8
|
4 (empat) cara
mengatasi konflik dalam keberagaman:
- komunikasi
- bersikap proaktif
- keterbukaan
- cari tahu akar konflik
- bersikap fleksibel
- adil
- toleransi
- mediasi
- bermusyawarah, dll
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2: hanya menyebutkan dua
jawaban
3: hanya menyebutkan tiga
jawaban
4: menyebutkan empat jawaban
|
9
|
dampak positif sekaligus dampak negative keberagaman :
1. Dampak
positif : memberikan manfaat bagi
perkembangan dan kemajuan, sedangkan
2. dampak
negatif : mengakibatkan
ketidakharmonisan bahkan kehancuran bangsa dan negara.
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja
2: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan cukup sesuai
3: jawaban yang terkait
dengan pertanyaan baik
4: jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
10
|
4 (empat) perilaku
toleransi dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika
untuk mencega perpecahan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia:
a. Meningkatkan persatuan Indonesia
b. Mendorong
timbulnya kesadaran tentang pentingnya pergaulan demi kokohnya persatuan dan
kesatuan.
c. Tidak
saling menghina, mencemooh, atau saling menjelek-jelekan diantara sesama
bangsa Indonesia.
d. Saling
menghormati dan mencintai antar sesama.
e. Meningkatkan
identitas dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
f. Meningkatkan
nilai kegotongroyongan dan solidaritas.
|
1: jika hanya mencoba
menjawab saja atau hanya menyebutkan satu jawaban
2: hanya menyebutkan dua
jawaban
3: hanya menyebutkan tiga
jawaban
4: menyebutkan empat jawaban
|
Jumlah maksimal
|
40
|
Nilai =100
Kisi-kisi penilaian tes lesan untuk
aspek pengetahuan
No.
|
Kompetensi dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
1
|
Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
Keberagaman Suku,
Agama, Ras dan
Antargolongan
dalam Bingkai
Bhinneka
Tunggal
Ika
|
Pertanyaan tes lesan diberikan pada
saat pembelajaran berlangsung dengan jawaban terbuka tentang keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
|
PEDOMAN PENILAIAN TES LESAN
No.
|
Pedoman penilaian
|
Skor
|
1
|
jawaban yang terkait dengan pertanyaan sangat baik
|
92 - 100
|
2
|
jawaban yang terkait dengan pertanyaan baik
|
82 - 91
|
3
|
jawaban yang terkait dengan
pertanyaan cukup sesuai
|
71 - 81
|
4
|
jika hanya mencoba menjawab
saja
|
< 71
|
a. Kisi-kisi
penilaian penugasan untuk
aspek pengetahuan
No.
|
Kompetensi dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
1
|
Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
Keberagaman Suku,
Agama, Ras dan
Antargolongan
dalam Bingkai
Bhinneka
Tunggal
Ika
|
-
Peserta
didik mengamati perilaku keberagaman yang berlaku di sekitar lingkungan
sekolah, pergaulan, dan masyarakat.
-
Peserta
didik mencatat perilaku tersebut yang ada di sekitar lingkungan Sekolah,
pergaulan, dan masyarakat.
-
Buatlah
laporan hasil catatan kalian tersebut.
|
PEDOMAN PENILAIAN PENUGASAN
No.
|
Pedoman penilaian
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Kelengkapan komponen, (judul, kesimpulan)
|
||||
2
|
Penyajian data (kesesuaian
materi, kerapian)
|
||||
3
|
Menyerahkan laporan :
Sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
|
4. Ketrampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta
didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran,
serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
untuk mewujudkan keadilan.
Instrumen
Penilaian Ketrampilan
No.
|
Teknik
|
Bentuk Intrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Praktik
|
Tugas
Ketrampilan
|
Lihat
kisi-kisi
|
Saat pembelajaran
berlangsung atau usai
|
Penilaian untuk, sebagai, dan/atau
pencapaian pembelajaran (assessment for, as, and of learning)
|
Kisi-kisi Penilaian Ketrampilan
No
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator
|
Teknik Penilaian
|
1
|
Mendemonstrasikan hasil identifikasi suku, agama,
ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
|
keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
|
Siswa dapat menyajikan laporan hasil telaah keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
|
Praktik
|
Format Penilaian Ketrampilan
NO
|
Nama Peserta Didik
|
Kemampuan
Bertanya
|
Kemampuan
Menjawab/
Berargumentasi
|
Memberi
Masukan/
Saran
|
Mengapresiasi
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
Dst.
|
Pedoman
Penskoran (Rubrik)
NO
|
Aspek
|
Penskoran
|
1
|
Kemampuan Bertanya
|
Skor 4 apabila selalu
bertanya.
Skor 3 apabila sering
bertanya.
Skor 2 apabila
kadang-kadang bertanya.
Skor
1 apabila tidak pernah bertanya
|
2
|
KemampuanMenjawab
/Argumentasi
|
Skor
4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor
3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Skor
2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,dan tidak jelas.
Skor
1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
|
3
|
Kemampuan Memberi
Masukan
|
Skor 4 apabila selalu
memberi masukan.
Skor 3 apabila sering
memberi masukan.
Skor 2 apabila
kadang-kadang memberi masukan.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi masukan.
|
4
|
Mengapresiasi
|
Skor 4 apabila selalu
memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering
memberikan pujian.
Skor 2 apabila
kadang-kadang memberi pujian.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi pujian.
|
J. PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
·
PEMBELAJARAN REMIDIAL
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu
memahami keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Kegiatan remedial dilakukan dengan
mengulang materi pembelajaran apabila peserta
didik yang sudah tuntas dibawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas
lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan dengan :
(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik
yang belum tuntas,
(2) Memberikan penugasan
kepada peserta didik yang belum
tuntas,
(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
·
PEMBELAJARAN
PENGAYAAN
Kegiatanpem belajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan
secara pribadi sudah mampu memahami keberagaman suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antara lain
sebagai berikut.
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan
mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan
dalam bentuk laporan tertulis atau
membacakan di depan kelas.
2. Pesertadidik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.
Mengetahui
Kepala SMP
Negeri 2 Pucuk
NURHADI, S.Pd.,M.E.
NIP. 19660706 198803 1 020
|
Lamongan , …. Januari 2018
Guru Mata Pelajaran,
ASTO, S.Pd
NIP. 19650804 200003 1
005
|
Terima kasih Pak. Sangat membantu. Ditunggu perangkat semester ganjilnya...^^
BalasHapus